5.1.1 Landasan Hukum Berdirinya BP-KPK Propinsi
Keinginan masyarakat agar pemerintah lebih memperhatikan wilayah perbatasan yang sejak dulu di anggap beranda belakang, kurang terurus dan
miskin, agaknya telah dijawab oleh pemerintah dengan lahirnya UU tentang Wilayah Negara No 43 tahun 2008. Dari aturan itu tampak keinginan
pemerintah untuk pengembangan wilayah perbatasan sebagai suatu prioritas nasional. Jika selama ini pengelolaan perbatasan masih bersifat parsial,
dengan UU Wilayah negara hal tersebut berusaha dieliminir. Beberapa kebijakan substansial dalam undang-undang ini adalah :
• Memberikan definisi perbatasan sebagai bagian dari wilayah
Indonesia yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal batas negara di darat,
kawaan perbatasan berada di kecamatan. •
Kawasan perbatasan mempunyai fungsi yang strategis sebagai daerah terdepan negara.
• Pengaturan wilayah negara antara lain bertujuan untuk 1. menjamin
keutuhan wilayah negara, kedaulatan negara, serta perlindungan dan kesejahteraan masyarakat.2. Mengatur kedaulatan, hak-hak
berdaulat, pengelolaan dan pemanfaatan wilayah negara dan kawasan perbatasan.
• Batas wilayah negara ditentukan atas dasar perjanjian bilateral atau
trilateral dibidang batas darat, laut dan udara serta berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum intemasional.
• Peran pemerintah dan pemerintah daerah menjadi sangat penting
terkait dengan pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan sesuai dengan prinsip otonomi daerah dalam mengelola pembangunan
Kawasan Perbatasan. •
Pelibatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, pengelolaan dan pengawasan kawasan perbatasan.
• Penanganan dan pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan
perbatasan selama ini belum berjalan dengan baik dan terdapat tarik-
LAPORAN PENELITIAN V - 4
menarik serta tumpang-tindih antar instansi terkait. Karena itu, telah disepakati untuk membentuk badan khusus yang mampu
mengkoordinasikan instansi terkait dalam menyelesaikan permasalahan di kawasan perbatasan.
• Untuk mengelola batas wilayah negara dan mengelola kawasan
perbatasan pada tingkat pusat dan daerah, Pemerintah dan Pemerintah Daerah membentuk Badan Pengelola Nasional dan
Badan Pengelola Daerah. •
Keanggotaan Badan
Pengelola berasal dari unsur Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang terkait dengan perbatasan wilayah negara.
Adapun tugas Badan Pengelola ini adalah menetapkan kebijakan pembangunan kawasan perbatasan, menetapkan rencana kebutuhan
anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan, dan melaksanakan evaluasi serta pengawasan. Hubungan kerja antara Badan Pengelola
di tingkat pusat dan daerah merupakan hubungan koordinatif.
Atas landasan hukum tersebut , maka dibentuklah Badan Pengelolaan Kawasan perbatasan dan kerjasama BP-KPK Propinsi.
5.2 BPKPK Propinsi Kalimantan Barat