secara berulang-ulang sampai siswa memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan
pertanyaan-pertanyaan yang siswa rumuskan.
d. Menalarmengasosiasi. Siswa menggunakan data atau informasi yang sudah
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka rumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan agar siswa dapat menghubung-hubungkan datainformasi
yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan- simpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan pada langkah
menanya.
e. Mengomunikasikan. Siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
mereka ke kelas secara lisan danatau tertulis atau melalui media lain. Pada tahapan pembelajaran ini siswa dapat juga memajangmemamerkan hasilnya di ruang kelas, atau
mengunggah upload di blog yang dimiliki. Guru memberikan umpan balik, meluruskan, memberikan penguatan, serta memberikan penjelasaninformasi lebih luas.
Guru membantu peserta didik untuk menentukan butir-butir penting dan simpulan yang akan dipresentasikan, baik dengan atau tanpa memanfaatkan teknologi informasi.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah Problem-based Learning
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari otentik yang bersifat
terbuka open-ended untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan
masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran ini
berbeda dengan pembelajaran konvensional yang jarang menggunakan masalah nyata atau menggunakan masalah nyata hanya di tahap akhir
pembelajaran sebagai penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajari. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan
kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.
Berikut adalah langkah-langkah PBM yang diadaptasi dari pendapat Arends 2012 dan Fogarty 1997.
Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap Deskripsi
Tahap 1 Orientasi terhadap
masalah Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.
Tahap 2 Organisasi belajar
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi
apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan
masalah. Peserta didik berbagi perantugas untuk
59
Tahap Deskripsi
menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3 Penyelidikan
individual maupun kelompok
Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan datainformasi pengetahuan, konsep, teori melalui
berbagai macam cara untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.
Tahap 4 Pengembangan dan
penyajian hasil penyelesaian masalah
Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai
alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian
masalah, misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau Power Point slides.
Tahap 5 Analisis dan evaluasi
proses penyelesaian masalah
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang
dilakukan.
Berikut adalah beberapa contoh masalah nyata yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
a. Di beberapa tempat perbuatan mencoral-coret dinding tembok dengan menggunakan kata-kata yang tidak sopan sering dijumpai. Hal tersebut merusak pemandangan
kampung dan menjadikan wilayah tersebut terkesan kumuh. Bagaimanakah menyelesaikan masalah tersebut?
b.
Perilaku membuang sampah di saluran air atau di sungai seolah-olah menjadi perilaku yang biasa saja. Padahal di Indonesia memiliki undang-undang tentang lingkungan
hidup. Bagaimana penyelesaian masalah perilaku membuang sampah sembarangan tersebut ditinjau dari undang-undang lingkungan hidup atau peraturan perundang-
undangan yang lain?
c.
Wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal dari NKRI berbatasan dengan negara-negara tetangga. Pembangunan di wilayah tersbut belum memadai dan warga yang tinggal di
wilayah tersebut merasa tidak diperhatikan oleh Pemerintah RI. Bagaimana sebaiknya wilayah tersebut dikembangankan dan dibangun?
3. Pembelajaran Berbasis Projek Project-based Learning