Metode Kerja B Duduk dengan Bantuan Fasilitas Kerja Kursi dan

Tabel 5.21. Nilai Level Tindakan REBA Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan 1 Dapat diabaikan Tidak diperlukan perbaikan 2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan perbaikan 4-7 Sedang 2 Perlu perbaikan 8-10 Tinggi 3 Segera perbaikan 11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang jugaperbaikan

5.4. Metode Kerja B Duduk dengan Bantuan Fasilitas Kerja Kursi dan

Meja Kerja Pada pekerjaan ini operator melakukan kegiatan penyortiran kopi dengan menggunakan meja kerja dan kursi kerja dengan tahapan yang sama dengan metode kerja A.

5.4.1. Identifikasi Keluhan Muscoluskeletal dengan Menggunakan SNQ

Adapun rekapitulasi kuesioner SNQ dapat dilihat pada Gambar 5.14, 5.15, 5.16, 5.17, dan 5.18. Universitas Sumatera Utara 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit Operator 1 Operator 2 Operator 3 Gambar 5.14. Identifikasi Keluhan Musculoskeletal Operator Metode B pada Hari 1 Universitas Sumatera Utara 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit Operator 1 Operator 2 Operator 3 Gambar 5.15. Identifikasi Keluhan Musculoskeletal Operator Metode B pada Hari 2 Universitas Sumatera Utara 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit Operator 1 Operator 2 Operator 3 Gambar 5.16. Identifikasi Keluhan Musculoskeletal Operator Metode B pada Hari 3 Universitas Sumatera Utara 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit Operator 1 Operator 2 Operator 3 Gambar 5.17. Identifikasi Keluhan Musculoskeletal Operator Metode B pada Hari 4 Universitas Sumatera Utara 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit 22 23 20 21 24 25 26 27 8 9 19 18 7 5 4 6 1 2 3 10 11 14 13 15 12 16 17 4 1 3 2 Tidak Sakit Sangat Sakit Sakit Agak Sakit Operator 1 Operator 2 Operator 3 Gambar 5.18. Identifikasi Keluhan Musculoskeletal Operator Metode B pada Hari 5 Universitas Sumatera Utara

5.4.2. Tata Letak Komponen untuk Metode B

Tata letak komponen untuk metode B pada aktivitas sortasi biji kopi dibuat dengan adanya fasilitas kerja berupa meja dan kursi. Operator menyortir biji kopi di atas meja dengan duduk di atas kursi. Adapun tata letak komponen untuk metode B dapat dilihat pada Gambar 5.17. 1 2 3 2 4 3 Ket: 1=Operator 2=Wadah biji kopi yang cacat 3=Wadah biji kopi yang baik 4=Tumpukkan biji kopi yang akan disortir 1 1 Gambar 5.19. Tata Letak Komponen untuk Metode B

5.4.3. Penentuan Level Tindakan Postur Kerja dengan Metode REBA

Keluhan yang terjadi pada operator dapat diketahui dengan melakukan penilaian terhadap postur kerja. Hasil yang diperoleh dari penilaian postur kerja dapat menunjukkan level tindakan yang harus dilakukan sehingga elemen gerakan yang memiliki resiko untuk menimbulkan keluhan kemudian akan diperbaiki ataupun dihilangkan. Penilaian postur kerja dapat dilakukan dengan metode REBA. Universitas Sumatera Utara Pada proses sortasi biji kopi, terdapat 3 operator. Pemlihan operator akan dilakukan secara acak. Maka dari itu dipilih operator ke 1 sebagai sampel penelitian dengan Metode Kerja A dan Metode Kerja B. Berikut adalah penilaian postur kerja untuk elemen kegiatan pada proses sortasi biji kopi. Gambar 5.20. Operator Bekerja dengan Metode Kerja B

5.4.3.1. Grup A

a. Batang tubuh trunk Tabel 5.22. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1 +1 jika batang tubuh berputarbengkokbungkuk 0-20 ke depan dan belakang 2 -20 atau 20-60 3 60 4 Universitas Sumatera Utara b. Leher neck Tabel 5.23. Skor Leher REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan 0-20 1 +1 jika leher berputarbengkok 20 -ekstensi 2 c. Kaki legs Tabel 5.24. Skor Kaki REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normalseimbang berjalanduduk 1 +1 jika lutut antara 30-60 +2 jika lutut 60 Bertumpu pada satu kaki lurus 2 d. Beban load Tabel 5.25. Skor Beban REBA Pergerakan Skor Skor Pergerakan 5 kg +1 jika kekuatan cepat 5-10 kg 1 10 kg 2 Tabel 5.26. Tabel A REBA Neck Leg Trunk 1 2 3 4 5 1 1 1 2 2 3 4 2 2 3 4 5 6 3 3 4 5 6 7 4 4 5 6 7 8 2 1 1 3 4 5 6 2 2 4 5 6 7 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.26. Tabel A REBA Lanjutan Neck Leg Trunk 1 2 3 4 5 3 3 5 6 7 8 4 4 6 7 8 9 3 1 3 4 5 6 7 2 3 5 6 7 8 3 5 6 7 8 9 4 6 7 8 9 9 Skor A = Tabel A + Skor Beban = 3 + 0 = 3

5.4.3.2. Grup B

1. Bagian Kanan a. Lengan atas upper arm Tabel 5.27. Skor Lengan Atas REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan 20 ke depan maupun ke belakang tubuh 1 + 1 jika bahu naik +1 jika lengan berputar bengkok 20 ke belakang atau 20-45 2 45 - 90 3 90 4 b. Lengan bawah lower arm Tabel 5.28. Skor Lengan Bawah REBA Pergerakan Skor 60-100 1 60 atau 100 2 Universitas Sumatera Utara c. Pergelangan tangan wrist Tabel 5.29. Skor Pergelangan Tangan REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan 0-15 ke atas dan bawah 1 +1 jika pergelangan tangan putaran menjauhi sisi tengah 15 ke atas dan bawah 2 d. Coupling Tabel 5.30. Coupling Coupling Skor Keterangan Baik Kekuatan pegangan baik Sedang 1 Pegangan bagus tapi tidak ideal dengan bagian tubuh Kurang baik 2 Pegangan tangan tidak sesuai walaupun mungkin Tidak dapat diterima 3 Kaku, pegangan tangan tidak nyaman, tidak ada pegangan, kopling tidak sesuai dengan bagian tubuh Tabel 5.31. Tabel B REBA Lower Arm Wrist Upper Arm 1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 3 4 5 7 2 2 2 5 5 7 8 3 2 3 5 5 8 8 2 1 1 2 4 5 7 3 2 2 3 5 5 8 9 3 3 4 5 7 8 9 Skor B: - Bagian tubuh kanan = Tabel B + Skor Coupling =4+ 0 = 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.32. Tabel C REBA Skor B Skor A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12 3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12 4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12 5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12 6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12 7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12 8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12 9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12 10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 Tabel 5.33. Skor Aktivitas REBA Aktivitas Skor Keterangan Postur statik +1 1 atau lebih bagian tubuh statisdiam Pengulangan +1 Tindakan berulang-ulang Ketidakstabilan +1 Tindakan menyebabkan jarak yang besar dan cepat pada postur tidak stabil Skor REBA Kanan = Tabel C + Skor Aktivitas = 3 + 1 =4 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.34. Nilai Level Tindakan REBA Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan 1 Dapat diabaikan Tidak diperlukan perbaikan 2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan perbaikan 4-7 Sedang 2 Perlu perbaikan 8-10 Tinggi 3 Segera perbaikan 11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang jugaperbaikan 2. Bagian Kiri a. Lengan atas upper arm Tabel 5.35. Skor Lengan Atas REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan 20 ke depan maupun ke belakang tubuh 1 + 1 jika bahu naik +1 jika lengan berputar bengkok 20 ke belakang atau 20-45 2 45 - 90 3 90 4 b. Lengan bawah lower arm Tabel 5.36. Skor Lengan Bawah REBA Pergerakan Skor 60-100 1 60 atau 100 2 Universitas Sumatera Utara c. Pergelangan tangan wrist Tabel 5.37. Skor Pergelangan Tangan REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan 0-15 ke atas dan bawah 1 +1 jika pergelangan tangan putaran menjauhi sisi tengah 15 ke atas dan bawah 2 d. Coupling Tabel 5.38. Coupling Coupling Skor Keterangan Baik Kekuatan pegangan baik Sedang 1 Pegangan bagus tapi tidak ideal dengan bagian tubuh Kurang baik 2 Pegangan tangan tidak sesuai walaupun mungkin Tidak dapat diterima 3 Kaku, pegangan tangan tidak nyaman, tidak ada pegangan, kopling tidak sesuai dengan bagian tubuh Tabel 5.39. Tabel B REBA Lower Arm Wrist Upper Arm 1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 3 4 5 7 2 2 2 5 5 7 8 3 2 3 5 5 8 8 2 1 1 2 4 5 7 3 2 2 3 5 5 8 9 3 3 4 5 7 8 9 Skor B: - Bagian tubuh kiri = Tabel B + Skor Coupling = 4+ 0 = 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.40. Tabel C REBA Skor B Skor A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12 3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12 4 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 11 12 5 3 4 4 5 6 8 9 10 10 11 12 12 6 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 12 12 7 4 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12 8 5 6 7 8 8 9 10 10 11 12 12 12 9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12 10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12 Tabel 5.41. Skor Aktivitas REBA Aktivitas Skor Keterangan Postur statik +1 1 atau lebih bagian tubuh statisdiam Pengulangan +1 Tindakan berulang-ulang Ketidakstabilan +1 Tindakan menyebabkan jarak yang besar dan cepat pada postur tidak stabil Skor REBA Kiri = Tabel C + Skor Aktivitas = 9 + 1 =10 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.42. Nilai Level Tindakan REBA Skor REBA Level Resiko Level Tindakan Tindakan 1 Dapat diabaikan Tidak diperlukan perbaikan 2-3 Kecil 1 Mungkin diperlukan perbaikan 4-7 Sedang 2 Perlu perbaikan 8-10 Tinggi 3 Segera perbaikan 11-15 Sangat tinggi 4 Sekarang jugaperbaikan

5.5. Perhitungan Jumlah Produksi tiap Metode Kerja