Alat dan Bahan Penelitian Pengolahan dan Analisis Data Karakteristik Umum Subjek yang Diteliti

o. Konsumsi Air Minum merupakan banyaknya air minum yang di konsumsi dalam sehari dengan kriteria: 29 Normal : 8 gelas hari Sedang : 4 7 gelas hari Rendah : 3 gelas hari p. Konsumsi obat-obatan adalah penggunaan obat-obat penyebab xerostomia seperti: Tramadol yaitu pain killer, Efedrin yang bekerja simpatomimetik, Propanolol yang berperan sebagai Beta blocker, Terazosin Prazosin yaitu antihipertensi; Alpha 1 antagonis, Atropine, Clonidine yang merupakan agen antikolinergik, Opioid dan Antihistamine yang merupakan serotonin selektif inhibitor re -uptake,dll

4.7 Alat dan Bahan Penelitian

Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah:. 1. Pot Saliva 2. Timbangan digital 3. Kertas tisu. 4. Alat tulis. 5. Sarung tangan. 6. Masker. 7. Lembar penelitian. 8. Informed consent UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bahan Bahan penelitian terdiri dari: saliva sebagai bahan pemeriksaan.

4.8 Prosedur penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam 4 tahap

4.8.1 . Pengumpulan Data Demografi

Pengumpulan data subjek penelitian, yaitu berupa nama, jenis kelamin usia dan jenis penyakit dari rekam medis penderita

4.8.2 . Pengisian Kuesioner

Penelitian dilakukan terhadap penderita kanker kepala dan leher yang menjalani radioterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Kemudian subjek diminta untuk mengisi lembar informed consent dan diberikan pengarahan mengenai prosedur penelitian yang dilakukan. Sampel Penelitian sebagai naracoba diberi penjelasan terlebih dahulu tenang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian yang akan dilakukan dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani informed consent.

4.8.3 Pengumpulan Saliva

Pengumpulan saliva tanpa stimulasi dilakukan dengan metode spitting. Metode ini dipilih karena merupakan metode yang aman, nyaman dan juga merupakan metode yang digunakan oleh penelitian Mohammadi N, dkk. Penelitian dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 09.00 - 11.00 setelah subjek menerima radioterapi. Subjek diinstruksikan untuk duduk dengan tenang. Kepala harus sedikit ditundukkan. penderita diinstruksikan untuk meludahkan saliva ke dalam beker gelas semampu pasien dan dilihat apakah ada saliva yang terkumpul. Kalau ada, di ukur berapa volume saliva menggunakan timbangan digital. 33

4.8.4 Pengukuran Volume Saliva

Nyalakan timbangan digital. Pastikan timbangan menunjukkan angka 0. Berat saliva cup ditimbang terlebih dahulu sehingga diperoleh angka 19,62 gr. Saliva yang sudah dikumpulkan kemudian di timbang dan dikurangkan dengan 19,62 gr kemudian hasil yang diperoleh dibagi 2 untuk mengetahui volume saliva dalam semenit karena lama pengambilan saliva selama 2 menit.hasil dinyatakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dalam ml, karena berdasarkan penelitian R. Constance Wiener berat jenis untuk saliva adalah 1,0 dengan demikian maka 1 gr saliva = 1 ml saliva. 24

4.9 Pengolahan dan Analisis Data

Data diolah dengan menggunakan sistem komputerisasi dan kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan software SPPS 17. 1. Tabel Univariat untuk melihat gambaran karakterisasi umum dan data subjek penelitian serta gambaran masing-masing variabel bebas dan tergantung seperti: jenis kelamin, umur, dan jenis kanker. 2. Tabel Bivariat a. Uji Anova: Untuk melihat hubungan antara intensitas radioterapi, umur, dan jenis kanker terhadap volume saliva subjek penelitian. b Uji Chi-Square: Untuk melihat resiko intensitas radioterapi, kemoterapi, konsumsi obat-obatan, dan konsumsi air minum terhadap penurunan volume saliva, dan hubungan antara hiposalivasi dengan keluhan mulut kering. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB 5 HASIL PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengukur volume saliva pada penerima radioterapi daerah kepala dan leher di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada bulan April sampai Juni 2012. Subjek merupakan penerima radioterapi daerah kepala dan leher sebanyak 35 orang. Subjek diarahkan untuk mengisi kuesioner kemudian dilakukan pengumpulan saliva dengan metode spitting.

5.1 Karakteristik Umum Subjek yang Diteliti

Tabel 2. Gambaran Karakteristik Umum Subjek yang Diteliti Variabel N Umur 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun 61-70 Tahun 71-80 Tahun 2 2 4 11 10 4 2 5.7 5.7 11.4 31.4 28.6 11.4 5.7 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 26 9 74.3 25.7 Jenis Kanker Kanker Nasofaring Kanker Laring Kanker Tonsil Kanker Parotis Kanker Sinonasal 24 4 2 2 3 68.6 11.4 5.7 5.7 8.6 Total 35 100 Dari Tabel 2 diketahui karakteristik dari 35 pasien penerima radioterapi daerah kepala dan leher penelitian ini terdiri dari umur, jenis kelamin, dan jenis kanker, terlihat bahwa penderita kanker kepala dan leher lebih banyak terjadi pada umur 41-50 tahun yaitu 11 orang 31,4, berdasarkan jenis kelamin, lebih UNIVERSITAS SUMATERA UTARA banyak terjadi pada laki-laki yaitu 26 orang 74,3 sedangkan perempuan 9 orang 25,7. Jenis kanker yang diderita oleh pasien yang menjadi subjek pada saat dilakukan penelitian terdiri dari Kanker Nasofaring, Kanker Laring, Kanker Tonsil, Kanker Parotis, Kanker Sinonasal. Jenis kanker yang paling banyak dijumpai adalah Kanker Nasofaring sebanyak 24 orang 68,6 dan yang jarang dijumpai adalah Kanker Tonsil dan Kanker Parotis hanya 2 orang 5,7. Tabel 3. Data Subjek yang Diteliti Banyaknya subjek yang memperoleh radioterapi dan Kemoterapi adalah 16 orang sedangkan yang memperoleh radioterapi dan mengkonsumsi obat-obatan adalah 12 orang. Berdasarkan kuesioner dari 35 orang pasien penerima radioterapi daerah kepala dan leher, sebanyak 19 orang mengkonsumsi 4 - 7 gelas air minum dalam sehari sedang, sedangkan 10 orang mengkonsumsi air minum lebih dari 8 gelas dalam sehari normal dan 6 orang menkonsumsi air minum kurang dari 3 gelas dalam sehari rendah. Dari kuesioner ditanyakan kepada pasien penerima radioterapi daerah kepala dan leher mengenai keluhan subjektif yang dialami selama radioterapi adalah keluhan mulut kering, gangguan penelanan, gangguan pengecapan dan keluhan mulut perih dari hasil pengisian kuesioner oleh 35 orang pasien penerima radioterapi daerah kepala dan leher bahwa keluhan yang paling banyak dilaporkan adalah mulut kering diikuti oleh gangguan penelanan, gangguan pengecapan dan keluhan mulut perih.

5.2 Pengukuran Volume Saliva