Primary Segment Informasi Segmen Segment Information
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 Dalam Rupiah Penuh
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 In Full Rupiah
d131 Maret 2010 99
Paraf Pada tanggal 24 Juli 2001, JGI mengajukan banding ke BPSP
atas penolakan keberatan SKPKB PPN tahun 1992. Sedangkan banding atas penolakan keberatan SKPKB PPh
Badan tahun 1993 diajukan ke BPSP pada tanggal 19 Nopember 2001.
On July 24, 2001, JGI proposed tax appeal to BPSP for the letter of rejection on JGI’s objection regarding SKPKB of Value
Added Tax for fiscal year 1992. Meanwhile the tax appeal regarding the objection on rejection of SKPKB of Corporate
Income Tax for fiscal year 1993 was issued on November 19, 2001.
Pada tanggal 13 September 2001, BPSP mengeluarkan Surat Keputusan No. Put. 04518BPSPM.III162001 dan
No. Put. 04519BPSP M.III162001 yang menyatakan bahwa banding JGI atas penolakan keberatan SKPKB PPN tahun
1992 tidak dapat diterima. Putusan yang sama diterima Perusahaan dari BPSP atas penolakan keberatan SKPKB
PPh Badan tahun 1993 melalui No. Put. 05123BPSPM.III152002 pada tanggal 19
Nopember 2001. On September 13, 2001, BPSP refused JGI’s appeal regarding
SKPKB of Value Added Tax for fiscal year 1992 based on decision letter No. Put. 04518BPSPM.III162001 and No. Put.
04519BPSP M.III162001. BPSP also refused JGI’s appeal regarding SKPKB of Corporate Income Tax for fiscal year 1993
based on its letter No. Put. 05123BPSPM.III 152002 on November 19, 2001.
Atas surat keputusan penolakan banding tersebut, JGI mendaftarkan gugatan melawan BPSP ke Kepaniteraan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara untuk membatalkan surat keputusan BPSP atas penolakan banding Perusahaan.
Based on rejection above, JGI proposed lawsuit againts BPSP to Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
PTTUN to cancel BPSP’s decision letter.
Pada tanggal 15 Mei 2002, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara mengeluarkan putusan No. 337G2001PT.TUN.JKT
dan No. 338G2001PT.TUN.JKT yang mengabulkan gugatan JGI untuk membatalkan surat keputusan BPSP atas
penolakan banding dan untuk menerbitkan SKPKB PPN tahun 1992 Nihil. Pada tanggal 4 September 2002, Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara mengeluarkan putusan No. 60G2002PT.TUN.JKT yang mengabulkan gugatan JGI
untuk membatalkan surat keputusan BPSP atas penolakan banding dan untuk menerbitkan SKPKB PPh Badan Nihil.
On May 15, 2002, PTTUN issued decision letter No. 337G2001PT.TUN.JKT and No.
338G2001PT.TUN.JKT which granted JGI’s lawsuist to cancel BPSP’s decision letter and to issue SKPKB Nil of Value
Added Tax. On September 4, 2002, PTTUN issued decision letter No. 60G2002PT.TUN.JKT which granted JGI’s lawsuist
to cancel BPSP’s decision letter and to issue SKPKB Nil of Corporate Income Tax.
Pada tanggal 20 April 2007, JGI menerima Daftar Sisa Tagihan Pajak dari KPP Pratama Jakarta Senen yang
menyatakan bahwa sisa tagihan pajak Perusahaan adalah Nihil.
On April 20, 2007, JGI has received notification letter from KPP Pratama Jakarta, Senen which declares that remaining tax bill
is Nil.
Pada tanggal 7 Agustus 2007, JGI menerima Daftar Sisa Tagihan Pajak dari KPP Pratama Jakarta Senen sebesar
Rp 675.800.115. Daftar Sisa Tagihan Pajak tersebut sedang dalam proses klarifikasi sehubungan dengan Daftar Sisa
Tagihan Pajak Nihil yang diterima sebelumnya pada tanggal 20 April 2007 di atas.
On August 7, 2007, JGI has received notification letter from KPP Pratama Jakarta, Senen amounting to Rp 675,800,115.
List for the notification is in clarification process related to notification on April 20, 2007.
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 Dalam Rupiah Penuh
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 In Full Rupiah
d131 Maret 2010 100
Paraf
43. Perkembangan Terakhir Standar 43. New Accounting Pronouncements
Akuntansi Keuangan
Berikut ini merupakan ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK baru yang diterbitkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia: The following summarizes the revised Statements of Financial
Accounting Standards SFAS which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:
a. PSAK No. 50 Revisi 2006, Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, berisi persyaratan
penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
a. SFAS No. 50 Revised 2006, Financial Instruments:
Presentation and Disclosures contains the requirements for the presentation of financial instruments and the
identification of information that should be disclosed.
Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif
penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait
dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan
kewajiban keuangan akan saling hapus. The presentation requirements apply to the classification of
financial instruments, from the perspective of the issuer, in financial assets, financial liabilities and equity instruments;
the classification related to interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and
financial liabilities should be offset.
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi
jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan
kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 Revisi 2006 ini menggantikan
PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan.
This standard requires the disclosures, among others, of information about factors affecting the amount, timing and
certainty of an entitys future cash flows related to financial instruments and the accounting policies applied to those
instruments. SFAS No. 50 Revised 2006 supersedes SFAS No. 50 Accounting for Certain Investments in
Securities and is applied prospectively for financial statements.
b. PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip
dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan
penjualan item non-keuangan. b.
SFAS No. 55 Revised 2006. Financial Instruments: Recognition and Measurement establishes the principles
for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial
items.
Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen
keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung
nilai. PSAK No. 55 Revisi 2006 ini menggantikan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan.
This standard provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments,
recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
SFAS No. 55 Revised 2006 supersedes SFAS No. 55 Accounting for Derivative Instruments and Hedging
Activities, and is applied prospectively for financial statements.
c. Ikatan Akuntan Publik Indonesia IAPI pada tanggal 23 Desember 2009, mengeluarkan beberapa PSAK
baru yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
c. On December 23, 2009, the Indonesian Institute of
Accountant IAPI released several new Statements of Financial Accounting Standards PSAK, which will be
effective on January 1, 2011, as follows: