Sejarah Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Mandheling Gayo Internasional Mandago merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor biji kopi yang dimiliki oleh Bapak H. Hasballah Yunus sebagai Direktur yang telah merintis usaha ini dari perusahaan yang dahulu bernama CV. Jumpa Jaya. Sejak mulai berdiri, CV. Jumpa Jaya merupakan perusahaan yang mengolah dan menghasilkan produk-produk yang terdiri dari biji kopi arabika dan robusta, pinang, jahe, cengkeh, dan kayu manis. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987, dan tahun 1997 berubah nama menjadi PT. Mandheling Gayo Internasional Mandago hingga sekarang ini. CV. Jumpa Jaya didirikan oleh dua orang yaitu Bapak H. Ramli dan H. Hasballah Yunus yang sama-sama menggunakan izin ekspor perusahaan tersebut untuk melakukan penjualan barang hingga ke luar negeri. Bapak H. Ramli memiliki banyak jenis bahan yang diekspor antara lain: pinang, jahe, cengkeh, dan kayu manis. Sedangkan Bapak H. Hasballah Yunus fokus melakukan ekspor kopi Arabika dan Robusta. Seiring dengan perubahan dan pengaruh dari krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1997, berbagai usaha dan kegiatan produksi yang dimiliki oleh Bapak H. Ramli mengalami banyak kerugian. Kondisi ini berkebalikan dengan jenis usaha yang dimiliki oleh Bapak H. Hasballah Yunus dimana memiliki keuntungan Universitas Sumatera Utara yang berlipat karena pengaruh dari kurs nilai tukar US Dollar yang cukup tinggi terhadap mata uang Rupiah, dan hal ini didukung oleh tidak begitu terpengaruhnya harga pembelian bahan baku kopi pada saat itu. Sedangkan harga lokal pembelian pinang, jahe, cengkeh, dan kayu manis mengalami kenaikan cukup tajam, sehingga menyebabkan kerugian besar, dan akhirnya CV. Jumpa Jaya ditutup. Dengan kondisi tersebut Bapak H. Hasballah Yunus mendirikan perusahaan baru yang bernama PT. Mandheling Gayo Internasional Mandago yang berlokasi tidak jauh dari perusahaan sebelumnya. Pada awalnya perusahaan ini mengekspor biji kopi Robusta dan Arabika, namun seiring dengan berkembangnya tingkat permintaan kopi Arabika yang tinggi menyebabkan kopi ini memiliki harga jual yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kopi Robusta. Dan kawasan perkebunan rakyat di Aceh dan Sumatera Utara banyak yang beralih hanya fokus pada penanaman pohon kopi Arabika. Sehingga dengan berubahnya kondisi ini, menyebabkan perusahaan hanya fokus dalam menjual biji kopi berjenis Arabika yang tentunya memiliki citarasa dianggap cukup baik bila dibandingkan dengan kopi Robusta. Nama PT. Mandheling Gayo Internasional diambil dari nama dua buah suku yang ada di Indonesia. Mandheling atau menurut bahasa ejaan yang disempurnakan yaitu Mandailing, diambil dari sebutan para importir kopi dari seluruh dunia kepada para supplier lokal terhadap kopi yang berasal dari dataran tinggi di Sumatera Utara pada tahun 1970-1990 yang pada saat itu kebanyakan bersuku Mandailing. Sedangkan Gayo merupakan nama sebuah suku yang ada di Universitas Sumatera Utara dataran tinggi Kabupaten Aceh Tengah yang mayoritas mata pencaharian penduduknya berkebun kopi. Sehingga produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini berupa kopi Arabika dengan nama Sumatra yang dapat berkategori Mandheling, Aceh, maupun campuran.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha