UNIT 1 ANALISIS SKL, KI, KD, DAN SILABUS
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
A. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan dapat: 1. menjelaskan butir-butir SKL sikap, pengetahuan, keterampilan jenjang SMPMTs.
2. menjelaskan isi KI jenjang SMPMTs; 3. menjelaskan isi KD jenjang SMPMTs;
4. menjelaskan hubungan antara KD, KI, dan SKL jenjang SMPMTs; 5. menjelaskan komponen dan isi silabus mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang
SMPMT; dan 6. menjelaskan karakteristik mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang SMPMTs.
B. Uraian Materi 1. Standar Kompetensi Lulusan SKL Jenjang SMPMTs
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama SMPMadrasah Tsanawiyah MTs adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
7
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak
mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
2. Kompetensi Inti KI Jenjang SMPMTs
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: 1 kompetensi sikap spiritual, 2 sikap sosial, 3 pengetahuan, dan 4 keterampilan. Keempat kompetensi tersebut
selanjutnya disebut kompetensi inti.
Kompetensi inti Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTs merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan SKL yang harus dimiliki
seorang peserta didik SMPMTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar
mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 tiga ranah yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan
pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 empat dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dituangkan dalam Kompetensi Inti.
8
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: a. Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi inti untuk jenjang SMPMTs dapat dilihat pada tabel berikut.
KOMPETENSI INTI KELAS VII
KOMPETENSI INTI KELAS VIII
KOMPETENSI INTI KELAS IX
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya. 1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi,
gotong royong, santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi,
gotong royong, santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata. 3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
9
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat dan ranah abstrak menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandangteori. 4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat dan ranah abstrak menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandangteori. 4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak
menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori.
Kompetensi inti sikap spiritual KI-1 dan kompetensi inti sikap sosial KI-2 dicapai melalui pembelajaran tidak langsung indirect teaching, yaitu: keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 SMPMTs berisi kemampuan dan muatan
pembelajaran untuk mata pelajaran pada SMPMTs yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut.
a. Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; b. Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c. Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan d. Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Adapun untuk mata pelajaran selain Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kompetensi dasar yang
dikembangkan terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3 dan kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4. Kompetensi-kompetensi dasar tersebut kemudian dikembangkan ke dalam silabus.
10
Berikut ini kompetensi dasar dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMPMTs kelas VII.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PPKn SMPMTs
KELAS VII KOMPETENSI INTI 1
SIKAP SPIRITUAL KOMPETENSI INTI 2
SIKAP SOSIAL 1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara. 2.1 Menghargai proses perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar Negara.
1.2 Mempertahankan nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.2 Menghargai nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1.3 Menanggapi makna, kedudukan, dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap beriman dan
bertakwa. 2.3 Menanggapi kedudukan, fungsi dan
makna konstitusi negara, serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1.4 Menghargai keberagaman norma- norma, suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika secara adil sebagai sesama
ciptaan Tuhan. 2.4 Menghargai keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
1.5 Menanggapi pendapat secara jujur tentang arti pentingnya kerja sama dalam
berbagai bidang kehidupan di masyarakat.
2.5 Menghargai pendapat tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai
bidang kehidupan di masyarakat.
1.6 Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2.6 Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11
KOMPETENSI INTI 3 PENGETAHUAN
KOMPETENSI INTI 4 KETERAMPILAN 3. Memahami pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandangteori.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara. 4.1 Melaksanakan tanggung jawab atas
keputusan bersama dengan semangat konsensus tokoh nasional dalam
perumusan Pancasila.
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan. 4.2 Melaksanakan perilaku sesuai norma-
norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan.
3.3 Memahami kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Melaksanakan tanggung jawab moral terkait perumusan dan pengesahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.4 Memahami keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika. 4.4 Melaksanakan tanggung jawab terkait
keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
3.5 Memahami pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat. 4.5 Melaksanakan tanggung jawab dalam
bekerja sama di berbagai bidang kehidupan masyarakat.
3.6 Memahami karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia. 4.6 Melaksanakan tanggung jawab sesuai
dengan karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
12
4. Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Silabus mata pelajaran merupakan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran
pada setiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Hubungan logis antar-berbagai komponen dalam silabus dari setiap
mata pelajaran merupakan langkah yang harus dipersiapkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Silabus mata pelajaran juga dapat dijadikan pedoman dalam menyusun
buku siswa yang memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, dan penilaian pembelajaran.
Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran baik kompetensi pengetahuan maupun kompetensi
keterampilan. Materi pembelajaran yang diturunkan dari kompetensi dasar berisi materi- materi pokok pada setiap mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran penemuan, atau
pembelajaran penyelidikan, termasuk pembelajaran kooperatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Silabus disusun dengan format dan penyajianpenulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar
penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan urutan materi dan kompetensinya.
Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; kemudahan bagi guru dalam mengajar; kemudahan bagi peserta
didik dalam belajar; keterukuran pencapaian kompetensi; kebermaknaan; dan kebermanfaatan untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif
kegiatan belajar berbasis aktivitas. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspirasi bagi guru dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Silabus disusun untuk tahun pelajaran. Berikut ini silabus Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMPMTs kelas VII.
I. PENDAHULUAN A. Rasional
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn memiliki visi dan misi mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air, melalui proses menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya; dan memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru; memahami dan menerapkan pengetahuan faktual dan konseptual tentang kewarganegaraan; dan menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual kewarganegaraan dengan terampil.
13
Untuk itu dikembangkan substansi pembelajaran yang dijiwai oleh 4 empat konsensus kebangsaan yaitu 1 Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasioanl, dan pandangan
hidup; 2 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara; 3 Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai komitmen terhadap
bentuk final Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah
Indonesia; 4 dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud kesadaran atas
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional
dan harmonis dalam pergaulan antarbangsa.
Kegiatan pembelajaran untuk mencapai penguasaan kompetensi pendidikan kewarganegaraan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegraan
sebagaimana termaktub dalam silabus menitik beratkan pada pembentukan karakter warga negara Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta demokratis dan
bertanggung jawab sebagaimana termaktub dalam Pasal 31 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pengembangan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan secara utuh menjadi karakter diorganisasikan melalui
pengembangan dampak instruksional, dampak pengiring, dan budaya kewarganegaraan dalam lingkungan belajar yang menarik, menyenangkan, dan membelajarkan sepanjang
hayat. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai model pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas, di luar kelas, danatau dalam masyarakat serta jaringan virtual.
Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan abad ke- 21 The 21
st
Century Skills melalui mata pelajaran PPKn serta memperkuat upaya perubahan cara pandang mindset para guru PPKn untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif
dalam mengelola dan mengembangkan
pembelajaran PPKn. Silabus mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMPMTs ini disusun
dengan format dan penyajianpenulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih
efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan urutan materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini
dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkandikelola
oleh guru; mudah dipelajari oleh peserta didik; terukur pencapainnya, dan bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta
didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-
keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat
dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai
model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.
14
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Pendidikan PPKn di SMPMTs diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengimplementasikan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan,
dan keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari- hari. Pendidikan PPKn di SMPMTs menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar peserta didik mampu memahami,meneledani, dan menerapkan dalam kehidupan sehari -hari berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Pancasila adalah:
Menghayati dan bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari; Menganalisis dan menerapkan keputusan bersama berdasarkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Mensyukuri dan mendukung perwujudan Pancasila sebagai dasar Negara; Menganalisis
dan mendemonstrasikan langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Menghayati dan menghargai nilai-nilai yang melekat dalam pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; Menganalisis dan menyaji nilai-nilai Pancasila terkait dengan
kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk lingkup Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 adalah:
Menghargai dan melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
Negara; Merasionalkan dan menyajikan pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara terhadap kehidupan sehari-hari.
Menghayati dan mempertahankan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan jujur; mensintesiskan dan menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Menghargai dan mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan Negara sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 secara adil; Memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan perilaku orang beriman
dalam praksis pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjam in keadilan dan kedamaian; Memprediksi dan menalar hasil evaluasipraksis kehidupan
nyata pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian.
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Bhinneka Tunggal Ika adalah:
15
Mensyukuri dan bersikap toleran dalam keberagaman ekonomi masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika; Menggali dan melaksanakan tanggungjawab terkait keberagaman ekonomi masyarakat.
Pekapeduli dan memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam keberagaman suku,
agama, ras, dan antargolongan SARA di masyarakat serta cara pemecahannya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan mendukung prinsip persatuan dalam
keberagaman suku,agama,ras,dan antargolongan SARA,dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Pekapeduli dan menghargai pendapat berkaitan masalah-masalah yang
muncul dalam bidang social, budaya, ekonomi dan gender di di masyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan Mendukung peran mediator
penyelesaian masalah sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Menghayati dan membedakan nilai-nilai terkait pengaruh positif dan negatif kemajuan
Ipteks dengan senantiasa berlindung kepada Tuhan Yang Maha Esa; Mengkontraskan dan menyaji hasil evaluasi pengaruh positif dan negatif kemajuan ipteks terhadap negara
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah:
Meyakini dan mendukung dengan rasa tanggungjawab persatuan dan kesatuan sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa; Menelaah dan mendemonstrasikan dampak persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menghargai dan mendukung konsep bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia; Mendukung konsep bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengkreasikan dan mendemonstrasikan konsep cinta tanah airbela
negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dengan
jujur di masa yang akan datang sebagai upaya dalam menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengevaluasi dan mendemonstrasikan dinamika
persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah sebagai berikut:
No Ruang Lingkup
Kompetensi yang harus dicapai 1
Pancasila
Mensyukuri, mendukung, menganalisis dan mende- monstrasikan langkah-langkah untuk mewujudkan
Pancasila sebagai dasar negara.
2 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945
Menghayati, mempertahankan, mensintesiskan dan
menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkan- dung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Menghargai, mendukung, memahami dan mewujudkan
prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan Negara sesuai
16
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3 Bhinneka Tunggal Ika
Pekapeduli, memecahkan, menganalisis dan mendu-
kung prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama,ras,dan antargolongan SARA,dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika;
Pekapeduli, menghargai, menganalisis dan mendu-
kung peran mediator penyelesaian masalah sosial, budaya, ekonomi, dangender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
4 Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Menghargai, mendukung, mengkreasikan dan mende- monstrasikan konsep cinta tanah airbela negara dalam
konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
17
D.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarga- negaraan di Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap kelas. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai dengan prinsip mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SDMI sampai dengan jenjang SMAMASMK.
Prinsip mendalam berarti materi PPKn dikembangkan dengan materi pokok sama, namun semakin tinggi tingkat kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip
meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan dunia. Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari
rumusan kompetensi dasar.
18
Kerangka Pengembangan Kurikulum PPKn SMPMTS Kelas VII sd IX mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi dasar yaitu Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas Kelas
VII sd IX yaitu :
KOMPETENSI INTI SMPMTs KELAS VII sd IX
Kelas VII Kelas VIII
Kelas IX KI.1 Menghargai dan meng-
hayati ajaran agama yang dianutnya
KI.1 Menghargai dan meng- hayati ajaran agama
yang dianutnya. KI.1 Menghargai dan meng-
hayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tang-
gung jawab, peduli toleransi, gotong ro-
yong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan kebera-
daannya.
. KI.2 Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tang- gung jawab, peduli to-
leransi, gotong ro- yong, santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan kebera- daannya.
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun,
percaya diri, dalam ber- interaksi secara efektif
dengan lingkungan so- sial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami pengetahu- an faktual, konseptual,
dan prosedural berda- sarkan rasa ingin tahu-
nya tentang ilmu pe- ngetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata. KI.3 Memahami dan mene-
rapkan pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berda- sarkan rasa ingin ta-
hunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata. KI.3 Memahami dan mene-
rapkan pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berda- sarkan rasa ingin ta-
hunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret meng- gunakan, mengurai,
merangkai, memodi- fikasi, dan membuat
dan ranah abstrak menulis, membaca,
menghitung, meng- gambar, dan menga-
rang sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandangteori. KI.4 Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam ranah konkret meng-
gunakan, mengurai, merangkai, memodi-
fikasi, dan membuat dan ranah abstrak
menulis, membaca, menghitung, meng-
gambar, dan menga- rang sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandangteori.
KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi,
dan membuat dan ranah
abstrak menulis, mem- baca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang
sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandangteori.
19
Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut:
Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional
, dan pandangan hidup bangsa.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar
tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik
Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kerangka Konseptual PPKn
Secara epistemologis PPKn dapat digambarkan sebagai berikut:
20
Kerangka Konseptual Materi PPKn Peta Materi PPKn SMPMTs
KelasVII Kelas VIII
Kelas IX
1. Proses perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara 2. Norma-normayang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
3. Kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-
Undang DasarNegaraRepublik
Indonesia Tahun 1945
4. Keberagaman suku, agama, ras, dan antar
golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
5. Kerjasama dalamberbagai bidang kehidupan di
Masyarakat 6. Karakteristik daerah
tempat tinggalnya dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia
1. Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan
negara Indonesia 2. Makna, kedudukan,dan
fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, serta peraturan hukum
lainnya dalam sistem hukum nasional
3. Tata urutan peraturan perundang-undangan
dalam sistem hukum nasional di Indonesia
4. makna dan arti penting Kebangkitan nasional 1908
dalam perjuangan kemerdekaan
5. Nilai dan semangat Sumpah Pemudadalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
6. Semangat dan komitmen kebangsaan untuk
memperkuat Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1. Langkah-langkah untuk
mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
alinea Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945
3. Prinsip-prinsip kedaulatan sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
4. Prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan SARA, dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
5. Prinsip harmoni dalam keberagaman sosial,
budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
6. Konsep cinta tanah airbela Negara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
E. Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran 1. Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan Scientific Approach yang dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian pada proses pembangunan
pengetahuan KI-3, keterampilan KI-4, sikap spiritual KI-1 dan sikap sosial KI-2 melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut
memiliki langkah generik sebagai berikut: a. Mengamati observing,
b. Menanya questioning, c. Mengeksplorasimencoba exploring,
d. Mengasosiasimenalar assosiating e. Mengkomunikasikan comunicating
21
Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih spesifik, misalnya:
untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak dengan penuh perhatian;
untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya dialektismendalam;
untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model kajian dokumen historis;
untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi peristiwa publik;
untuk mengkomunikasikan antara lain dapat menggunakan model presentasi gagasan di
depan publik public hearing.
Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara lain sebagai berikut:
Meningkatkan rasa keingintahuan Foster a sense of wonder terkait hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual;
Meningkatkan keterampilan mengamati Encourage observation dalam konteks yang
lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat mata tetapi juga yang syarat makna;
Melakukan analisis Push for analysis untuk mendapatkan keyakinan nilai dan moral yang berujung pada pemilikan karakter tertentu dan
Berkomunikasi Require communication, baik yang bersifat intrapersonal
berkomunikasi dalam dirinya kontemplasi maupun interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat meta kognitif.
2. Penilaian a. Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan
toleransi dalam beribadah yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Penilaian sikap di SMPMTs yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PPK menggunakan. teknik penilaian: observasi, wawancara, catatan anekdot anecdotal record, catatan kejadian
tertent incidental record sebagai unsur penilaian utama. Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman peer evaluation dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik..
b. Penilaian Pengetahuan
Pengetahuan yang akan dinilai pada PPKn di SMPMTs berkaitan dengan langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara; Isi alinea dan pokok pikiran yang
terkandung dalam alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; Prinsip-prinsip kedaulatan sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945; Prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan SARA, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Prinsip harmoni dalam
keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Konsep cinta tanah airbela Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
22
c. Penilaian Ketrampilan
Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian
kompetensi ketrampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian kompetensi keterampilan mata pelajaran PPKn
pada jenjang SMPMTs adalah mengamati, menanya, mencoba dan mengolah.
Teknik penilaian kompetensi ketrampilan menggunakan tes praktik, projek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang
dilengkapi rubrik.
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada
peserta didik terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar peserta didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam serta sosial di
sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran PPKn lingkungan alam, sosial, budaya, dan sipritual merupakan kelas global yang terbuka open global classroom yang berfungsi sebagai
sumber belajar. Oleh karena itu guru PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam rangka memberikan pengalaman belajar learning experience peserta
didik dengan memberikan tugas belajar learning task yang digali dari lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas expanding environment approach misalnya dengan
kegiatan karyawisatastudiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.
Saat ini dunia pendidikan sedang berada dalam abad teknologi dan informasi. Peserta didik yang ada dalam satuan pendidikan mulai dari SDMI sampai dengan SMAMA selain
sebagai warga negara juga sudah menjadi warga jaringan netizen yang aktif menjadi media teknologi komunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sudah menjadi bagian
dari komunitas teccnology natives pengguna asli teknologi karena sejak lahir sudah berinteraksi dalam era teknologi. Sementara itu para guru sebagian besar masih termasuk
kategori pendatang baru migran ke dunia baru TI Teknologi Infomrasi. Oleh karena itu diperkukan pelatihan pemanfaatan TI bagi guru PPKn agar mampu mengelola pembelajar
PPKn dalam konteks dinamikan kehidupan abad ke 21- abad TI.
Namun demikian tidaklah berarti bahwa sumber belajar yang sudah ada, yang sering juga disebut konvensionalnonteknologi seperti Buku Teks dan Lembar Kerja Siswa LKS tidak
lagi diperlukan. Justeru dengan bantuan TI, Buku dan LKS bentuk dan formatnya harus mengakomodasikan TI. dengan mengembangan Buku dan LKS menjadi bagian darai media
belajar kombinasi konvesional dan TI. Perlu ditekankan bahwa LKS janganbukan hanya sekedar kumpulan soal, melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar yang
memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar menganalisis, menerapka dan melakukan kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan kemampuan berpikir tingkat
23
tingi higher order thinking skills. Dalam konteks itu guru PPKn harus dibekali dengan kemampuan memanfaatkan TI dalam menggunakan atau mengembangkan LKS dan menulis
Buku pengayaan. Selain itu dengan mulai terbukanya sumber belajar bebas open education resources atau OERS baik nasional maupun global, guru PPKn harus berupaya
memanfaatkan jaringan internet dalam pembelajaran dengan mengembangkan pembelajaran berbasis jaringan pembelajaran daring. Dengan demikian pembelajarn PPKn menjadi
proses belajar yang terpaduteraduk blended learning.
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Kelas VII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaranminggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
1.1 Mensyukuri proses perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
2.1 Menghargai proses perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar Negara.
3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar Negara.
4.1
Melaksanakan tanggung jawab atas keputusan
bersama dengan semangat konsensus tokoh nasional
dalam perumusan Pancasila.
Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila
sebagai dasar negara:
Sejarah perumusan Pancasila.
Pembentukan BPUPKI dan Usulan
Dasar Negara oleh tokoh perumus
Pancasila.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara
Komitmen kebangsaan para
pendiri negara dalam perumusan dan
penetapan Pancasila.
Nilai semangat dan komitmen para
pendiri negara dalam perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
Mengamati Videofilmgambar tentang sidang BPUPKI dengan
penuh rasa syukur pada Tuhan YME dan mencatat hal-hal yang
penting dari isi video tersebut termasuk tokoh pengusul dasar
negara dan Panitia Sembilan BPUPKI.
Mengidentifikasi pertanyaan berkaitan dengan perumusan dan
penetapan Pancasila serta Sidang BPUPKI dengan penuh rasa
tanggung jawab.
Mencari informasi dari berbagai sumber buku, Koran, internet
dsb tentang proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
dasar Negara dan Sidang BPUPKI dengan rasa ingin tahu
dan penuh percaya diri.
Mendiskusikan dalam kelompok tentang hubungan atas berbagai
informasi berkaitan dengan perumusan dan penetapan
Pancasila yang diperolehnya dengan kerjasama dan penuh
tanggungjawab.
Menyimpulkan hasil diskusi dan mempresentasikannya baik
secara tertulis maupun lisan di depan kelas dengan rasa percaya
diri.
Mensimulasikankegiatan
24
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
kepentingan bersama atau kepentingan masyarakat.
1.2 Menghargai norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dengan jujur sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan
4.2 Berperilaku sesuai norma- norma yang berlaku dalam
kehiudpan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan Norma-norma dalam
kehidupan bermasyarakat
Norma yang berlaku dalam masyarakat
Arti penting norma dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
Perilaku sesuai norma yang berlaku
Mengamati aktivitas masyarakat berdasarkan norma agama,
kesopanan,kesusilaan,hukum di lingkungan sekolah bedasarkan
Kelompok Asal Model JigSaw terkait dengan kehidupan sehari-
hari dengan mengedepankan sikap saling menghormati dan
rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas perbedaan yang
ada
Mengidentifikasikan berbagai pertanyaan dari hasil
pengamatannya tentang norma- norma yang berlaku dalam
aktivitas masyarakat tersebut.
Mendiskusikan dengan Kelompok Asal tentang barbagai
norma yang berlaku di masyarakat dengan penug
tanggung jawab
Mendiskusikan dengan Kelompok Ahli tentang berbagai
norma yang ada di masyarakat dengan penuh percaya diri
Menyimpulkan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan
kelas dengan percaya diri dan kebersamaan Kelompok Asal
Memperagakan atau mensimulasikan perilaku yang
sesuai dengan norma masyarakat 1.3 Menghayati nilai
kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945
2.3 Mendukung nilai kesejarahan perumusan
dan pengesahan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.3 Menganalisis kesejarahan perumusan dan
Kesejarahan perumusan dan
pengesahan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Perumusan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Pengesahan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun Meminta peserta didik membaca
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan Naskah Proklamasi Kemerdekaan dengan cermat dan
rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya kedua
naskah tersebut bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Mengidentifikasi pertanyaan tentang Sejarah Perumusan dan
Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
25
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
pengesahan Undang- Undang Dasar Negara
RepublikIndonenesia Tahun 1945
4.3 Mendemonstrasikan proses kesejarahan perumusan
dan pengesahan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1945 Arti penting UUD
Negara Republik Indonesia bagi
Bangsa dan Negara
Indonesia Peran Tokoh
perumus UUD Negara Republik
Indonesia Tahun1945 sebagai wujud sikap
menghormati Menyusun pertanyaan yang
terkait dengan Sejarah Perumudan dan Pengesahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan penuh
tanggung jawab
Mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan
pertanyaan dari buku penunjang dan internet
Menghubungkan informasi yang diperoleh untuk menyimpulkan
tentang Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Menyusun laporan dan menyajikan hasil telaah tentang
Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 secara tertulis dengan bangga dan
percaya diri
Mensimulasikan kepatuhan terhadap tata tertib atau
perundang-undangan 1.4 Mensyukuri keberagaman
norma-norma, suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika secara adil sebagai sesama ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa
2.4 Menghargai keberagaman suku, agama, ras,dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
3.4 Mengkarakteristikkan keberagaman suku, agama,
ras, antar golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
4.4 Melaksanakan tanggung jawab terkait keberagaman
suku, agama, ras, dan Keberagaman
Masyarakat Indonesia dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Makna Bhinneka
Tunggal Ika Keberagaman dalam
masyarakat Indonesia
Arti penting memahami
keberagaman dalam masyarakat
Indonesia
Perilaku toleran terhadap
keberagaman norma, suku, agama, ras, dan
antargolongan Mengamati gambar
keanekaragaman norma, suku, agama, ras, yang berlaku dalam
masyarakat di sekitar tempat tinggal secara adil sebagai
sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Mengidentifikasi pertanyaan berkaitan dengan keberagaman
suku, agama, ras, antar golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika sebagai wujud sikap toleransi
Mengumpulkan informasi tentang keberagaman suku,
agama, ras, antar golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
dengan penuh percaya diri
Menghubung-hubungkan dengan saling menghormati jawaban dari
teman kelompok berbagai
26
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika informasi tentang Arti Penting
dan Perilaku Toleran terhadap keberagaman masyarakat
Indonesia
Menyusun dan menyajikan laporan hasil pengamatan di
depan kelas dengan penuh tanggung jawab
Menerapkan saling menghormati dan bekerja sama terkait
keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan
1.5 Menanggapi pendapat secara jujur tentang arti
penting kerjasama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat
2.5 Mendukung pendapat tentang arti pentingnya
kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat
3.5 Menganalisis penting-nya kerjasama dalam berbagai
bidang kehidupan di masyarakat
4.5 Bertanggung jawab dalam bekerjasama di berbagai
bidang kehidupan masyarakat
Kerjasama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat
Makna kerjasama dalam hidup
bermasyarakat Pentingnya
kerjasama Bentuk-bentuk
kerjasama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat
Mengamati tayangan videogambar tentang kerjasama
di berbagai bidang kehidupan di masyarakat yang tercipta atas
dasar sikap saling menghargai
Mengidentifikasi dan menyampaikan pertanyaan
berkaitan dengan kerjasama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat dengan penuh tanggung jawab
Mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan kerjasama kelompok
Menghubungkan berbagai informasi yang diperoleh dan
menyimpulkan kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di
masyaraka
Menyajikan hasil telaah kerjasama dalam berbagai bidang
kehidupan di masyarakat dengan rasa percaya diri
Melakukan gotong royong di sekolah
1.6 Mendukung karakteristik daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
2.6 Menampilkan karakteristik daerah tempat tinggalnya
Karakteristik daerah tempat tinggal dalam
kerangka NKRI
Makna Persatuan dan Kesatuan
Arti penting Memahami
karakteristik daerah tempat tinggalnya
Mengamati gambar tentang Peta Indonesia dan sebaran budayanya
sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Mengidentifikasi pertanyaan tentang karakteristik daerah tempat
tinggal dalam kerangka NKRI dengan penuh rasa ingin tahu
Mencari informasi untuk
27
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3.6 Mengasosiasikan karakteristik daerah
tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4.6 Mewujudkan karakteristik daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Mempertahankan
persatuan dan kesatuan Indoneia
menjawab pertanyaan yang sudah disusun dengan kerjasama
kelompok
Menghubungkan informasi yang diperoleh dari beberapa teman
kelompok dengan sikap saling menghargai untuk menyimpulkan
karakteristik daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI
Menyusun laporan dan menyajikan hasil telaah tentang karakteristik
daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI dengan percaya
diri dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Mensimulasikan menghormati adat, kebiasaan masyarakat yang
berbeda.
28
5. Keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Materi Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, dan Penilaian
Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti mencakup: sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi ini merupakan landasan pengembangan kompetensi dasar. Dalam setiap rumusan kompetensi dasar terdapat unsur
kemampuan berpikir atau bertindak dan materi. Kompetensi dasar diuraikan ke dalam beberapa indikator pencapaian kompetensi IPK. Selanjutnya berdasarkan IPK ditentukan
butir-butir materi, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian yang sesuai. Diagram berikut menunjukkan keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan teknik penilaian.
Alur pencapaian standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian adalah sebagai berikut.
a. Kompetensi inti KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 memberikan arah tingkat kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
b. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang
perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.
c. Dari proses belajar dan pengalaman belajar yang dikembangkan KD dari KI-3 dan KI-4, peserta didik mengembangkan sikap sosial dan sikap spiritual tertentu berpedoman pada
KD dari KI-2 dan KI-1. Dengan demikian dalam proses analisis ini akan diperoleh rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi IPK untuk KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan
KI-4.
d. Perumusan IPK memberikan gambaran rincian materi pembelajaran dalam cakupan KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 sehingga dapat ditentukan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian.
29
Alur pencapaian standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian dapat digambarkan dalam diagram alur di
bawah ini.
Di atas disebutkan bahwa KD dijabarkan ke dalam beberapa IPK. Jumlah IPK KD satu dan lainnya berbeda-beda tergantung pada tuntutan isi KD. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini.
a. Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pencapaian domain pengetahuan dan keterampilan. Untuk Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti IPK juga mencakup domain sikap. b. Rumusan IPK sekurang-kurangnya memuat kata kerja operasional dapat diamati dan
diukur dan materi pembelajaran.
30
KI-1 KD 1.1
KI-2 KD 2.1
KI-3 KD 3.1
KI-4 KD 4.1
S K
L
Mate -ri
Pem- bela-
jaran
Kegiatan Pembela-
jaran
S K
L
KETERKAITAN SKL, KI, KD DALAM PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
IPK IPK
IPK IPK
UNTUK MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI
PEKERTI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN.
Penilaian Sikap
Pengeta- huan
Keteram- pilan
Tabel berikut memuat contoh-contoh kata kerja operasional untuk kemampuan berfikir tingkat rendah hingga tinggi.
Kemampuan Berpikir
Contoh Kata Kerja
mengenali, menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi, mengungkapkan kembali, menuliskan
kembali, menyebutkan kembali
Memahami menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan
kata-kata sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan, mengkelompok-kelompokkan, mengi-
dentifikasi berdasarkan kategori tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan, mengambil
kesimpulan, membandingkan, membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan
Menerapkan pengetahuan
aplikasi menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, mempe-
ragakan sesuai prosedurteknik, mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer
Menganalisis membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan, menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menun-
jukkan sudut pandang
Mengevaluasi memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan
kekurangan, membandingkan, menilai, mengkritik
Mencipta merumuskan,
merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi, membuat, menulis ulasan
31
Contoh hubungan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran,
dan Penilaian disajikan dalam tabel di bawah ini.
Standar Kompetensi
Lulusan SKL
Kompetensi Inti KI
Kompetensi Dasar KD
Indikatpr Pencapaian
Kompetensi IPK
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Teknik Penilaian
Sikap: Memiliki
perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya. KI-1:
Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
1.1 Mensyukuri
proses perumusan
dan penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
1.1.1 Menunjukkan
sikap beriman dan bertaqwa
dalam pembelajaran
proses perumusan dan
penetapan Pancasila
sebagai dasar negara.
1.1.2 Menunjukkan
sikap bersyukur dalam
pembelajaran proses
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara. Proses
Perumusan dan Penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara: Sejarah
perumusan Pancasila
Pembentukan BPUPKI dan
Usulan Dasar Negara oleh
tokoh perumus Pancasila
Penetapan Pancasila
sebagai dasar negara
Komitmen kebangsaan
para pendiri negara dalam
Mengamati Videofilmgambar
tentang sidang BPUPKI dengan penuh rasa
syukur pada Tuhan YME dan mencatat hal-
hal yang penting dari isi video tersebut termasuk
tokoh pengusul dasar negara dan Panitia
Sembilan BPUPKI Mengidentifikasi
pertanyaan berkaitan dengan perumusan dan
penetapan Pancasila serta Sidang BPUPKI
dengan penuh rasa tanggungjawab
Mencari informasi dari berbagai sumber buku,
Koran, internet dsb tentang proses
perumusan dan Observasi
32
Standar Kompetensi
Lulusan SKL
Kompetensi Inti KI
Kompetensi Dasar KD
Indikatpr Pencapaian
Kompetensi IPK
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Teknik Penilaian
perumusan dan penetapan
Pancasila Nilai
semangat dan komitmen
para pendiri negara dalam
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara. penetapan Pancasila
sebagai dasar Negara dan Sidang BPUPKI
dengan rasa ingin tahu dan penuh percaya diri
Mendiskusikan dalam kelompok tentang
hubungan atas berbagai informasi berkaitan
dengan perumusan dan penetapan Pancasila
yang diperolehnya dengan kerjasama dan
penuh tanggungjawab. Menyimpulkan hasil
diskusi dan mempresentasikannya
baik secara tertulis maupun lisan di depan
kelas dengan rasa percaya diri.
Mensimulasikankegiatan kepentingan bersama
atau kepentingan masyarakat
KI-2: Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli
toleransi, gotong
royong, santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
2.1 Menghargai
proses perumusan
dan penetapan Pancasila
sebagai dasar Negara
2.1.1 Menunjukkan
sikap jujur dalam
pembelajaran proses
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara.. 2.1.2
Menunjukkan sikap tanggung
jawab dalam pembelajaran
proses perumusan dan
penetapan Pancasila
sebagai dasar negara.
2.1.3 Menunjukkan
sikap percaya diri dalam
pembelajaran proses
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara. Observasi
Pengetahuan: Memiliki
pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata.
KI-3: Memahami
pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
3.1 Menganalisis
proses perumusan
dan penetapan Pancasila
sebagai dasar Negara
3.1.1 Menganalisis
proses perumusan
Pancasila sebagai dasar.
3.1.2 Menganalisis
penetapan Pancasila
sebagai dasar negara.
Penugasan
33
Standar Kompetensi
Lulusan SKL
Kompetensi Inti KI
Kompetensi Dasar KD
Indikatpr Pencapaian
Kompetensi IPK
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Teknik Penilaian
Keterampilan: Memiliki
kemampuan pikir dan
tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai dengan
yang dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis.
KI-4: Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat
dan ranah abstrak
menulis, membaca,
menghitung, menggambar,
dan mengarang
sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandangteori. Melaksanakan
tanggung jawab atas
keputusan bersama
dengan semangat
konsensus tokoh
nasional dalam
perumusan Pancasila
4.1.1 Menyusun
laporan dan menyajikan
hasil telaah tentang proses
perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar
negara. 4.1.2
Mensimulasikan peran tokoh
nasional dalam perwujudan
Pancasila sebagai dasar
negara. Penilaian
Kinerja
C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan