Pengujian Efek Penyembuhan Luka Sayat Analisis Data

42 gel dan diaduk hingga homogen Suardi, dkk., 2008. Bagan pembuatan dapat dilihat pada lampiran 15 halaman .

3.10 Penentuan Mutu Fisik Sediaan Gel

Penentuan mutu fisik sediaan gel daun srikaya dilakukan terhadap uji organoleptis, homogenitas, penentuan pH sediaan yang dilakulkan selama 28 hari dengan pengukuran setiap 4 hari Herdiana, 2007; Farida, 2007. 3.10.1 Uji Organoleptis Meliputi bentuk, warna, dan bau yang diamati secara visual.

3.10.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan cara menggunakan objek gelas. Cara: Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butir–butir yang kasar Depkes, 1979.

3.10.3 Penentuan pH sediaan

Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter Cara : Alat pH meter di kalibrasi menggunakan larutan dapar standar pH 4 dan pH 7. Satu gram sediaan diencerkan dengan air suling hingga 10 ml. Elektroda pH meter dicelupkan kedalam larutan yang diperiksa, pH meter dibiarkan bergerak sampai menunjukkan posisi yang tetap. Angka yang ditunjukkan oleh pH meter dicatat Suardi, dkk, 2008.

3.11 Pengujian Efek Penyembuhan Luka Sayat

Universitas Sumatera Utara 43 Pengujian efek penyembuhan luka sayat terdiri atas 2 kelompok yaitu kelompok 1 yang diberi EES yang diperangkapkan dengan matriks NDC kelompok A, B, C dan D dan kelompok 2 yang diberi sediaan gel kelompok E, F, G dan H. Kelompok 1 yang diberi matriks NDC Kelompok A: Diberikan matriks NDC Kelompok B: Diberikan EES konsentrasi 0,25 Kelompok C: Diberikan EES konsentrasi 0,5 Kelompok D: Diberikan EES konsentrasi 0,75 Kelompok 2 yang diberi sediaan gel Kelompok E: Diberikan dasar gel Kelompok F: Diberikan gel EES konsentrasi 0,25 Kelompok G: Diberikan gel EES konsentrasi 0,5 Kelompok H: Diberikan gel EES konsentrasi 0,5 Masing-masing kelompok dilakukan terhadap 6 ekor kelinci. Kelinci yang digunakan adalah kelinci jantan dewasa dengan berat 1,5-2,0 kg. Sebelum pengujian, bulu punggung kelinci dicukur dan dianestesi dengan lidokain injeksi dosis 1 ml dan didesinfeksi menggunakan etanol 70. Selanjutnya dibuat sayatan sepanjang 2 cm dan kedalaman sampai subkutis 2 mm, luka sayatan dibersihkan, kemudian diberi perlakuan Prabakti, 2005. Untuk kelompok 1 diberikan 1 kali sehari dan ditutup dengan perekat. Untuk kelompok 2 diberikan 3 kali sehari secara merata. Pengamatan dilakukan dengan mengukur perubahan panjang luka menggunakan jangka sorong. Luka dinyatakan Universitas Sumatera Utara 44 sembuh jika panjang luka mencapai nol setelah luka tertutup oleh jaringan baru. Hasil dapat dilihat pada lampiran halaman .

3.12 Analisis Data

Data hasil pengujian efek EES matriks nata de coco dan sediaan gel terhadap perubahan diameter rata-rata luka sayat dianalisis secara statistik menggunakan metode ANAVA Analisis Variasi dengan program Statistical Product Services Solution SPSS dengan taraf kepercayaan 95 dan dilanjutkan dengan uji metode Duncan untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki pengaruh sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hasil dapat dilihat pada lampiran halaman . Universitas Sumatera Utara 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi tumbuhan dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI adalah tumbuhan daun srikaya Anona reticulata L. dari suku Annonaceae. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 80 untuk menarik senyawa yang terdapat dalam simplisia. Hasil ekstraksi dari 750 g diperoleh ekstrak etanol 90,5 g setelah di freeze dryer.

4.1 Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia dari daun srikaya

Hasil karakterisasi dari simplisia dari daun srikaya terlihat pada tabel dan hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran halaman. Tabel 2. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia daun srikaya Annona reticulata L. No Pemeriksaan Simplisia Kadar Persyaratan MMI 1 Kadar air 8,64 ≤10,00 2 Kadar sari larut dalam air 12,53 7,00 3 Kadar sari larut dalam etanol 12,17 8,00 4 Kadar abu total 7,74 ≤ 8,00 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,54 - Penetapan kadar air dilakukan untuk mengetahui apakah simplisia memenuhi persyaratan, karena air merupakan media yang baik untuk tumbuhnya jamur, ternyata hasilnya memenuhi syarat yaitu 8,64 lebih kecil dari 10. Universitas Sumatera Utara