penangannya bersifat lintas administrasi wilayah pemerintahan dan lintas sektoral, sehingga masih memerlukan koordinasi dari institusi yang secara
hirarkis lebih tinggi; 2 Belum tersosialisasikannya peraturan dan perundang-undangan mengenai pengelolaan kawasan perbatasan, 3
Terbatasnya anggaran pembangunan pemerintah daerah; 4 Masih adanya tarik menarik kewenangan pusat-daerah.
Berangkat dari beberapa persoalan yang terkait dengan aspek yuridis formal dan political will pemerintah untuk memberikan kewenangan kepada
pemerintah daerah tersebut, maka penelitian tentang masalah kewenangan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan kawasan perbatasan di era otonomi
daerah studi kasus di Kalimantan Barat menjadi sangat penting. Adanya Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintahan daerah KabupatenKota dan UU nomor 43 tahun 2008 seakan
masih belum memberikan harapan yang baik dalam pengelolaan kawasan perbatasan.
1.1.1 Rumusan Masalah
Untuk membahas masalah Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan Di Era Otonomi Daerah Studi Kasus di
Kalimantan Barat ini, analisis penulisan penelitian ini diarahkan untuk menjawab beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana situasi dan kondisi kehidupan masyarakat yang ada di wilayah perbatasan Kalimantan Barat?
2. Bagaimana kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengelola kawasan perbatasan di era otonomi daerah saat ini?
3. Sejauh mana kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat mampu mengakomodasi harapan masyarakat di daerah dalam hal pengelolaan
kawasan perbatasan? 4. Apa kewenangan, peran, dan fungsi yang dijalankan oleh Badan
Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BPKPK yang ada di daerah?
LAPORAN PENELITIAN I - 6
1.1.2 Tujuan Penelitian
Mengingat fokus penelitian ini mengangkat masalah kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan kawasan perbatasan, maka
pemahaman yang mendalam atas masalah-masalah yang lebih spesifik terkait dengan kondisi sosial dan ekonomi serta kewenangan yang dimiliki
oleh daerah dalam pengelolaan kawasan perbatasan menjadi sesuatu keharusan bagi kita. Masalah ini tidak hanya menyangkut persoalan berbagai
keterbatasan di daerah, akan tetapi juga berkaitan dengan berbagai policy yang dibuat oleh pemerintah pusat. Ada empat hal mendasar yang ingin
dicapai melalui penelitian ini, yaitu: 1 Untuk mengetahui situasi dan kondisi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang ada di wilayah perbatasan
Kalimantan Barat, 2 Untuk mengetahui berbagai kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang terkait dengan pengelolaan kawasan
perbatasan di era otonomi daerah saat ini, dan 3 Untuk mengetahui sejauh mana kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat yang terkait dengan
pengelolaan kawasan perbatasan telah mampu mengakomodasi harapan masyarakat di daerah, dan 4 Untuk mengetahui apa kewenangan, peran,
dan fungsi yang dijalankan oleh Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BPKPK yang ada di daerah.
1.2 Kerangka Analitik