BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Penentuan Jumlah Sampel Pengamatan
Penelitian ini menggunakan teknik nonprobabiltynonrandom sampling yaitu judgment. Jumlah sampel yang diteliti berjumlah 3 orang operator pada
aktivitas penyortiran. Penentuan jumlah sampel berdasarkan pada jumlah rata-rata hasil sortasi biji kopi yang dilakukan masing-masing operator mendekati jumlah
rata-rata seluruh jumlah biji kopi yang disortir dari seluruh operator. Sample dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa ketiga operator tersebut adalah
operator yang paling baik dan normal untuk dijadikan sampel penelitian karena dianggap telah memiliki keterampilan sortasi yang memadai.
5.2. Elemen Kegiatan pada Kondisi Aktual Metode Kerja A dan Metode
Kerja B
Elemen kegiatan pada kondisi kerja aktual yang dilakukan para pekerja sortasi berupa mengambil kopi yang akan di sortasi, membawa ketempat kerja
sortasi biji kopi, melakukan sortasi biji kopi, dan membawa hasil ketempat penimbangan.
1. Mengambil biji kopi yang akan disortasi
Elemen kegiatan awal pada aktivitas sortasi biji kopi adalah dengan pengambilan bahan baku kopi yang akan disortir dengan menggunakan
material handling berupa trolley. Dengan menggunakan satu kaki untuk
Universitas Sumatera Utara
menopang pijakan pada trolley untuk menjaga kestabilan, dan menarik serta mengangkat kopi yang berada dalam goni ke trolley tersebut. Elemen
kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Mengangkat Kopi yang Akan Disortasi
2. Membawa biji kopi yang akan disortasi ketempat kerja sortasi biji kopi
Operator membawa biji kopi yang akan disortasi ketempat kerja sortasi biji kopi dengan beban bawaan disesuaikan dengan kemampuan dari masing-
masing operator. Elemen kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Membawa Biji Kopi yang Akan Disortasi dengan Menggunakan Trolley
3. Menuangkan biji kopi pada fasilitas kerja untuk disortasi
Setelah biji kopi di bawa ke stasiun kerja sortasi biji kopi, maka selanjutnya operator menuangkan biji kopi di atas lantai untuk metode A dan di atas
meja untuk metode B yang masing-masing beratnya disesuaikan dengan ukuran fasilitas kerja.
Gambar 5.3. Menuangkan Biji Kopi pada Fasilitas Kerja untuk Disortasi
Universitas Sumatera Utara
4. Melakukan sortasi biji kopi pada masing-masing metode kerja sortasi
Operator melakukan sortasi biji kopi dengan metode A dan metode B. Metode A merupakan proses sortasi yang dilakukan di lantai tanpa
menggunakan fasilitas kerja meja dan kursi. Sedangkan metode B merupakan proses sortasi yang dilakukan dengan fasilitas kerja meja dan kursi. Kedua
metode ini dapat dilihat pada Gambar 5.4.
a Metode A b Metode B
Gambar 5.4. Sortasi Biji Kopi a Metode A Duduk di Lantai dan b Metode B Sortasi dengan Fasilitas Kerja Meja dan Kursi
5. Mengumpulkan biji kopi hasil sortasi
Setelah biji kopi disortasi, maka dikumpulkan biji kopi yang cacat dan yang baik di dalam masing-masing wadah penampungan.
Universitas Sumatera Utara
a Biji Kopi yang Baik b Biji Kopi yang Cacat
Gambar 5.5. Mengumpulkan dan Memasukkan a Biji Kopi yang Baik dan b Biji Kopi yang Cacat pada Masing-masing Wadah
6. Membawa hasil sortasi biji yang baik dan melakukan penimbangan
Setelah kopi selesai disortir maka proses selanjutnya ada dengan membawa biji kopi yang telah disortir untuk ditimbang hasilnya. Hal ini dilakukan untuk
menghitung berat biji kopi yang dalam kondisi baik dan juga sebagai dasar perhitungan gaji karyawan sortasi biji kopi. Elemen kegiatan ini dapat dilihat
pada Gambar 5.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.6. Menimbang Biji Kopi
5.3. Metode Kerja A Duduk di Lantai