Gambar 5. Suction Method
26
4. Swab Method Metode Absorbsi Metode absorbs dilakukan dengan mengumpulkan saliva menggunakan kain
penghisap yang ditimbang lebih dahulu lalu dimasukkan ke dalam rongga mulut. Setelah waktu pengumpulan saliva berakhir, kain penghisap diangkat dan ditimbang.
Gambar 5. Swab Method
7
2.6 Volume Saliva
Saliva memegang peranan penting dalam mempertahankan kesehatan rongga mulut dan proses biologis yang terjadi di dalam rongga mulut. Jumlah dan susunan saliva
sangat menentukan bagi kesehatan rongga mulut. Bila terjadi perubahan kualitas maupun kuantitas saliva, maka akan memperngaruhi integritas kesehatan gigi dan mulut.
5-7
Volume rata-rata saliva yang dihasilkan perhari berkisar kurang lebih 1,5 liter. Pada orang dewasa Laju aliran saliva normal tanpa adanya stimulasi berkisar antara 0,25
- 0,35 mlmenit, dengan rata-rata terendah 0,1 - 0,25 mlmenit dan pada keadaan hiposalivasi laju aliran saliva kurang dari 0,1 mlmenit. Sedangkan laju aliran saliva
normal yang distimulasi mencapai 1 - 3 mlmenit, rata-rata terendah mencapai 0,7 - 1 mlmenit dimana pada keadaan hiposalivasi ditandai dengan laju aliran saliva yang lebih
rendah dari 0,7 mlmenit.
6,24
Gambar 5. Suction Method
26
4. Swab Method Metode Absorbsi Metode absorbs dilakukan dengan mengumpulkan saliva menggunakan kain
penghisap yang ditimbang lebih dahulu lalu dimasukkan ke dalam rongga mulut. Setelah waktu pengumpulan saliva berakhir, kain penghisap diangkat dan ditimbang.
Gambar 5. Swab Method
7
2.6 Volume Saliva
Saliva memegang peranan penting dalam mempertahankan kesehatan rongga mulut dan proses biologis yang terjadi di dalam rongga mulut. Jumlah dan susunan saliva
sangat menentukan bagi kesehatan rongga mulut. Bila terjadi perubahan kualitas maupun kuantitas saliva, maka akan memperngaruhi integritas kesehatan gigi dan mulut.
5-7
Volume rata-rata saliva yang dihasilkan perhari berkisar kurang lebih 1,5 liter. Pada orang dewasa Laju aliran saliva normal tanpa adanya stimulasi berkisar antara 0,25
- 0,35 mlmenit, dengan rata-rata terendah 0,1 - 0,25 mlmenit dan pada keadaan hiposalivasi laju aliran saliva kurang dari 0,1 mlmenit. Sedangkan laju aliran saliva
normal yang distimulasi mencapai 1 - 3 mlmenit, rata-rata terendah mencapai 0,7 - 1 mlmenit dimana pada keadaan hiposalivasi ditandai dengan laju aliran saliva yang lebih
rendah dari 0,7 mlmenit.
6,24
Gambar 5. Suction Method
26
4. Swab Method Metode Absorbsi Metode absorbs dilakukan dengan mengumpulkan saliva menggunakan kain
penghisap yang ditimbang lebih dahulu lalu dimasukkan ke dalam rongga mulut. Setelah waktu pengumpulan saliva berakhir, kain penghisap diangkat dan ditimbang.
Gambar 5. Swab Method
7
2.6 Volume Saliva
Saliva memegang peranan penting dalam mempertahankan kesehatan rongga mulut dan proses biologis yang terjadi di dalam rongga mulut. Jumlah dan susunan saliva
sangat menentukan bagi kesehatan rongga mulut. Bila terjadi perubahan kualitas maupun kuantitas saliva, maka akan memperngaruhi integritas kesehatan gigi dan mulut.
5-7
Volume rata-rata saliva yang dihasilkan perhari berkisar kurang lebih 1,5 liter. Pada orang dewasa Laju aliran saliva normal tanpa adanya stimulasi berkisar antara 0,25
- 0,35 mlmenit, dengan rata-rata terendah 0,1 - 0,25 mlmenit dan pada keadaan hiposalivasi laju aliran saliva kurang dari 0,1 mlmenit. Sedangkan laju aliran saliva
normal yang distimulasi mencapai 1 - 3 mlmenit, rata-rata terendah mencapai 0,7 - 1 mlmenit dimana pada keadaan hiposalivasi ditandai dengan laju aliran saliva yang lebih
rendah dari 0,7 mlmenit.
6,24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Saliva
Xerostomia secara harafiah berarti mulut kering xeros = kering, dan stroma = mulut. Perasaan mulut kering terjadi bila kecepatan resorpsi air oleh mukosa mulut
bersama-sama dengan penguapan air mukosa, lebih besar daripada kecepatan sekresi saliva.
Berikut ini terdapat beberapa kemungkinan penyebab yang mempengaruhi volume saliva:
5-7
1. Kesehatan umum menurun Gangguan dalam pengaturan air dan elektrolit yang diikuti oleh terjadinya
keseimbangan air yang negatif dapat menyebabkan menurunnya volume saliva, sehingga kebutuhan pembasahan mulut meningkat. Gangguan emosional seperti stress, rasa takut
dan defisiensi vitamin, serta perubahan hormonal dapat menyebabkan turunnya sekresi saliva.
2. Umur Keluhan mulut kering sering ditemukan pada lanjut usia, disebabkan oleh adanya
atropi pada kelenjar saliva sesuai dengan pertambahan umur yang akan menurunkan volume saliva dan terjadi perubahan komposisi saliva.
7
3. Penggunaan Obat-Obatan Obat-obatan yang memblokade sistem saraf perifer akan menghambat sekresi
saliva. Oleh karena sekresi air dan elektrolit terutama diatur oleh sistem saraf parasimpatis. Obat-obatan antikolinergik akan menghambat pengeluaran saliva. Obat-
obatan dengan pengaruh anti ß-andrenergik yang disebut ß-bloker terutama akan menghambat sekresi saliva mukus.
5-7
Obat-obatan menyebabkan penurunan volume saliva antara lain:
5,20
- Antikolinergika
- Hipnotika
- Obat penenang tranquilizer
- Antidepresiva
- Spasmolitika
- Anti-epileptika
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
- Antihipertensiva
- Antihistaminika
- Dll
4. Monopause Pada perempuan menopause sekresi saliva berkurang akibat faktor sistemik
seperti perubahan hormon yang meyebabkan terjadinya penurunan ketahanan rongga mulut dan sekresi saliva, faktor perubahan kemampuan fisiologi, maupun akibat
faktor perubahan emosional yang terjadi. Ini mempengaruhi derajat kebersihan mulut, termasuk diet asupan makanan, serta laju aliran saliva.
22
5. Radioterapi Radioterapi daerah kepala dan leher dapat menyebabkan penurunan volume
saliva tergantung jenis kanker dan lapangan penyinarannya misalnya radioterapi dengan menggunakan radioactive iodine
untuk pengobatan tumor tiroid dapat merusak kelenjar parotid.
7
6. Kemoterapi Kemoterapi dapat menyebabkan gangguan kelenjar saliva selama atau bahkan
langsung setelah melakukan terapi. Kebanyakan pasien melaporkan fungsi saliva dapat kembali seperti semula meskipun beberapa diantaranya mengalami xerostomia
secara permanen.
20
7. Konsumsi air minum Banyaknya air yang dibutuhkan seseorang berbeda-beda tergantung pada
ukuran tubuh orang tersebut dan apa yang dianggap sesuai untuk tubuhnya. Meski kebutuhan air tiap orang berbeda menurut Profesor Hiromi Shinya MD, pakar
enzim yang juga guru besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine AS, usahakan tubuh untuk mendapatkan pasokan air 8 gelas per hari 1,6 liter untuk
orang dewasa dalam mencegah terjadinya dehidrasi serta xerotomia.
29
2.7 Efek samping Radioterapi terhadap Kelenjar Saliva