Fraksinasi Radioterapi Teknik Radioterapi

Radiasi pada jaringan dapat menimbulkan ionisasi air dan elektrolit dari cairan tubuh baik intra maupun ekstra seluler, sehingga timbul ion H + dan OH - yang sangat reaktif. Ion itu dapat bereaksi dengan molekul DNA dalam kromosom, mengakibatkan pecahnya rantai ganda DNA, perubahan cross-linkage dalam rantai DNA dan degenerasi atau kematian sel. Sel-sel yang masih bertahan hidup akan mengadakan reparasi kerusakan DNAnya sendiri-sendiri. Kemampuan reparasi DNA sel normal lebih baik dan lebih cepat dari sel kanker sehingga sel-sel kanker lebih banyak yang tetap rusak dan mati dibandingkan dengan sel-sel normal. 1

2.1.3 Unit Energi Radioterapi dan Dosis Radioterapi

Untuk mengukur kekuatan radioterapi digunakan alat Dosimetri. Dosimetri adalah alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya energi yang diserap per unit jaringan. Secara tradisional satuan jumlah energi radioterapi yang diserap per unit jaringan adalah RAD Radiation Absorbed Dose. Unit SI satuan internasional dosis absorbs radioterapi adalah Gray Gy. Hubungan RAD dan Gray adalah: 1,2

2.1.4 Fraksinasi Radioterapi

Radioterapi kanker kepala dan leher secara konvensional biasanya diberikan 5 - 7 minggu, sekali dalam sehari, lima hari dalam seminggu, 2 - 2,5 Gy per fraksi, sehingga total dosis terapi 45 - 75 Gy. 2,3 Dasar metode fraksional pada radioterapi dikenal dengan istilah 4R yaitu: reparasi, redistribusi, repopulasi, dan reoksigenasi. Reparasi dan repopulasi merupakan proses yang diharapkan terjadi pada sel normal sehingga dapat mentoleransi besar dosis radioterapi yang diberikan. Reoksigenase dan redistribusi merupakan proses yang diharapkan terjadi pada sel kanker untuk dapat meningkatkan kualitas radioterapi. 1,2,12-14

2.1.5 Teknik Radioterapi

1 RAD = 1 centi Gy = 0,01 Gy UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sebelum melakukan terapi radiasi, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium, penentuan stadium klinik, diagnosis histopatologik dan tujuan radiasi, kuratif atau paliatif. Penderita dengan keadaan umum yang buruk, gizi kurang dan demam tidak diperbolehkan untuk menjalani radioterapi kecuali pada keadaan tertentu seperti obstruksi jalan makanan dan perdarahan karena tumor, radiasi tetap dimulai sambil memperbaiki keadaan umum penderita. Syarat dilakukannya radioterapi antara lain: kadar Hb tidak boleh kurang dari 10 gr, jumlah leukosit tidak boleh kurang dari 3000 per mm, dan trombosit 100.000 per uL. 1,2,15-17 Siklus radioterapi ditetapkan oleh kebijakan masing-masing tim kesehatan yang menangani penderita kanker. Jika selama masa radioterapi pasien mengalami gangguan tentang syarat-syarat yang telah disebutkan diatas, maka radioterapi akan dihentikan hingga syarat-syarat tersebut terpenuhi kembali. RSUP Haji Adam Malik menetapkan kebijakan bahwa dua minggu adalah waktu perhentian maksimum dalam mencapai keadaan pasien sesuai syarat-syarat yang telah ditentukan, jika dalam waktu dua minggu keadaan pasien belum juga memenuhi syarat, maka siklus radioterapi akan diulang kembali dari awal radioterapi ke-1. 15,16,18 Ada 2 cara utama pemberian radioterapi, yaitu dengan cara teleterapi danatau brakhiterapi. Teleterapi atau radioterapi eksterna adalah suatu teknik terapi kanker dengan radiasi, dimana sumber radiasi ditempatkan di luar tubuh penderita. Tujuan radiasi eksterna adalah terapi untuk menghancurkan sel-sel kanker sebanyak mungkin pada daerah yang luas, sedangkan brakhiterapi atau radioterapi interna adalah suatu teknik terapi kanker dengan radiasi, dimana sumber radiasi diletakkan di dalam tubuh penderita. Tujuan radioterapi interna adalah memberikan dosis radioterapi semaksimal mungkin pada sel kanker dan seminimal mungkin pada jaringan sehat sekitarnya.Teknik radiasi interna pada rongga mulut dilakukan dengan menggunakan jarum radium sebagai sumber radiasi. Jarum tersebut diimplantasikan atau ditusukkan ke dalam jaringan tumor. Penggunaan brakhiterapi dapat dilakukan secara tunggal atau kombinasi dengan teleterapi. Peranan brakhiterapi pada kombinasi ini adalah sebagai booster yaitu sebagai penambah dosis radioterapi terhadap sel kanker. 2,19,20 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2 Radioterapi pada Daerah Kanker Kepala dan Leher