Distribusi Penderita Hipertensi .1 Sosiodemografi Umur dan Jenis Kelamin

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Distribusi Penderita Hipertensi 6.1.1 Sosiodemografi Proporsi penderita hipertensi rawat inap berdasarkan sosiodemografi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan tahun 2008 – 2010 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

a. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita hipertensi rawat inap berdasarkan umur dan jenis kelamin di Rumah Sakit Bhayangkara Medan tahun 2008 – 2010 dapat dilihat pada gambardibawahini: 1.1 2.3 16 16 4.6 10.9 4 2.3 2.3 12 14.3 8 3.4 2.3 0.5 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 28 - 34 35 - 41 42 - 48 49 - 55 56 - 62 63 - 69 70 - 76 77 - 78 perempuan laki-laki Gambar 6.1 Diagram Bar Proporsi Penderita Hipertensi Rawat Inap Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Bhayangkara Medan tahun 2008-2010 Universitas Sumatera Utara Gambar 6.1 memperlihatkan bahwa proporsi laki-laki pada kelompok umur 28-34 tahun dan umur 35 -41 tahun sama yaitu 2,3 4 orang, meningkat pada umur 42-48 tahun sebesar 12 21 orang, kelompok umur 49-55 tahun merupakan kelompok umur dengan proporsi laki-laki tertinggi sebesar 14,3 25 orang, pada kelompok umur 56-62 tahun proporsi laki-laki menurun sebesar 8 14 orang, umur 63- 69 tahun menurun lagi sebesar 3,4 6 orang, umur 70-76 tahun sebesar 2,3 4 orang dan proporsi terendah pada kelompok umur 77-78 tahun sebesar 0,5 1 orang. Berumur 78 tahun, laki-laki, Kristen Protestan, Batak, SLTP, Purmawirawan, status kawin, bertempat tinggal di Medan, keadaan hipertensi derajat 2, ada komplikasi berupa penyakit jantung koroner dan pulang atas permintaan sendiri. Pada perempuan proporsi penderita hipertensi pada kelompok umur 28-34 tahun sebesar 1,1 2 orang, mengalami peningkatan pada umur 35-41 tahun sebesar 2,3 4 orang dan meningkat lagi pada kelompok umur 42-48 tahun dan umur 49-55 tahun sebesar 16 28 orang. Angka ini mengalami penurunan pada kelompok umur 56-62 tahun sebesar 4,6 8 orang dan meningkat kembali pada kelompok umur 63-69 tahun 10,9 19 orang dan menurun pada umur 70-76 tahun sebesar 4 7 orang. Penderita hipertensi esensial sebagian besar timbul pada usia 24 – 25 tahun dan hanya 20 yang menimbulkan kenaikan tekanan darah dibawah usia 20 tahun dan diatas 50 tahun. Menurut Kaplan 1991 prevalensi penderita hipertensi umumnya paling tinggi dijumpai pada usia 40 tahun, dan kemungkinan mendapat komplikasi kelainan pembuluh otak 6-10 kali lebih besar pada usia 30-40 tahun. 21 Universitas Sumatera Utara Gambar di atas juga memperlihatkan proporsi jenis kelamin tertinggi pada perempuan 54,9 96 orang. Walaupun perempuan berisiko tinggi terkena hipertensi ketika menopause mulai pada usia 45 tahun namun belum dapat dihubungkan dengan hasil penelitian ini. Pada hasil penelitian ini lebih banyak perempuan karena sebagian besar penderita yang datang berkunjung adalah perempuan dan berdasarkan kartu status tidak tercatat adanya riwayat tentang menopause. Data dari BPS Kota Medan tahun 2009 proporsi penduduk perempuan dan laki-laki relatif sama, yaitu perempuan sebesar 50,5 1.071.596 jiwa dan laki-laki sebesar 49,5 1.049.457 jiwa. 39 Berdasarkan teori bahwa sebab-sebab yang mungkin dapat menerangkan lebih tingginya penderita hipertensi pada perempuan antara lain adalah kehamilan yang terlalu sering, infeksi saluran urine yang lebih sering terjadi, pemakaian pil kontrasepsi, dan sebagainya tetapi itu semua masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut. 36

b. Agama