4.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal A. Faktor Politik
Dukungan pemerintah dalam menggalakkan wirausaha sangat gencar. Pemerintah banyak mengadakan pembinaan dan pengembangan serta
bantuan modal kepada wirausahawan. Hal ini berpengaruh pada jumlah usaha kecil yang menjamur dan lebih banyak dibandingkan dengan usaha
besar. Dengan persentase yang lebih banyak,usaha kecil dapat menyerap tenaga
kerja yang banyak dan mampu memanfaatkan penggunaan sumber daya lokal, sehingga usaha-usaha kecil ini tidak banyak mengalami imbasan
yang kuat saat terjadi penurunanterhadap nilai mata uang.
B. Faktor Sosial
Faktor sosial dapat berpengaruh karena faktor tersebut bersifatselalu berubah. Pengetahuan masyarakat akan pentingnya nilaifungsi kesehatan
pada makanan yang dikonsumsi semakinmembaik. Masyarakat sebagai konsumen menginginkan yang terbaik yang bisa mereka dapatkan untuk
diri masing masing. Hal ini menyebabkan masyarakat yang lebihselektif dalam memilih apa
yang akan dikonsumsinya. Pertimbangan itulah yang menyebabkan rentannya produk yang dijual dengan isu yang berkembang. Jika terdapat
isu di kalangan masyarakat, maupun berita mengenai penyakit yag
Universitas Sumatera Utara
berkembang diantara ternak maka dapat dipastikan permintaan akan daging tersebut akan menurun.
C. Ancaman Pendatang Baru
Hambatan untuk memulai usaha ini, dilihat dari skala ekonomi dan permodalan relatif rendah karena usaha ini tidak memerlukan skala
ekonomi yang besar dan kebutuhan modal awal untuk usaha ini relatif kecil. Pendatang
baru yang ingin memulai berusaha pun tidak terpengaruh oleh peraturan- peraturan tertentu karena tidak ada yang membatasi atau menghambat
masuknya pendatang baru. Rendahnya hambatan masuk ini dapat menjadi ancaman, karena masuknya pendatang baru potensial yang mampu
bersaing dapat meningkatkan persaingan.
D. Persaingan Antar Anggota Industri
Persaingan yang terjadi di dapat dikatakan kompetitif. Di Blok F pasar Tapiv sendiri terdapat 9 penjual ayam potong. Mudahnya prosedurcara
untuk memasuki industri ini mendorong pengusaha baru untuk masuk ke pasar tersebut. sehingga setiap orang yang berminat, dapat langsung
membuka kios penjualan daging ayam, tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Apalagi konsumsi terhadap ayam potong adalah sangat tinggi,
bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga rumah makan dan peneydia jasa kuliner lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun secara umum, para pedagang daging ayam ini menetapkan target pasar yang dipilih oleh pemilik merupakan pedagang kuliner.
Salah satu upaya yang dilakukan Pak Imanto dalam menghadapi persaingan adalah dengan menjaga citra dan nama baik sehingga
pelanggan tidak beralih ke pedagang lain.
4.3 Identifikasi Faktor Lingkungan