Analisis Lingkungan Internal ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

4.2 ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

4.2.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan perusahaan yang dianalisis meliputi fungsi kegiatan pemasaran, produksi, operasi dan sumberdaya manusia.

A. Pemasaran

Untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha dalam bagian pemasaran, maka penulis mencoba menguraikannya sesuai dengan fungsi-fungsi pemasaran yaitu : • Analisis Pelanggan Usaha ini mempunyai pelanggan tetap yang dinilai mendatangkan keuntungan terhadap pemilik. Yang menjadi pelanggan adalah para pengusaha rumah makan, pedagang bakso dan ibu rumah tangga yang membeli ayam untuk dikonsumsi sendiri. Adanya pelanggan tetap memungkinkan pemilik untuk memperkirakan keuntungan yang bisa didapatkan. Pelanggan tetap dari usaha ini dapat dikatakan cukup loyal, hal ini dapat disimpulkan melihat terusnya pesanan produk yang dilakukan kepada pemilik. Namun, tetap perlu dilakukan strategi Universitas Sumatera Utara yang baik agar pelanggan tetap ini selalu loyal dan untk menarik pelanggan baru. Setiap harinya pemilik sudah memiliki gambaran berapa banyak pemesanan yang akan dilakukannya dengan pemasok,sehingga tidak terjadi kelebihan terlalu banyak dalam pemesanan. Kelebihan terlalu banyak dalam pemesanan dapat merugikan karena produk yang telah dipesan tidak dapat dikembalikan kembali kepada pemasok, sedangkan ketahanan dari produk tersebut tidak lama yaitu sekitar 3 hari. Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi usaha karena bisa meminimalisir resiko dalam penjualan. Namun pada hari-hari tertentu, misalnya hari minggu atau perayaan hari besar keagamaan Hari Raya, Tahun Baru, Imlek, dan sebagainya pasokan ayam akan ditambah karena biasanya pada hari tersebut jumlah permintaan akan sangat meningkat. • Penjualan Produk Dalam dunia usaha khususnya bidang perdagangan, tehnik perdagangan memiliki peran yang sangat besar untuk meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, setiap pedagang seharusnya memiliki suatu cara pemasarana yang berbeda dengan pesaing lain sehingga masyarakat mau bembeli produk dan menjadi pelanggan. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian di usaha ayam potong pak imanto ini, penulis tidak menemukan adanya cara khusus dari pemilik dalam melakukan penjualan produk. Mungkin karena pemilik menganggap tidak perlu karena tergolong skala yang sangat kecil sehingga usaha ini belum memerlukan langkah-langkah tertentu dalam memasarkan produknya. Walaupun demikian, pemilik tetap mencoba menjangkau pelanggannya dengan aktif terhadap konsumen. Usaha yang pemilik dalam melakukan penjualan dilakukan dengan selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan produk yang terbaik sehingga konsumen menjadi puas. Dengan demikian konsumen tersebut akan meerekomendasikan usaha dagang ayam pak imanto kepada keluarga atau kenalan lainnya. Strategi lain yang dilakukan ialah dengan membantu dalam menghubungi atau ikut serta dalam mencari dan melengkapi dafar belanja yang dimiliki pelanggannya yang rata-rata merupakan penjual di bidang kuliner. Banyak pelanggan baru menjadi langganan tetap berkat hal ini dan banyak pelanggan yang sudah loyal dikarenakan terbantu oleh pemilik. Universitas Sumatera Utara • Produk Produk dagangan Pak Imanto merupakan ayam potong yang telah dibersihkan dan diantarkan setiap paginya ke kios oleh pemasok. Pemasok merupakan tempat pemilik pernah bekerja sebelumnya sebagai buruh harian dan berada di blok lain pada pasar tapiv. Pemasok mengambil ayam dari peternakan ayam dalam jumlah yang besar dan kemudian di jual kembali kepada pelanggan maupun retailer lainnya. Pemilik menjual 2 jenis ayam dalam kesehariannya. Kedua jenis ayam ini merupakan jenis ayam yang memiliki banyak daging, sehingga sangat cocok untuk usaha kuliner. Jenis ayam tersebut antara adalah :  Ayam Broiler Ayam Pedaging Broiler adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat 5-7 minggu. Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. Upaya peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami non-Kimia.  Ayam Induk Petelur Ayam induk petelur merupakan ayam broiler yang dijadikan indukan oleh peternak. Berat ayam induk petelur ini dapat mencapai 3-4 kg. Jenis ayam ini kebanyakan diolah lagi sebelum Universitas Sumatera Utara dijual seperti digiling untuk bahan baku bakso dan juga dijadikan sate. Kedua jenis ayam ini merupakan jenis ayam yang memiliki banyak daging, sehingga sangat cocok untuk usaha kuliner. Sebenarnya terdapat perbedaan antara daging yang telah diolah dengan yang belum di olah. Mengolah daging menambahkan biaya bagi pelanggan dalam prosesnya. Keuntungan inilah yang ingin pemilik dapatkan dengan pelanggan,tetapi pemilik belum bisa membeli alat untuk penggilingan daging yang menurutnya bisa sangat membantu dalam penjualan daging ayam tersebut. • Harga Harga yang ditetapkan oleh pemilik mengikuti harga pasaran yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh harga daging ayam yang beredar itu sendiri. Dalam hal harga biasanya pedagang dibebaskan untuk menentukan harga sesuai kebijakannnya. Dalam teori bisnis, cara penetapan harga ini disebut dengan istilah harga menurut Marras 1999, harga dapat ditentukan atau dihitung berdasarkan : Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan cost plus pricing method. Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplai. Penetapan harga pasar yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar. Universitas Sumatera Utara Harga yang berdasarkan keseimbangan antara suplai dan permintaan. Penetapan harga atas dasar kekuatan pasar. Dalam hal ini,pemilik lebih menggunakan cara pertama dalam penentuan harganya, yaitu dengan mendasarkan harga pada laba yang telah di tambahkan kebiaya total yang telah dikeluarkan. • Distribusi Dalam dunia usaha terutama di bidang peragangan, saluan distribusi merupakan pintu gerbang antara produsen dengan konsumen. Maka semakain lancaran saluran distribusi berarti semakin mudah produk sampai pada konsumen. Dan kemudahan saluran tadi akan sangat mempengaruhi loyalitas konsumen untuk menjadi pelanggan. Pada Usaha Ayam Potong Pak Imanto, pemilik lebih kepada menjual produknya secara langsung kepada pelanggan yang melalui pesanan atau datang ke tempat usaha. Pembeli dapat menentukan pilihan produk. Selain itu, pemesanan juga dapat dilakukan melalui telepon atau SMS, namun secara umum pembeli langsung datang ke kios pak Imanto. Universitas Sumatera Utara

B. Produksi dan Operasi

Secara umum perusahaan tidak memiliki kesulitan yang berarti dalam memperoleh produk yaitu ayam potong. Ayam broiler yang paling sering dipesan dan diolah dalam jumlah yang sangat besar umunya selalu tersedia sepanjangwaktu. Perusahaan biasanya memesan sekitar 200 kilo perhari dengan perincian 150 di pagi hari dan 50 kilo pada siang hari, tergantung pesanan. Sejak pemilik pertama kali memulai berusaha, hubungan baik telah dimiliki oleh pemilik dengan pemasok.Hubungan ini berawal saat mulainya pemilik bekerja dengan pemasok sebagai buruh sebelum pemilik mulai memberanikan diri untuk memulai sendiri usahanya. Setelah pemilik memulai usahanya sendiri ia mulai memesan barang dagangan kepada mantan atasannya tersebut. Hingga saat ini pemilik masi menjadi retailer dari tempat ia bekerja dulu. Pemilikmenyediakan barang tidaklahberdasarkan pesanan saja. Setelah pesanan terpenuhi, pemilik tetap menyediakan lebih dari pemesanan yang telah ada guna memenuhi kebutuhan stok meskipun tidak banyak. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi masih tradisional dan lebih mengandalkan kekuatan manusia. Peralatan yang digunakan merupakan peralatan yang biasa dijumpai di pasar-pasar penjual daging seperti beberapa macam pisau, timbangan dan boks es. Dalam beroperasi, modal yang dimiliki oleh usaha dirasakan kurang mendukung untuk berkembang. Modal yang memadai terutama modal uang Universitas Sumatera Utara sangat mendukung dalam pengembangan usaha. Walaupun modal berputar secara cepat dan stabil, pemilik merasamodal yang ada saat ini masih kurang untuk mengembangkan usahanya. Pemilik masih memerlukan modal untuk mencari tempat baru untuk berjualan dikeranakan kios yang ada merupakan kios sewaan dan menambah alat- alat misalnya mesin penggilingan daging untuk membuat bakso. Dalam hal sewa tempat, tidak ada kepastian bagi pemilik apakah dapat terus menyewa dan berjualan di kios tersebut, karena pemilik kios belum tentu mengizinkan pemilik untuk memperpanjang sewakontrak kios tersebut. oleh karena itu, pemilik memiliki keinginan untuk membeli kios sendiri, namun karena keterbatasan modal, hal ini belum dapat terpenuhi. Usaha ini juga dapat dikatakan sangat minim dalam hal pembukuan danadministrasi. Hal ini disebabkan pemilik merasa tidak mempunyai waktu untuk menuliskan kembali perincian keuangannya dan tidak adanya ketrampilan tentang bagaimana membuat pembukuan walaupun secara sederhana. Pemilik seperti beranggapan bahwasemua biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh dapatdiperkirakan tanpa harus membuat pembukuan yang jelas dan pedoman padaprinsip akuntasi. Pemilik hanya mencatat transaksi dalam bentuk nota-notayang sering kali tidak tersimpan dengan baik. Oleh karena itu, pengelolaan sumber dana yang dimiliki tidak digunakan secara efektif untuk pengembangan usaha, melainkan banyak digunakan untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan produksi perusahaan. Hal ini menjadi kelemahan perusahaan karena tidak ada data-data yang jelas mengenai biaya yang Universitas Sumatera Utara dikeluarkan serta nilai keuntungan dan kerugian dari penjualan pada setiap harinya.

C. Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting dalammenjalankan satu usaha, karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuanperusahaan dan efisiensi kerja serta penekanan biaya produksi dipengaruhi olehfaktor ini. Dalam hal ini identifikasi faktor sumber daya manusia meliputi prosesperekrutan dan penempatan tenaga kerja, karakteristik tenaga kerja operasional dankompetensi tenaga kerja tersebut. • Perekrutan dan Penempatan Tenaga Kerja o Perekrutan tenaga kerja tidak menerapkan proses khusus yang terstruktur. Saat pemilik membutuhkan tenaga kerja, biasanya pemilik mendapatkan tenaga kerja yang berasal dari mitranya ataupun merupakan buruh yang bekerja disekitar kios sebelumnya, sehingga pemilik dapat mempercayai kecakapan tenaga kerjanya.Karena merekrut tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitat, pemilik dapat lebih mengetahui kebiasaan dan sikap calon pekerjanya tersebut. Universitas Sumatera Utara • Karakteristik Tenaga Kerja Operasional o Tenaga kerja yang dimiliki oleh usaha ini merupakan buruh harian yang menangani para pelanggan disaat kios sedang sibuk. Usaha ini memiliki 2 buruh yang membantu pemilik setiap harinya. • Kompensasi Kerja o Pemilik memberikan kompensasi sebesarRp. 70.000 kepada masing masing buruh dengan lama bekerja sekitar 10 jam kerja per hari. Jam kerja yang berlaku dimulai dari sekitar jam 4 pagi hingga 1 siang setiap harinya. Kios dibuka sekitar pukul 4.30 pagi dan di tutup pada pukul 12 siang. Setiap harinya buruh tersebut membantu persiapan buka kios dan membantu penutupan kios saat selesai berjualan pada pukul 12 siang. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal A. Faktor Politik