Financial risk management objectives and policies
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Lanjutan PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED Continued
- 102 - Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan
dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat
mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas
karena Perusahaan dan entitas anak hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang
cukup
untuk memenuhi
kebutuhan operasional.
Dalam beban
bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan
tingkat bunga
tetap dan
mengambang ditetapkan di muka. Perusahaan dan entitas
anak memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan
yang akan
memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga
mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris
harus diperoleh sebelum Perusahaan dan entitas
anak menggunakan
instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur
risiko suku bunga. The interest rate risk exposure relates to the
amount of assets or liabilities which is subject to a risk that a movement in interest rates will
adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Company
and its subsidiaries only intend to keep sufficient cash balances to meet operational
needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest
debt is considered upfront. The Company and its subsidiaries have a policy of obtaining
financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals
from
the Board
of Directors
and Commissioners must be obtained before
committing the Company and its subsidiaries to any of the instruments to manage the
interest rate risk exposure.
c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2011,
adalah sebagai berikut: The fair value of financial asset and liabilities and
its carrying value on the date December 31, 2011 are as follows:
Jumlah tercatat Nilai wajar
Carrying amount Fair value
Rp000 Rp000
Aset Keuangan Financial Assets
Kas dan setara kas 1.834.227.199
1.834.227.199 i
Cash and cash equivalent Aset keuangan lainnya
28.311.855 28.311.855
i Other financial asset
Trade accounts receivable to Piutang usaha kepada pihak ketiga
1.112.689.593 1.112.689.593
i third parties
Piutang lain-lain Other accounts receivable
Pihak berelasi 2.099.435
2.099.435 i
Related parties Pihak ketiga
34.822.540 34.822.540
i Third parties
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
12.430.188 12.430.188
i Restricted cash in banks
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Utang usaha kepada pihak ketiga 479.553.595
479.553.595 i
Trade accounts payable to third parties Utang lain-lain
Other accounts payable Pihak berelasi
3.740.625 3.740.625
i Related parties
Pihak ketiga 175.462.862
175.462.862 i
Third parties Biaya yang masih harus dibayar
61.397.895 61.397.895
i Accrued expenses
Utang bank 2.237.695.734
2.237.695.734 ii
Bank loans Utang obligasi
1.189.229.180 1.219.612.600
iii Bonds payable
Utang jaminan penyewa 40.708.672
40.708.672 iii
Tenants security deposits Liabilities of purchase of property
Utang pembelian aset tetap 2.012.053
2.012.053 i and equipment
i Nilai wajar mendekati atau setara dengan
nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan atau akan jatuh
tempo dalam jangka pendek. i The fair value approximate or equal with
carrying value because the impact of the discount is not significant or will be due in the
short-term. ii Nilai tercatat liabilitas keuangan mendekati
nilai wajarnya karena menggunakan tingkat suku bunga pasar.
ii The carrying value of financial liabilities approximate with fair value approach because
it uses market interest rates. iii Nilai wajar yang ditetapkan dengan arus kas
masa depan yang didiskonto. iii Fair value is determined by discounting future
cash flows.