JO Waskita Jakon Bumirejo – Proyek Pati
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 Dalam Rupiah Penuh
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2009 and 2008 In Full Rupiah
d131 Maret 2010 97
Paraf Atas surat keputusan penolakan banding tersebut, JTI
mengajukan gugatan melawan BPSP dan mendaftarkannya di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
dengan No. 253G2001PT.TUNJKT tanggal 29 Agustus 2001. Pada tanggal 28 Januari 2002, Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara mengeluarkan putusan yang mengabulkan gugatan JTI untuk membatalkan surat
keputusan BPSP atas penolakan banding dan untuk menerbitkan SKPKB Nihil.
Based on rejection above, on August 29, 2001, JTI proposed lawsuit gainst BPSP to Kepaniteraan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara PTTUN on its letter No. 253G2001PT.TUNJKT. On January 28, 2002, PTTUN
issued a decision to grant JTI’s lawsuit which granted JTI’s lawsuist to cancel BPSP’s decision letter that refused appeal
and to issue SKPKB Nil.
Pada tanggal 3 Desember 2001, BPSP mendaftarkan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia
dengan Nomor W.7.PT.TUN.KAS.3715.2001. Pada tanggal 7 Oktober 2003, Mahkamah Agung RI mengeluarkan Putusan
Reg. No.146KTUN2003 yang menyatakan bahwa permohonan kasasi yang diajukan oleh BPSP tidak dapat
diterima karena melewati batas waktu pengajuan kasasi. On December 3, 2001, BPSP proposed appeal to Supreme
Court MA of Republic of Indonesia on its letter No.W.7.PT.TUN.KAS.3715.2001. On October 7, 2003, the
Supreme Court issued decision letter No.146KTUN2003 to rejected BPSP’s appeal because had expire time limit for
proposed appeal to Supreme Court MA.
JTI juga mengajukan keberatan dan banding atas SKPKB PPN dan SKPKB PPh pasal 23 tahun pajak 1996. BPSP
mengeluarkan Surat Keputusan no.Put.0364BPSPM.III162001 pada tanggal 17 Mei 2001
dan Surat Keputusan No.Put.04050BPSPM.III152001 pada tanggal 26 Juli 2001, yang menyatakan bahwa banding yang
diajukan JTI atas SKPKB PPN dan SKPKB PPh pasal 23 tahun pajak 1996 tidak dapat diterima.
JTI also proposed rejection and tax appeal regarding SKPKB of Value Added Tax and SKPKB of Income Tax Article 23 for
fiscal year 1996. BPSP refused JTI’s tax appeal based on decision letter No.Put.0364BPSPM.III 162001 on May 17,
2001 and No.Put.04050BPSPM.III152001 on July 26, 2001.
Atas surat keputusan penolakan banding tersebut, JTI mengajukan gugatan melawan BPSP dan mendaftarkannya di
Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dengan Nomor 208G2001PT.TUN.JKT tanggal 18 Juli 2002 dan
254G2001PT.TUNJKT tanggal 29 Agustus 2001. Pada tanggal 15 Januari 2002, Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara mengeluarkan putusan yang mengabulkan gugatan JTI untuk membatalkan surat keputusan BPSP atas
penolakan banding dan untuk menerbitkan SKPKB PPN Nihil. Putusan yang sama diberikan untuk gugatan JTI atas surat
keputusan penolakan banding SKPKB PPh pasal 23 tahun pajak 1996.
Based on rejection of appeal letters above, JTI proposed lawsuit gainst BPSP to Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara PTTUN on its letter No.208G2001PT.TUN.JKT on July 18, 2002 and
254G2001PT.TUNJKT on August 29, 2001. On January 15, 2002, PTTUN issued a decision to grant JTI’s lawsuit to cancel
BPSP’s letter and issued SKP Nil of Value Added Tax. The same decision was given to JTI’s lawsuit regarding BPSP’s
rejection to JTI’s objection for SKPKB of Income Tax Article 23 for fiscal year 1996.
Menurut pendapat konsultan hukum JTI, untuk beberapa putusan PTTUN yang tidak dilakukan kasasi oleh BPSP, maka
berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat 2 Undang-undang No.14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana
diubah dengan Undang-undang No.4 tahun 2004, putusan- putusan PTTUN yang telah dikeluarkan tersebut bersifat telah
berkekuatan hukum tetap. Meskipun demikian, tidak terdapat jaminan dan kepastian bahwa perkara-perkara yang belum
diputuskan oleh Mahkamah Agung akan diputus sama seperti putusan MA yang telah diterima atas perkara serupa.
Based on JTI’s lawyer, that for several PTTUN’s decision which have not been objected by BPSP, and based on article 46 2
of law No.14 year 1985 regarding Supreme Court that was amended with law No.4 year 2004, PTTUN decisions have
legal power. However there is no guarantee and assurance that cases which have not been given a verdict by the Supreme
Court tht will be given the same verdict as the verdict for similar cases.