dayak perbatasan memiliki keterikatan sangat tinggi dengan suku dayak yang berada di perbatasan Negara Bagian Serawak Malaysia.
Tabel 2.2
Perkembangan Penduduk Kawasan Perbatasan Tahun 2004 – 2007
NO KABUPATEN
KECAMATAN PENDUDUK jiwa
LUAS KM
2
KEPADATAN Orang Km
2004 2007
2004 2007
1 KAB. SAMBAS
a. Kec. Paloh
23.165 23.071
1.149 20
21 b.
Kec.Sajingan Besar
8.112 7.587
1.391 6 6
2 KAB.BENGKAYANG
a. Kec.Jagoi Babang
8.240 7.258
655 13
11 b.
Kec.Siding 5.323 6.732
563 9
12
3 KAB.SANGGAU
a. Kec. Sekayarn
26.530 26.966
841 32
32 b. Entikong
12.828 13.083
507 25
26
4 KAB. SINTANG
a. Kec.Ketungau
Hulu 18.228
19.427 2.138
9 9 b.
Kec. Ketungau Tengah
25.572 27.253
2.182 12 12
5 KAB.KAPUAS HULU
a. Kec. Empanang
2.563 2.538
357 7
7 b.
Kec. Badau 5.656
5.895 700
8 8
c. Kec. Batang Lupar
5.530 5.797
1.333 4
4 d.
Kec.Embaloh Hulu 5.029
5.107 3.457
1 1 e.
Putussibau 16.922 17.338
4.122 4 4
f. Kedamin 16.22
8 16.982
5.352 3
3 Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
2.1.4. Perekonomian
Secara makro, ekonomi perbatasan masih didominasi sektor pertanian menyumbang sekitar 36 - 47 PDRB kabupaten, khususnya
tanaman pangan dan perkebunan rakyat lihat tabel 2.3. Kabupaten Sambas relatif maju dalam sub sektor tanaman pangan, perkebunan rakyat,
LAPORAN PENELITIAN II - 3
peternakan dan perikanan. Kabupaten Sanggau: perkebunan rakyat besar dan tanaman pangan. Kabupaten Sintang : kehutanan, perikanan, dan
tanaman pangan. Selain sektor pertanian, wilayah kabupaten perbatasan didorong oleh sektor perdagangan yang memiliki rata-rata diatas 20 kecuali
Kabupaten Sanggau dan Kapuas Hulu, share terhadap PDRB masih cukup dominan.
Tabel 2.3
Persentasi PDRB Kalimantan Barat Tahun 2004 – 2007 Menurut Kabupaten Perbatasan dan Sektor Atas Dasar Harga Konstan 2000
N O
SEKTOR SAMBAS
BENGKAYA NG
SANGGAU SINTANG
KAPUAS HULU
SUBSEKTOR 2004
200 7
2004 2007
2004 2007
2004 2007
2004 2007
1 Pertanian
46,79 47,4 43,38 45 36,78 36,03 41,15 39,23 47,37 43,8 2
Pertambanganpengg alian
0,18 0,17 1,68 1,6 1,54 1,1 3,53 3,4 0,98 1,27 3
Industri 9,84 9,46 5,4 5,1 27,92 29,08 9,55 10,09 5,35 3,61
4 Listrik air minum
0,24 0,26 0,11 0,1 0,23 0,27 0,27 0,25 0,29 0,32 5
Bangunan 2,41 2,34 6,51 6,26 3,95 3,95 6,43 6,76 11,01 14,32
6 Perdangangan
27,31 27,41 28,33 27,51 15,81 15,86 22,74 23,35 16,08 18,24 7
Pengangkutan komunikasi
3,81 3,64 2,64 2,68 2,26 2,35 3,05 2,89 4,39 3,63 8
Bank lembaga keuangan
4,71 4,47 4,99 4,67 3,07 2,91 3,65 3,61 5,09 5,03 9
Jasa-jasa 4,71 4,85 6,96 7,08 8,44 8,45 9,46 10,22 9,44 9,78
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat
Penduduk setempat hanya dengan menggunakan pas lintas batas dapat saling mengunjungi untuk keperluan sehari-hari dengan jumlah
pengeluaran belanja maksimum sebesar 600 ringgit per orang per bulan. Dari lima kabupaten di wilayah perbatasan Kalimantan Barat, hingga tahun
2007 baru terdapat satu pintu perbatasan resmi, yaitu di Kabupaten Sanggau Entikong dengan fasilitas Custom, Immigration, Quarantine, and Security
CIQS yang sudah cukup baik. Sedangkan wilayah perbatasan lainnya seperti di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sintang, Sambas, dan Kapuas
Hulu masih belum memiliki pos lintas batas yang resmi. Sesuai dengan
LAPORAN PENELITIAN II - 4
kesepakatan dengan pihak Malaysia dalam forum Sosek Malindo, sebenarnya telah disepakati pembukaan beberapa pintu perbatasan secara
bertahap di beberapa kawasan, yaitu Nanga Badau Kapuas Hulu – Lubuk antu Sri Aman yang disepakati pada tahun 1998, dan Aruk Sambas-Biawak
yang disepakati pada tahun 2005. Sedangkan kawasan lain di Kabupaten Sintang dan Bengkayang masih terus diusulkan dalam pembahasan forum
Sosek Malindo.
2.1.5. Tingkat Kesejahteraan