24
lebih besar Ansel, 1989. Gel hidrofilik umumnya mengandung komponen bahan pengembang, air, humektan dan bahan pengawet
Voigt,1994.
Keuntungan sediaan gel :
Beberapa keuntungan sediaan gel Voight, 1994 adalah sebagai berikut: • Kemampuan penyebarannya baik pada kulit
• Efek dingin, yang dijelaskan melalui penguapan lambat dari kulit • Tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
• Kemudahan pencuciannya dengan air baik • Pelepasan obatnya baik.
Tingginya kandungan air dalam sediaan gel dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi mikrobial, yang secara efektif dapat dihindari dengan penambahan
bahan pengawet. Untuk upaya stabilisasi dari segi mikrobial disamping penggunaan bahan-bahan seperti balsam, khususnya untuk basis in sangat cocok
pemakaian metil dan propil paraben yang umumnya disatukan dalam bentuk larutan pengawet. Upaya lain yang dilakukan adalah perlindungan terhadap
penguapan yaitu untuk menghindari masalah pengeringan. Oleh karena itu untuk menyimpannya lebih baik menggunakan tube. Pengisian kedalam botol, meskipun
telah tertutup baik tetap tidak menjamin perlindungan yang memuaskan voigt, 1994.
2.3.1 Hidroksi propil metilselulose HPMC
HPMC merupakan turunan dari metilselulosa yang memiliki ciri-ciri serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau dan rasa. Sangat sukar larut dalam
eter, etanol atau aseton. Dapat mudah larut dalam air panas dan akan segera
Universitas Sumatera Utara
25
menggumpal dan membentuk koloid. Mampu menjaga penguapan air sehingga secara luas banyak digunakan. HPMC digunakan sebagai agen pengemulsi, agen
pensuspensi dan sebagai agen penstabil pada sediaan topikal seperti gel dan salep. Sebagai koloid pelindung yang dapat mencegah tetesan air dan partikel dari
penggabungan atau agromerasi, sehingga menghambat pembentukan sedimen Rowe., dkk, 2005.
Gambar 1. Struktur kimia hidroksipropilmetilselulosa HPMC Nisperos Carriedo dalam Krochta et al., 1994
2.3.2 Propilen glikol
Propilen glikol banyak yang digunakan sebagai pelarut dan pembawa dalam pembuatan sediaan farmasi dan kosmetik, khususnya untuk zat-zat yang
tidak stabil atau tidak dapat larut dalam air. Propilenglikol adalah cairan bening, tidak berwarna kental dan hampir tdak berwarna, kental dan hampir tidak berbau.
Memiliki rasa manis sedikit tajam menyerupai gliserol. Dalam kondisi biasa propilen glikol stabil dalam wadah yang tertutup baik, dan juga merupakan suatu
zat kimia yang stabil bila dicampur dengan gliserin, air dan alkohol. Propilenglikol juga digunakan sebagai penghambat pertumbuhan jamur. Data
Universitas Sumatera Utara
26
klinis telah menunjukkan reaksi iritasi kulit pada permukaan propilen glikol dibawah 10 dan dermatitis dibawah 2. Loden, 2009.
H H H
H C
C C H
H H H Gambar 2. Rumua bangun propilenglikol Rowe.,dkk, 2005.
2.3.3 Metil paraben
Metil paraben memiliki ciri-ciri serbuk hablur halus, berwarna putih, hampir tidak berwarna dan tidak mempunyai rasa kemudian agak membakar
diikuti rasa tebal Depkes, 1979; Rowe.,dkk, 2005. O
OCH
3
OH Gambar 3. Rumus bangun Metil Paraben Rowe., dkk, 2005
Metil paraben banyak digunakan sebagai antimikroba dalam kosmetik, prodak makanan dan formulasi farmasi dan baik digunakan dalam kombinasi
dengan antimikroba lain. Metil paraben meningkatkan aktivitas antimikroba dengan panjangnya rantai alkil. Namun dapat menurunkan kelarutan terhadap air
sehingga paraben sering dicampur dengan bahan tambahan yang berfungsi
Universitas Sumatera Utara
27
meningkatkan kelarutan. Kemampuan pengawet metil paraben ditingkatkan dengan penambahan propilenglikol Rowe.,dkk, 2005.
2.4 Nata De Coco