BPKPK Propinsi Kalimantan Barat

menarik serta tumpang-tindih antar instansi terkait. Karena itu, telah disepakati untuk membentuk badan khusus yang mampu mengkoordinasikan instansi terkait dalam menyelesaikan permasalahan di kawasan perbatasan. • Untuk mengelola batas wilayah negara dan mengelola kawasan perbatasan pada tingkat pusat dan daerah, Pemerintah dan Pemerintah Daerah membentuk Badan Pengelola Nasional dan Badan Pengelola Daerah. • Keanggotaan Badan Pengelola berasal dari unsur Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang terkait dengan perbatasan wilayah negara. Adapun tugas Badan Pengelola ini adalah menetapkan kebijakan pembangunan kawasan perbatasan, menetapkan rencana kebutuhan anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan, dan melaksanakan evaluasi serta pengawasan. Hubungan kerja antara Badan Pengelola di tingkat pusat dan daerah merupakan hubungan koordinatif. Atas landasan hukum tersebut , maka dibentuklah Badan Pengelolaan Kawasan perbatasan dan kerjasama BP-KPK Propinsi.

5.2 BPKPK Propinsi Kalimantan Barat

Saat ini di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah terbentuk Struktur Organisasi Perangkat Daerah yang baru yaitu BPKPK Provinsi Kalimantan Barat. Cikal bakal keberadaan Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BPKPK Provinsi Kalimantan Barat sesungguhnya telah dirintis sejak tahun 2004. Wacana pembentukan badan yang khusus menangani urusan kerjasama itu kemudian dikukuhkan dengan pembentukan Badan Persiapan Pengembangan Kawasan Khusus Perbatasan BP2KKP Provinsi Kalimantan Barat dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 161 Tahun 2005 tentang Pembentukan Badan Persiapan Pengembangan Kawasan Khusus Perbatasan Provinsi Kalimantan Barat. Dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 161 Tahun 2005 tersebut BP2KKP dibentuk dalam format lembaga Pemerintah LAPORAN PENELITIAN V - 5 Daerah ekstrastruktural. Belum genap satu tahun setelah pembentukan lembaga tersebut, kemudian diadakan beberapa perubahan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 254 Tahun 2005 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 161 Tahun 2005 tentang Pembentukan Badan Persiapan Pengembangan Kawasan Khusus Perbatasan Provinsi Kalimantan Barat. Paralel dengan gagasan pembentukan lembaga yang khusus menangani urusan perbatasan, ada pula gagasan lain untuk membentuk badan yang khusus menangani urusan kerjasama, baik kerjasama antar negara, kerjasama antara Pemerintah KabupatenKota dalam wilayah Provinsi Kalimantan Barat, kerjsama antar Provinsi, maupun kerjasama dengan para pelaku usaha. Gasaran tersebut muncul setelah melihat intentistas tugas-tugas seperti: 1. Di bidang Kerjasama Luar Negeri: Kalimantan Barat aktif dalam berbagai aktivitas kegiatan Sosek Malindo, BIMP-EAGA, AIDA dan IMS-GT. 2. Di bidang Kerjasama Dalam Negeri: Kalimantan Barat aktif dalam berbagai aktivitas kerjasama Forum Gubernur se-Kalimantan, MoU Gubernur dengan Pemerintah Provinsi lain, serta MoU dengan Pemerintah KabupatenKota se-Kalimantan Barat dalam berbagai proyek pembangunan. Selain itu, kerjasama sharing pembiayaan pembangunan juga semakin intensif di berbagai Departemen maupun Lembaga Pemerintah Non Departemen. Tidak ketinggalan pula kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan pihak swasta atau pelaku usaha dalam berbagai kegiatan. Atas dasar pemikiran itu, dibentuklah unit kerja yang menangani urusan kerjasama yang bernaung di bawah institusi Badan Koperasi UKM, Kerjasama, Promosi dan Investasi Bakomapin Provinsi Kalimantan Barat dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 2 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Peraturan Daerah tersebut ditindaklanjuti lagi dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 128 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi, LAPORAN PENELITIAN V - 6 Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Koperasi UKM, Kerjasama, Promosi dan Investasi Provinsi Kalimantan Barat dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan ketentuan tersebut, penanganan urusan kerjasama ditangani oleh Bidang Kerjasama yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi 2 dua Kepala Sub Bidang, yaitu masing-masing Sub Bidang Kerjasama Dalam Negeri dan Sub Bidang Kerjasama Luar Negeri. Saat ini kedua institusi ekstrastruktural yang bernama Badan Persiapan Pengembangan Kawasan Khusus Perbatasan BP2KKP Provinsi Kalimantan Barat dan institusi struktural Bidang Kerjasama pada Badan Koperasi UKM, Kerjasama, Promosi dan Investasi Provinsi Kalimantan Barat telah secara formal dibentuk menjadi salah satu Lembaga Teknis Daerah LTD yang berbentuk Badan dengan nama lengkap Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BP-KPK Provinsi Kalimantan Barat. Landasan hukum pembentukan Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BP-KPK Provinsi Kalimantan Barat adalah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008 Nomor 8. Sedangkan uraian tugas pokok dan fungsi institusi ini diatur dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 65 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama BP-KPK Provinsi Kalimantan Barat Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008 Nomor 65. Sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 65 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Kalimantan Barat ditegaskan secara yuridis formal bahwa Bidang Kerjasama mempunyai tugas menyiapakan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang kerjasama antar daerah dan kerjasama sub regional. LAPORAN PENELITIAN V - 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Kerjasama pada Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas: 1. Penyusunan program kerja Bidang Kerjasama; 2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kerjasama antar daerah; 3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kerjasama Sub Regional; 4. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Kerjasama; 5. Pengkoordinasian dan fasilitasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Bidang Kerjasama; 6. Pemberian dukungan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kerjasama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7. Pembinaan dan pengawasan di bidang kerjasama pada Kabupaten Kota; 8. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi Bidang Kerjasama; 9. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di Bidang Kerjasama; 10. Pelaksanaan tugas lain di bidang kerjasama yang diserahkan oleh Kepala Badan. Guna menunjang tugas dan fungsi di atas, maka telah disusun struktur organisasi Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Kalimantan Barat yang terdiri dari: 1. Kepala Badan 2. Sekretariat, yang membawahi: a. Sub Bagian Rencana Kerja dan Monitoring Evaluasi b. Sub Bagian Umum dan Aparatur c. Sub Bagian Keuangan dan Asset LAPORAN PENELITIAN V - 8 3. Bidang Penataan Kawasan dan Pengembangan Fisik dan Prasarana Perbatasan, yang membawahi: a. Sub Bidang Pemetaan Kawasan Perbatasan b. Sub Bidang Pengembangan Fisik dan Prasarana Kawasan Perbatasan 4. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Perbatasan, yang membawahi: a. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Perbatasan b. Sub Bidang Pengembangan Sosial Ekonomi dan Budaya Kawasan Perbatasan 5. Bidang Kerjasama, yang membawahi: a. Sub Bidang Kerjasama Antar Daerah b. Sub Bidang Kerjasama Sub Regional

5.3 Kewenangan BPKBP