3. Bidang Penataan Kawasan dan Pengembangan Fisik dan Prasarana Perbatasan, yang membawahi:
a. Sub Bidang Pemetaan Kawasan Perbatasan b. Sub Bidang Pengembangan Fisik dan Prasarana Kawasan
Perbatasan 4. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Perbatasan,
yang membawahi: a. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Perbatasan
b. Sub Bidang Pengembangan Sosial Ekonomi dan Budaya Kawasan Perbatasan
5. Bidang Kerjasama, yang membawahi: a. Sub Bidang Kerjasama Antar Daerah
b. Sub Bidang Kerjasama Sub Regional
5.3 Kewenangan BPKBP
Selain menjalan tugas pokok yang tertera seperti diatas, Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BPKPK juga menjalankan
tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pengelolaan kawasan perbatasan dan kerjasama, menjalankan
tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Gubernur Kalbar dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Aspek penting dalam pelaksanaan kewenagan tersebut Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BPKPK, memiliki program
– program yang dimaksudkan untuk menunjang pelaksanaan kebijakan teknis dalam bentuk program kerja per bidang.
Sesuai dengan Perturan Gubernur Kalimantan Barat nomor 65 Tahun 2008, kewenangnan yang dimiliki oleh Badan Pengelola Kawasan
Perbatasan dan Kerja Sama adalah: 1. Melakukan kebijakan pembangunan di kawasan perbatasan secara fisik
atau pembanguanan prasarana yang diperlukan untuk menunjang pengelolaan kawasan perbatasan.
LAPORAN PENELITIAN V - 9
2. Melakukan monitoring, evaluasi, dan fasilitasi penataan kawasan dan pengembangan infrastruktur perbarasan, pemberdayaan, dan
pengembangan masyarakat perbatasan dan kerjasama. 3. Melakukan kerjasama dengan bidang perbatasan dengan ketentuan
perundang – undangan yang berlaku. Dari kewenangan tersebut terlihat jelas bahwa dalam pelaksanaan
pengembangan dan pengelolan kawasan perbatasan yang dikelolala oleh Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama mempunya alur
kersa seperti: 1. Penyusunan rencana kerja atau program kerja
2. Memonitoring, evalusi, dan fasilitasi program kerja, 3. Melakukan kerjasama dengan dan koordinasi bersama pihak lain dalam
pengembangan dan pengeloalan kawasan perbatasan. Penerapan Otonomi Daerah tidak berarti menghilangkan peranan
kewilayahan termasuk didalamnya pembinaan wilayah, dalam arti bahwa tugas-tugas Pemerintah Pusat dilaksanakan pula oleh Daerah Otonom.
Jelasnya Pemerintah Pusat mendelegasikan aspek pembinaan wilayah kepada Daerah Otonom dan dilaksanakan oleh perangkat otonom.
Walaupun pada prinsipnya tugas pembinaan wilayah adalah untuk kesejahteraan daerah itu sendiri, namun sebagai suatu negara kesatuan,
Pemerintah wajib mengontrol Daerah sebagai sub sistem nasional, sehingga entitas kebangsaan tidak mengalami pembiasan dalam wilayah daerah itu
sendiri. Terkait dengan pemeberdayaan masyarakat yang lebih diutamakan adalah peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat yang diukur dari
pendidikan, kesehatan, serta pendapatan masyarakat, Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BPKPK memiliki kewenagan untuk
melakukan kebijakan pemberdayaan tersebut dengan mengkoordinasikan kepada instansi terkait atau pemerintah daerah kab kota.
Secara umum otonomi daerah mengupayakan agar 3 tiga asas penyelenggaraan pemerintahan, yaitu asas desentralisasi, dekonsentrasi,
dan tugas pembantuan dapat diselenggarakan secara serasi, selaras dan
LAPORAN PENELITIAN V - 10
seimbang dan sekaligus untuk mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah secara optimal dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pelaksanaan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
diselenggarakan atas dasar bahwa tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan asas desentralisasi. Disamping itu,
sebagai konsekuensi dari negara kesatuan tentu saja tidak dimungkinkan semua wewenang pemerintah di desentralisasikan kepada daerah otonom.
Upaya memantapkan penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang menganut tiga asas tersebut, dilakukan guna mewujudkan sinergitas
hubungan pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan dan mewujudkan pembinaan wilayah, pembangunan daerah, ketentraman, ketertiban umum,
persatuan dan kesatuan bangsa, yang secara akumulatif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan
Kerjasama Kalimantan Barat yang secara khusus bertugas mengelola kawasan perbatsan di wilayah administrative Provinsi Kalimantan Barat
memiliki bidang yang menagani aspek pemberdayaan masyaraikat yaitu bidang Pembardayaan dan Pengembangan Masyarakat perbatasan. Bidang
ini mempunyai fungsi untuk menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat kawasan perbatasan, serta
pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat perbatasan. Untuk pelayan di setiap daerah perbatasan Kab Kota Badan
Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BPKPK Provinsi Kalimantan Barat mempunyai kewenangan membentuk Unit Pelaksanaan
Teknis Badan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang yang teletak disatu atau lebih
daerah kab kota. Fungsi dari Unit Pelaksanaan Teknis Badan ini dimaksudkan untuk melakukan koordinasi antar daerah kab kota yang
mempunyai tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan untuk pengembangan kawasan perbatasan tersebut.
LAPORAN PENELITIAN V - 11
5.4 Program Kerja