BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdirinya yayasan sudah dimulai sejak zaman pra kemerdekaan. Ketika itu tujuan pendiriannya lebih banyak untuk ikut mengatasi masalah-masalah sosial dalam
masyarakat di suatu daerah. Sektor di tempat yayasan terlibat umumnya adalah pendidikan dan kesehatan.
Yayasan secara mudah dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba semata nirlaba. Walaupun dalam perjalanannya ia
membutuhkan dana yang diperoleh dari kegiatan bisnis, hal ini tetap berarti bahwa kegiatan bisnis hanya untuk perolehan dana saja bukan kegiatan utama yayasan.
Sejalan dengan semakin luasnya kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap suatu permasalahan untuk dibahas, peran yayasan atau lembaga nirlaba yang
digerakkan oleh masyarakat sendiri menjadi semakin penting. Kini lembaga nirlaba berbentuk yayasan bergerak dalam berbagai variasi bentuk kegiatan. Selain itu area
pelayanan juga semakin melebar bahkan dari segi ukuran lembaga nirlaba tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai raksasa dalam dunia bisnis. Beberapa yayasan
yang bergerak di bidang kesehatan ternyata memiliki asset bernilai miliaran rupiah. Melihat kenyataan perkembangan organisasi nirlaba terutama yayasan yang
begitu pesat di tengah masyarakat dengan melibatkan dana yang sangat besar pula.
Universitas Sumatera Utara
Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Standar ini
bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba tersebut. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih
mudah dipahami, memiliki relevansi, daya banding dan dapat dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan organisasi nirlaba menurut PSAK No. 45
meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas serta suatu catatan atas laporan keuangan.
Yayasan Kesehatan Pegawai Telkom yang selanjutnya disingkat dengan YAKES TELKOM merupakan salah satu yayasan yang dikategorikan dalam bentuk
lembaga nirlaba yang didirikan dengan tujuan untuk tidak mencari keuntungan. Yakes Telkom memulai tugasnya dengan melakukan alih kelola penanganan layanan
kesehatan dari seluruh Divisi Regional PT. Telkom. Untuk karyawan dan pensiunan PT Telkom yang berada di wilayah Sumatera pelayanan kesehatan dilakukan oleh
Yakes Area I Sumatera. Yakes Telkom bekerjasama dengan beberapa mitra serta mengelola klinik sendiri yang disebut dengan Tempat Pelayanan Kesehatan Khusus
TPKK. Laporan Keuangan Yakes Telkom Area I Sumatera disusun berdasarkan metode
akrual. Laporan Keuangan tersebut disusun menggunakan metode langsung. Selanjutnya arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas investasi, aktivitas operasi
dan aktivitas pendanaan. Laporan keuangan yang selama ini disusun Yakes Telkom Sumatera pada setiap akhir periode laporan antara lain Laporan Posisi Keuangan,
Universitas Sumatera Utara
Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, Neraca, Laporan Sisa Hasil Operasional dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Terdapat beberapa perbedaan antara laporan keuangan yang disusun Yakes Telkom dengan laporan keuangan yang disusun berdasarkan PSAK No. 45 yaitu :
1. Laporan Keuangan Yakes Telkom ditemukan adanya Laporan Neraca seperti
pada penyusunan Neraca pada perusahaan bisnis. 2.
Laporan Sisa Hasil Operasional yang berbentuk seperti Laporan Laba Rugi pada perusahaan bisnis
3. Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Aktivitas terdapat nilai negatif pada
saldo aktiva bersih dan jumlah kewajiban serta aktiva bersih akhir periode. Melihat perbedaan antara Laporan Keuangan Yakes Telkom dengan Laporan
Keuangan Berdasarkan PSAK No. 45 maka penulis tertarik untuk membahas mengenai pelaporan keuangan Yakes Telkom dalam penulisan skripsi yang diberi
judul “Penerapan PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Yayasan Kesehatan Yakes Pegawai Telkom Area I Sumatera Medan”
B. Perumusan Masalah