Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia dari daun srikaya Hasil Pengeringan Nata De Coco NDC dan Pemerangkapan Ekstrak 5.6 6

45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI adalah tumbuhan daun srikaya Anona reticulata L. dari suku Annonaceae. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 80 untuk menarik senyawa yang terdapat dalam simplisia. Hasil ekstraksi dari 750 g diperoleh ekstrak etanol 90,5 g setelah di freeze dryer.

4.1 Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia dari daun srikaya

Hasil karakterisasi dari simplisia dari daun srikaya terlihat pada tabel dan hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran halaman. Tabel 2. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia daun srikaya Annona reticulata L. No Pemeriksaan Simplisia Kadar Persyaratan MMI 1 Kadar air 8,64 ≤10,00 2 Kadar sari larut dalam air 12,53 7,00 3 Kadar sari larut dalam etanol 12,17 8,00 4 Kadar abu total 7,74 ≤ 8,00 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,54 - Penetapan kadar air dilakukan untuk mengetahui apakah simplisia memenuhi persyaratan, karena air merupakan media yang baik untuk tumbuhnya jamur, ternyata hasilnya memenuhi syarat yaitu 8,64 lebih kecil dari 10. Universitas Sumatera Utara 46 Penetapan kadar sari larut air adalah untuk mengetahui kadar senyawa yang bersifat polar, sedang kadar sari larut dalam etanol dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terlarut dalam etanol, baik polar maupun non polar. Penetapan kadar abu total dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa anorganik dalam simplisia, misalnya logam K, Ca, Na, Pb, Hg, silika, sedang penetapan kadar abu tidak larut dalam asam dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa yang tidak larut dalam asam, misalnya silika, logam-logam berat seperti Pb, Hg.

4.2 Hasil Pengeringan Nata De Coco NDC dan Pemerangkapan Ekstrak

Tabel 3. Hasil pengeringan NDC dan pemerangkapan EES No Berat NDC persegi panjang 2cmx3cmx1cm NDC 1. Berat kering rata-rata 0,0775 g 2. Berat rata-rata setelah pemerangkapan EES 0,25 0,3926 g 3. Berat rata-rata setelah pemerangkapan EES 0,5 0,3916 g 4. Berat rata-rata setelah pemerangkapan EES 0,75 0,3918 g Pada tabel di atas menunjukan bahwa NDC yang telah dikeringkan dapat memerangkapkan ekstrak sebanyak 5 kali berat keringnya. 4.3 Hasil Pemeriksaan Gel 4.3.1 Hasil pemeriksaan secara visual Hasil pemeriksaan homogenitas yang diamati secara visual memperlihatkan bahwa semua sediaan homogen. Hasil formula sediaan gel dari EES dilakukan terhadap sediaan yang baru dibuat, yang diamati secara visual, dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4. Hasil pengamatan sediaan gel secara visual Formula Warna Bau Konsistensi 1 Bening khas HPMC Kental 2 kuning khas EES Kental 3 kuning coklat khas EES + Kental 4 coklat khas EES ++ Kental Keterangan: + : bau kuat + + : bau lebih kuat 1. Formula dasar gel 2. Formula gel EES 0,25 3. Formula gel EES 0,5 4. Formula gel EES 0,75 Gel tanpa penambahan ekstrak berwarna bening sedangkan dengan penambahan ekstrak dihasilkan sediaan gel berwarna kuning sampai coklat karena ekstrak yang ditambahkan pada gel berwarna hijau coklat. Intensitas warna gel bertambah dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak yang ditambahkan. Bau khas juga bertambah dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Keempat formula yang dibuat menghasilkan sediaan gel yang kental.

4.3.2 Hasil uji organoleptis sediaan gel EES pada penyimpanan selama 28 hari.

Tabel 5. Hasil Pengamatan perubahan konsistensi, warna,dan bau sediaan gel Pengamatan Formula Waktu Penyimpanan Hari 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 Konsistensi A - - - - - - - - - - B - - - - - - - - - - C - - - - - - -- - - - D - - - - - - - - - - Warna A - - - - - - - - - - B - - - - - - - - - - C - - - - - - - - - - D - - - - - - - - - - Bau A - - - - - - - - - - B - - - - - - - - - - C - - - - - - - - - - D - - - - - - - - - - Keterangan : + : ada perubahan; - : tidak ada perubahan A: Dasar gel tanpa EES, B: gel EES 0,25 , C: gel 0,5 , D: gel EES 0,75 Universitas Sumatera Utara 48 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap sediaan gel EES 0,25, 0,5 dan 0,75 dengan dasar gel tidak mengalami perubahan konsistensi, warna maupun bau. Artinya bahwa sediaan gel yang dibuat stabil secara fisik.

4.3.3 Hasil pengamatan pH

Stabilitas gel juga dapat dilihat dari pH sediaan selama penyimpanan. Hasil pengukuran pH sediaan gel EES dan hasil pengamatan selama penyimpanan 28 hari pada tabel 6 gambar 4. Tabel 6. Hasil pengukuran sediaan gel selama penyimpanan Formula Waktu Penyimpanan Hari 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 A 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,4 6,4 6,3 6,3 B 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,6 5,6 5,6 5,6 C 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,4 5,3 5,3 5,3 D 5,3 5,3 5,3 5,3 5,3 5,2 5,2 5,2 5,2 5,1 Keterangan : A : dasar gel tanpa EES, B : gel EES 0,25 , C : gel EES 0,5, D : gel EES 0,75 Gambar 4.Grafik hasil pengamatan pH sediaan gel selama 28 hari penyimpanan Berdasarkan pengukuran pH dari masing-masing formula, selama pengamatan terjadi penurunan pH dan secara keseluruhan terlihat bahwa pH dari sediaan gel EES menurun dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Sediaan gel untuk blanko tanpa penambahan EES juga mengalami penurunan pH. Hasil uji stabilitas terhadap pH sediaan gel baik blanko maupun sediaan gel dari EES 5 5.2

5.4 5.6

5.8 6

6.2 6.4