Al-Qur’an Al-Hadist Landasan Syariah, Rukun dan Syarat Murabahah

SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH

2. Landasan Syariah, Rukun dan Syarat Murabahah

Landasan syariah murabahah terdapat dalam :

a. Al-Qur’an

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. QS:Al- Baqarah:275

b. Al-Hadist

Dari Sohaib, bahwa Rasullullah saw bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan. Jual beli secara tangguh, Muqaradah Mudarabah dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual”. H.R. Ibnu Majah Bank Nasabah AssetsBarang Rp X Distributor Supplier Harga Jual Rp X + MU = Rp Y Universitas Sumatera Utara Dalam pelaksanaannya di bank syariah, bank membelikan terlebih dahulu barang yang dibutuhkan nasabah. Bank melakukan pembelian barang kepada supplier yang ditunjuk oleh nasabah atau bank, kemudian bank menetapkan harga jual barang tersebut berdasarkan kesepakatan bersama nasabah. Nasabah dapat melunasi pembelian barang tersebut dengan cara sekaligus atau mengangsur. Rukun murabahah terdiri dari : 1. Pihak yang berakad a. Penjual b. Pembeli 2. Objek yang diakadkan a. Barang yang diperjualbelikan b. Harga 3. Akadsigot a. Serah Ijab b. Terima Qabul Syarat-syarat murabahah yang harus dipenuhi antara lain : 1. Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah 2. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang diterapkan 3. Kontrak harus bebas dari riba 4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian Universitas Sumatera Utara 5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang Secara prinsip jika syarat dalam 1, 4, atau 5 tidak dipenuhi, maka pembeli memiliki pilihan : a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual c. Membatalkan kontrak Sesuai dengan sifat bisnistijarah, transaksi murabahah memiliki beberapa manfaat, demikian juga risiko yang harus diantisipasi. Murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah satunya adalah keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah. Diantaranya kemungkinan resiko yang harus diantisipasi antara lain : a. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran b. Fluktuasi harga komparatif, ini terjadi bila harga suatu barang di pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu, sebaiknya dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda Universitas Sumatera Utara dengan yang dipesan. Bila bank telah menandatangani kontrak pembelian dengan penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan demikian bank mempunyai resiko untuk menjualnya kepada pihak lain d. Dijual, karena murabahah bersifat jual beli dengan hutang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah, Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset milikinya tersebut, termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, resiko untuk default akan besar.

3. Akuntansi Murabahah