MATERI POKOK PELATIHAN K13 TH 2016

(1)

MATERI PELATIHAN GURU

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

TAHUN 2016

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016


(2)

KATA PENGANTAR

Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 menyatakan bahwa: Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2019/2020 sekolah tersebut telah mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal. Untuk memfasilitasi sekolah (SMP) meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru dan membantu sekolah mengimplementasikan K13, Direktorat PSMP menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13 bagi SMP. Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13 tersebut – dengan sejumlah program pendukung lainnya – diharapkan mampu menjadikan jumlah SMP pelaksana K13 rata-rata naik 25% setiap tahun. Pada tahun 2016 ditargetkan sekitar 9.000 SMP telah melaksanakan K13, sementara tahun 2017 diharapkan 18.000 SMP (50%), tahun 2018 kurang lebih 27.000 (75%), dan tahun 2019 semua SMP (100%) di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan K13 yang dilaksanakan oleh Direktorat PSMP pada tahun 2015, masalah utama yang dihadapi oleh para guru dalam pelaksanaan K13 adalah dalam menyusun RPP, mendisain instrumen penilaian, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian, dan mengolah dan melaporkan hasil penilaian. Memperhatikan hal tersebut, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan K13 pada tahun 2016 pada tingkat SMP difokuskan pada peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dan penilaian, menyajikan pembelajaran dan melaksanakan penilaian, serta mengolah dan melaporkan hasil penilaian pencapian kompetensi peserta didik.

Untuk menjamin bahwa pelatihan pelaksanaan K13 di semua jenjang baik nasional, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah sasaran mencapai hasil yang diharapkan, Direktorat PSMP menetapkan bahwa materi pelatihan untuk semua jenjang tersebut menggunakan materi standar yang disusun oleh Direktorat PSMP bersama dengan Pusat Kurikulum dan Pebukuan dan Pusat Penilaian Pendidikan. Materi-materi tersebut didasarkan pada dokumen-dokumen dan ketentuan-ketentuan terakhir mengenai pelaksanaan K13. Setiap unit materi terdiri atas tujuan, uraian materi, tahapan sesi pelatihan, teknik penilaian kinerja peserta pelatihan, dan daftar sumber-sumber bahan untuk pengayaan. Selain itu, materi dilengkapi dengan sejumlah Lembar Kerja yang memberi panduan dan/atau inspirasi kegiatan pelatihan.

Penyusunan materi pelatihan ini terselesaikan atas peran serta berbagai pihak. Direktorat PSMP menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penyusun dan penelaah yang telah bekerja dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan materi pelatihan yang layak. Semoga materi yang disusun ini merupakan amal baik yang tiada putus amalnya.


(3)

Materi pelatihan ini hendaknya dipandang sebagai bahan minimal dari pelatihan yang dilaksanakan pada setiap jenjang. Selain itu, dengan dinamisnya perkembangan kurikulum, materi yang disusun ini perlu selalu disesuaikan dengan perkembangan. Akhirnya Direktorat PSMP mengharapkan materi ini digunakan sebaik-baiknya oleh pelaksana pelatihan implementasi K13 pada tahun 2016 pada tingkat SMP. Masukan-masukan untuk penyempurnaan materi ini sangat diharapkan dari berbagai pihak, terutama dari para instruktur dan peserta pelatihan.

Jakarta, Februari 2016 Direktur Pembinaan SMP

Dr. Supriano, M.Ed.

NIP. 19620816 199103 1 001


(4)

DAFTAR ISI

MATERI PELATIHAN MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

A. PENDAHULUAN...1

B. RASIONAL...1

C. TUJUAN...3

D. HASIL YANG DIHARAPKAN...3

MATERI 1 ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN A. FOKUS MATERI...5

UNIT 1 ANALISIS SKL, KI-KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN PPKn A. Tujuan...7

B. Uraian Materi...7

C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan...15

D. Penilaian dan Rubrik...16

E. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan...16

F. LAMPIRAN...17

_Toc444478420 UNIT 3 ANALISIS MODEL-MODEL PEMBELAJARAN A. Tujuan...21

B. Uraian Materi...21

C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan...39

D. Penilaian dan Rubrik...39

E. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan...40


(5)

UNIT 4

ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Tujuan...67

B. Uraian Materi...67

MATERI 2 PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Tujuan...77

B. Uraian Materi...77

C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan...91

D. Penilaian dan Rubrik...91

E. Sumber-sumber Bahan dan bahan Bacaan...92

F. Lampiran:...92

MATERI 4 PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR A. Tujuan...93

B. Uraian Materi...93

C. Penulisan Deskripsi...108


(6)

MATERI PELATIHAN

MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

A. PENDAHULUAN

Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013. Materi ini terdiri atas 4 (empat) bagian yang disusun sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 berdasarkan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi terdiri atas tujuan, uraian singkat materi, lembar kerja pelatihan, dan penilaian.

Materi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian. 2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.

4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

B. RASIONAL

Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; dan (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.


(7)

Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks. Perbaikan tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut.

1. Keselarasan

Dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.

2. Mudah Dipelajari

Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis. 3. Mudah Diajarkan

Lingkup kompetensi dan materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.

4. Terukur

Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.

5. Bermakna untuk Dipelajari

Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum 2013 di atas, maka diperlukan beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya.

Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, Direktorat PSMP menyusun Materi Pelatihan Guru yang berisi petunjuk atau contoh praktis untuk setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Materi tersebut disusun dalam 4 (empat) bagian yang saling terkait dengan harapan dapat membantu guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 dan melaksanakannya.


(8)

C. TUJUAN

Materi pelatihan ini bertujuan untuk:

1. mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013;

2. mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013; dan

3. meningkatkan keterampilan praktik pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:

1. meningkatnya kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013;

2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013; dan

3. meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Mata PelajaranPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraandi kelas VII.


(9)

(10)

MATERI 1

ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN

PENILAIAN

Fokus materi bagian ini adalah analisis SKL, KI-KD, Silabus, materi pembelajaran, model-model pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran mata pelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Materi bagian ini terdiri atas 4 (empat) unit, yaitu: 1. Unit 1: Analisis SKL, KI-KD, dan Silabus

Unit ini menganalisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus dalam kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.

2. Unit 2: Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

Unit ini membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil analisis dalam Unit 1, sehingga Bapak/Ibu guru dapat menganalisis dan merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran (dalam KD). Selain itu dalam unit ini dibahas bagaimana cara mengembangkan materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS). Unit ini juga menganalisis materi dalam buku teks untuk mengetahui kelayakan materi.

3. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Unit ini membahas model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013 serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga pemilihan pengalaman belajar yang cocok dengan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau materi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas.

4. Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Unit ini membahas proses penilaian,yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada unit ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.


(11)

(12)

UNIT 1

ANALISIS SKL, KI, KD, DAN SILABUS

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

A. Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan dapat:

1. menjelaskan butir-butir SKL (sikap, pengetahuan, keterampilan) jenjang SMP/MTs. 2. menjelaskan isi KI jenjang SMP/MTs;

3. menjelaskan isi KD jenjang SMP/MTs;

4. menjelaskan hubungan antara KD, KI, dan SKL jenjang SMP/MTs;

5. menjelaskan komponen dan isi silabus mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang SMP/MT; dan

6. menjelaskan karakteristik mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang SMP/MTs.

B. Uraian Materi

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Jenjang SMP/MTs

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan


(13)

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan

tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

2. Kompetensi Inti (KI) Jenjang SMP/MTs

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut kompetensi inti.

Kompetensi inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dituangkan dalam Kompetensi Inti.


(14)

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut.

KOMPETENSI INTI KELAS VII KOMPETENSI INTI KELAS VIII KOMPETENSI INTI KELAS IX 1. Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan

menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.


(15)

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

3. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 SMP/MTs berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk mata pelajaran pada SMP/MTs yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut. a. Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

b. Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; c. Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan d. Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Adapun untuk mata pelajaran selain Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kompetensi dasar yang dikembangkan terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3 dan kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. Kompetensi-kompetensi dasar tersebut kemudian dikembangkan ke dalam silabus.


(16)

Berikut ini kompetensi dasar dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP/MTs kelas VII.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SMP/MTs KELAS VII

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Mensyukuri proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

2.1 Menghargai proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara.

1.2 Mempertahankan nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.2 Menghargai nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 1.3 Menanggapi makna, kedudukan, dan

fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa.

2.3 Menanggapi kedudukan, fungsi dan makna konstitusi negara, serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

1.4 Menghargai keberagaman norma-norma, suku, agama, ras, dan

antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika secara adil sebagai sesama ciptaan Tuhan.

2.4 Menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

1.5 Menanggapi pendapat secara jujur tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di

masyarakat.

2.5 Menghargai pendapat tentang arti pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat. 1.6 Menghargai karakteristik daerah tempat

tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

2.6 Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(17)

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

4.1 Melaksanakan tanggung jawab atas keputusan bersama dengan semangat konsensus tokoh nasional dalam perumusan Pancasila.

3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.

4.2 Melaksanakan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.

3.3 Memahami kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4.3 Melaksanakan tanggung jawab moral terkait perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3.4 Memahami keberagaman suku, agama,

ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

4.4 Melaksanakan tanggung jawab terkait keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

3.5 Memahami pentingnya kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.

4.5 Melaksanakan tanggung jawab dalam bekerja sama di berbagai bidang kehidupan masyarakat.

3.6 Memahami karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.6 Melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(18)

4. Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Silabus mata pelajaran merupakan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Hubungan logis antar-berbagai komponen dalam silabus dari setiap mata pelajaran merupakan langkah yang harus dipersiapkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Silabus mata pelajaran juga dapat dijadikan pedoman dalam menyusun buku siswa yang memuat materi pelajaran, aktivitas peserta didik, dan penilaian pembelajaran.

Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran baik kompetensi pengetahuan maupun kompetensi keterampilan. Materi pembelajaran yang diturunkan dari kompetensi dasar berisi materi-materi pokok pada setiap mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran penemuan, atau pembelajaran penyelidikan, termasuk pembelajaran kooperatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut.

Silabus disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan urutan materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; kemudahan bagi guru dalam mengajar; kemudahan bagi peserta didik dalam belajar; keterukuran pencapaian kompetensi; kebermaknaan; dan kebermanfaatan untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik. Komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan belajar berbasis aktivitas. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspirasi bagi guru dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.

Silabus disusun untuk tahun pelajaran. Berikut ini silabus Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP/MTs kelas VII.

I. PENDAHULUAN A. Rasional

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki visi dan misi mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, melalui proses menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya; dan memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru; memahami dan menerapkan pengetahuan faktual dan konseptual tentang kewarganegaraan; dan menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual kewarganegaraan dengan terampil.


(19)

Untuk itu dikembangkan substansi pembelajaran yang dijiwai oleh 4 (empat) konsensus kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasioanl, dan pandangan hidup; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai komitmen terhadap bentuk final Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud kesadaran atas keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional dan harmonis dalam pergaulan antarbangsa.

Kegiatan pembelajaran untuk mencapai penguasaan kompetensi pendidikan kewarganegaraan (sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegraan) sebagaimana termaktub dalam silabus menitik beratkan pada pembentukan karakter warga negara Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta demokratis dan bertanggung jawab sebagaimana termaktub dalam Pasal 31 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pengembangan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan secara utuh menjadi karakter diorganisasikan melalui pengembangan dampak instruksional, dampak pengiring, dan budaya kewarganegaraan dalam lingkungan belajar yang menarik, menyenangkan, dan membelajarkan sepanjang hayat. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai model pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas, di luar kelas, dan/atau dalam masyarakat serta jaringan (virtual).

Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 (The 21st CenturySkills) melalui mata pelajaran PPKn serta memperkuat upaya perubahan cara pandang (mindset) para guru PPKn untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan mengembangkan pembelajaran PPKn.

Silabus mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP/MTs ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan urutan materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan/dikelola oleh guru; mudah dipelajari oleh peserta didik; terukur pencapainnya, dan bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.


(20)

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Pendidikan PPKn di SMP/MTs diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengimplementasikan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari- hari. Pendidikan PPKn di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami,meneledani, dan menerapkan dalam kehidupan sehari -hari berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.

Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Pancasila adalah:

 Menghayati dan bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; Menganalisis dan menerapkan keputusan bersama berdasarkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

 Mensyukuri dan mendukung perwujudan Pancasila sebagai dasar Negara; Menganalisis dan mendemonstrasikan langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara.

 Menghayati dan menghargai nilai-nilai yang melekat dalam pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; Menganalisis dan menyaji nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk lingkup Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah:

 Menghargai dan melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga Negara; Merasionalkan dan menyajikan pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara terhadap kehidupan sehari-hari.

 Menghayati dan mempertahankan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan jujur; mensintesiskan dan menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Menghargai dan mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 secara adil; Memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

 Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan perilaku orang beriman dalam praksis pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjam in keadilan dan kedamaian; Memprediksi dan menalar hasil evaluasipraksis (kehidupan nyata) pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian.

Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Bhinneka Tunggal Ika adalah:


(21)

 Mensyukuri dan bersikap toleran dalam keberagaman ekonomi masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika; Menggali dan melaksanakan tanggungjawab terkait keberagaman ekonomi masyarakat.

 Peka/peduli dan memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di masyarakat serta cara pemecahannya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan mendukung prinsip persatuan dalam keberagaman suku,agama,ras,dan antargolongan (SARA),dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Peka/peduli dan menghargai pendapat berkaitan masalah-masalah yang muncul dalam bidang social, budaya, ekonomi dan gender di di masyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan Mendukung peran mediator penyelesaian masalah sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

 Menghayati dan membedakan nilai-nilai terkait pengaruh positif dan negatif kemajuan Ipteks dengan senantiasa berlindung kepada Tuhan Yang Maha Esa; Mengkontraskan dan menyaji hasil evaluasi pengaruh positif dan negatif kemajuan ipteks terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Kompetensi setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Menengah untuk ruang lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah:

 Meyakini dan mendukung dengan rasa tanggungjawab persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa; Menelaah dan mendemonstrasikan dampak persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

 Menghargai dan mendukung konsep bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mendukung konsep bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengkreasikan dan mendemonstrasikan konsep cinta tanah air/bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dengan jujur di masa yang akan datang sebagai upaya dalam menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mengevaluasi dan mendemonstrasikan dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagai berikut:

No Ruang Lingkup Kompetensi yang harus dicapai

1 Pancasila  Mensyukuri, mendukung, menganalisis dan mende-monstrasikan langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai dasar negara.

2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

 Menghayati, mempertahankan, mensintesiskan dan menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkan-dung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

 Menghargai, mendukung, memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan Negara sesuai


(22)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3 Bhinneka Tunggal Ika  Peka/peduli, memecahkan, menganalisis dan mendu-kung prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama,ras,dan antargolongan (SARA),dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;

 Peka/peduli, menghargai, menganalisis dan mendu-kung peran mediator penyelesaian masalah sosial, budaya, ekonomi, dangender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

4 Negara Kesatuan

Republik Indonesia  Menghargai, mendukung, mengkreasikan dan mende-monstrasikan konsep cinta tanah air/bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(23)

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap kelas. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.

Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai dengan prinsip mendalam dan meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK. Prinsip mendalam berarti materi PPKn dikembangkan dengan materi pokok sama, namun semakin tinggi tingkat kelas atau jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip meluas berarti lingkungan materi dari keluarga, teman pergaulan, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan dunia. Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari rumusan kompetensi dasar.


(24)

Kerangka Pengembangan Kurikulum PPKn SMP/MTS Kelas VII sd IX mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi dasar yaitu Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas Kelas VII sd IX yaitu :

KOMPETENSI INTI SMP/MTs KELAS VII sd IX

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

KI.1 Menghargai dan meng-hayati ajaran agama yang dianutnya

KI.1 Menghargai dan meng-hayati ajaran agama yang dianutnya.

KI.1 Menghargai dan meng-hayati ajaran agama yang dianutnya

KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tang-gung jawab, peduli (toleransi, gotong ro-yong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan kebera-daannya.

.

KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tang-gung jawab, peduli (to-leransi, gotong ro-yong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan kebera-daannya.

KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam ber-interaksi secara efektif dengan lingkungan so-sial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI.3 Memahami

pengetahu-an (faktual, konseptual, dan prosedural) berda-sarkan rasa ingin tahu-nya tentang ilmu pe-ngetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.3 Memahami dan mene-rapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berda-sarkan rasa ingin ta-hunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.3 Memahami dan mene-rapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berda-sarkan rasa ingin ta-hunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (meng-gunakan, mengurai, merangkai, memodi-fikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, meng-gambar, dan menga-rang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng-gunakan, mengurai, merangkai, memodi-fikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, meng-gambar, dan menga-rang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, mem-baca, menghitung,

menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


(25)

Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut:

 Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan hidup bangsa.

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik Indonesia.

 Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kerangka Konseptual PPKn


(26)

Kerangka Konseptual Materi PPKn Peta Materi PPKn SMP/MTs

KelasVII Kelas VIII Kelas IX

1. Proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 2. Norma-normayang

berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan 3. Kesejarahan perumusan

dan pengesahan Undang-Undang

DasarNegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 4. Keberagaman suku,

agama, ras, dan antar golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 5. Kerjasama dalamberbagai

bidang kehidupan di Masyarakat

6. Karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia

1. Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia

2. Makna, kedudukan,dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta peraturan hukum lainnya dalam sistem hukum nasional 3. Tata urutan peraturan

perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia 4. makna dan arti penting

Kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan

kemerdekaan 5. Nilai dan semangat

Sumpah Pemudadalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. 6. Semangat dan komitmen

kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara 2. Isi alinea dan pokok pikiran

yang terkandung dalam alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

3. Prinsip-prinsip kedaulatan sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 4. Prinsip persatuan dalam

keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 5. Prinsip harmoni dalam

keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan

gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 6. Konsep cinta tanah air/bela

Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

E. Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran 1. Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific Approach) yang dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian pada proses pembangunan pengetahuan (KI-3), keterampilan (KI-4), sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut memiliki langkah generik sebagai berikut:

a. Mengamati (observing), b. Menanya (questioning),

c. Mengeksplorasi/mencoba (exploring), d. Mengasosiasi/menalar (assosiating) e. Mengkomunikasikan (comunicating)


(27)

Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih spesifik, misalnya:

 untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak dengan penuh perhatian;

 untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya dialektis/mendalam;

 untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model kajian dokumen historis;

 untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi peristiwa publik;

 untuk mengkomunikasikan antara lain dapat menggunakan model presentasi gagasan di depan publik (public hearing).

Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara lain sebagai berikut:

 Meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder) terkait hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual;

 Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation) dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat mata tetapi juga yang syarat makna;

 Melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan keyakinan nilai dan moral yang berujung pada pemilikan karakter tertentu dan

 Berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat intrapersonal (berkomunikasi dalam dirinya) / kontemplasi maupun interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat meta kognitif.

2. Penilaian a. Penilaian Sikap

Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual (ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan toleransi dalam beribadah) yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri) yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Penilaian sikap di SMP/MTs yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PPK menggunakan. teknik penilaian: observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertent (incidental record) sebagai unsur penilaian utama. Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman (peer evaluation) dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik..

b. Penilaian Pengetahuan

Pengetahuan yang akan dinilai pada PPKn di SMP/MTs berkaitan dengan langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara; Isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; Prinsip-prinsip kedaulatan sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; Prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Prinsip harmoni dalam keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Konsep cinta tanah air/bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia


(28)

c. Penilaian Ketrampilan

Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian kompetensi ketrampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian kompetensi keterampilan mata pelajaran PPKn pada jenjang SMP/MTs adalah mengamati, menanya, mencoba dan mengolah.

Teknik penilaian kompetensi ketrampilan menggunakan tes praktik, projek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar peserta didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam serta sosial di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.

Dalam konteks pembelajaran PPKn lingkungan (alam, sosial, budaya, dan sipritual) merupakan kelas global yang terbuka (open global classroom) yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh karena itu guru PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam rangka memberikan pengalaman belajar (learning experience) peserta didik dengan memberikan tugas belajar (learning task) yang digali dari lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas (expanding environment approach) misalnya dengan kegiatan karyawisata/studiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.

Saat ini dunia pendidikan sedang berada dalam abad teknologi dan informasi. Peserta didik yang ada dalam satuan pendidikan mulai dari SD/MI sampai dengan SMA/MA selain sebagai warga negara juga sudah menjadi warga jaringan (netizen) yang aktif menjadi media teknologi komunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sudah menjadi bagian dari komunitas teccnology natives (pengguna asli teknologi) karena sejak lahir sudah berinteraksi dalam era teknologi. Sementara itu para guru sebagian besar masih termasuk kategori pendatang baru (migran) ke dunia baru TI (Teknologi Infomrasi). Oleh karena itu diperkukan pelatihan pemanfaatan TI bagi guru PPKn agar mampu mengelola pembelajar PPKn dalam konteks dinamikan kehidupan abad ke 21- abad TI.

Namun demikian tidaklah berarti bahwa sumber belajar yang sudah ada, yang sering juga disebut konvensional/nonteknologi seperti Buku Teks dan Lembar Kerja Siswa (LKS) tidak lagi diperlukan. Justeru dengan bantuan TI, Buku dan LKS bentuk dan formatnya harus mengakomodasikan TI. dengan mengembangan Buku dan LKS menjadi bagian darai media belajar kombinasi konvesional dan TI. Perlu ditekankan bahwa LKS jangan/bukan hanya sekedar kumpulan soal, melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar yang memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar menganalisis, menerapka dan melakukan kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan kemampuan berpikir tingkat


(29)

tingi (higher order thinking skills). Dalam konteks itu guru PPKn harus dibekali dengan kemampuan memanfaatkan TI dalam menggunakan atau mengembangkan LKS dan menulis Buku pengayaan. Selain itu dengan mulai terbukanya sumber belajar bebas (open education resources) atau OERS baik nasional maupun global, guru PPKn harus berupaya memanfaatkan jaringan internet dalam pembelajaran dengan mengembangkan pembelajaran berbasis jaringan (pembelajaran daring). Dengan demikian pembelajarn PPKn menjadi proses belajar yang terpadu/teraduk (blended learning).

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Kelas VII

Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 1.1 Mensyukuri proses

perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.

2.1 Menghargai proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara.

3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara.

4.1 Melaksanakan tanggung jawab atas keputusan bersama dengan semangat konsensus tokoh nasional dalam perumusan

Pancasila.

Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai dasar negara:

 Sejarah perumusan Pancasila.

 Pembentukan

BPUPKI dan Usulan Dasar Negara oleh tokoh perumus Pancasila.

 Penetapan Pancasila sebagai dasar negara

 Komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila.

 Nilai semangat dan komitmen para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

 Mengamati Video/film/gambar tentang sidang BPUPKI dengan penuh rasa syukur pada Tuhan YME dan mencatat hal-hal yang penting dari isi video tersebut termasuk tokoh pengusul dasar negara dan Panitia Sembilan BPUPKI.

 Mengidentifikasi pertanyaan berkaitan dengan perumusan dan penetapan Pancasila serta Sidang BPUPKI dengan penuh rasa tanggung jawab.

 Mencari informasi dari berbagai sumber (buku, Koran, internet dsb) tentang proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara dan Sidang

BPUPKI dengan rasa ingin tahu dan penuh percaya diri.

 Mendiskusikan dalam kelompok tentang hubungan atas berbagai informasi berkaitan dengan perumusan dan penetapan Pancasila yang diperolehnya dengan kerjasama dan penuh tanggungjawab.

 Menyimpulkan hasil diskusi dan mempresentasikannya baik secara tertulis maupun lisan di depan kelas dengan rasa percaya diri.


(30)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran kepentingan bersama atau kepentingan masyarakat. 1.2 Menghargai norma-norma

yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dengan jujur sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan

3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan

4.2 Berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehiudpan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan Norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat

 Norma yang berlaku dalam masyarakat

 Arti penting norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

 Perilaku sesuai norma yang berlaku

 Mengamati aktivitas masyarakat (berdasarkan norma agama, kesopanan,kesusilaan,hukum) di lingkungan sekolah bedasarkan Kelompok Asal (Model JigSaw) terkait dengan kehidupan sehari-hari dengan mengedepankan sikap saling menghormati dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas perbedaan yang ada

 Mengidentifikasikan berbagai pertanyaan dari hasil

pengamatannya tentang norma-norma yang berlaku dalam aktivitas masyarakat tersebut.

 Mendiskusikan dengan

Kelompok Asal tentang barbagai norma yang berlaku di

masyarakat dengan penug tanggung jawab

 Mendiskusikan dengan

Kelompok Ahli tentang berbagai norma yang ada di masyarakat dengan penuh percaya diri

 Menyimpulkan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas dengan percaya diri dan kebersamaan Kelompok Asal

 Memperagakan atau

mensimulasikan perilaku yang sesuai dengan norma masyarakat 1.3 Menghayati nilai

kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945

2.3 Mendukung nilai kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.3 Menganalisis kesejarahan perumusan dan

Kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

 Perumusan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

 Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun

 Meminta peserta didik membaca Pembukaan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dan Naskah Proklamasi

Kemerdekaan dengan cermat dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya kedua naskah tersebut bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia

 Mengidentifikasi pertanyaan tentang Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945


(31)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran pengesahan

Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonenesia Tahun 1945

4.3 Mendemonstrasikan proses kesejarahan perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1945

Arti penting UUD Negara Republik Indonesia bagi Bangsa dan Negara Indonesia

 Peran Tokoh perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun1945

sebagai wujud sikap menghormati

 Menyusun pertanyaan yang terkait dengan Sejarah Perumudan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan penuh tanggung jawab

 Mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan

pertanyaan dari buku penunjang dan internet

 Menghubungkan informasi yang diperoleh untuk menyimpulkan tentang Sejarah Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

 Menyusun laporan dan

menyajikan hasil telaah tentang Sejarah Perumusan dan

Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tertulis dengan bangga dan percaya diri

 Mensimulasikan kepatuhan terhadap tata tertib atau perundang-undangan 1.4 Mensyukuri keberagaman

norma-norma, suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika secara adil sebagai sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

2.4 Menghargai keberagaman suku, agama, ras,dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.4 Mengkarakteristikkan keberagaman suku, agama, ras, antar golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4.4 Melaksanakan tanggung jawab terkait keberagaman suku, agama, ras, dan

Keberagaman

Masyarakat Indonesia dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

 Makna Bhinneka Tunggal Ika

 Keberagaman dalam masyarakat

Indonesia

 Arti penting memahami

keberagaman dalam masyarakat

Indonesia

 Perilaku toleran terhadap

keberagaman norma, suku, agama, ras, dan antargolongan

 Mengamati gambar

keanekaragaman norma, suku, agama, ras, yang berlaku dalam masyarakat di sekitar tempat tinggal secara adil sebagai sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

 Mengidentifikasi pertanyaan berkaitan dengan keberagaman suku, agama, ras, antar golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud sikap toleransi

 Mengumpulkan informasi tentang keberagaman suku, agama, ras, antar golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan penuh percaya diri

 Menghubung-hubungkan dengan saling menghormati jawaban dari teman kelompok berbagai


(32)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran antargolongan dalam

bingkai Bhinneka Tunggal Ika

informasi tentang Arti Penting dan Perilaku Toleran terhadap keberagaman masyarakat Indonesia

 Menyusun dan menyajikan laporan hasil pengamatan di depan kelas dengan penuh tanggung jawab

 Menerapkan saling menghormati dan bekerja sama terkait

keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan

1.5 Menanggapi pendapat secara jujur tentang arti penting kerjasama dalam berbagai bidang

kehidupan di masyarakat 2.5 Mendukung pendapat

tentang arti pentingnya kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat

3.5 Menganalisis penting-nya kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat

4.5 Bertanggung jawab dalam bekerjasama di berbagai bidang kehidupan masyarakat Kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat

 Makna kerjasama dalam hidup bermasyarakat  Pentingnya kerjasama  Bentuk-bentuk kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat

 Mengamati tayangan

video/gambar tentang kerjasama di berbagai bidang kehidupan di masyarakat yang tercipta atas dasar sikap saling menghargai

 Mengidentifikasi dan menyampaikan pertanyaan berkaitan dengan kerjasama dalam berbagai bidang

kehidupan di masyarakat dengan penuh tanggung jawab

 Mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan kerjasama kelompok

 Menghubungkan berbagai informasi yang diperoleh dan menyimpulkan kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyaraka

 Menyajikan hasil telaah

kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat dengan rasa percaya diri

 Melakukan gotong royong di sekolah

1.6 Mendukung karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.6 Menampilkan karakteristik daerah tempat tinggalnya

Karakteristik daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI

 Makna Persatuan dan Kesatuan

 Arti penting Memahami

karakteristik daerah tempat tinggalnya

Mengamati gambar tentang Peta Indonesia dan sebaran budayanya sebagai wujud rasa syukur

terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Mengidentifikasi pertanyaan tentang karakteristik daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI dengan penuh rasa ingin tahu


(33)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia

3.6 Mengasosiasikan karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia 4.6 Mewujudkan karakteristik

daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Mempertahankan persatuan dan kesatuan Indoneia

menjawab pertanyaan yang sudah disusun dengan kerjasama

kelompok

Menghubungkan informasi yang diperoleh dari beberapa teman kelompok dengan sikap saling menghargai untuk menyimpulkan karakteristik daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI

Menyusun laporan dan menyajikan hasil telaah tentang karakteristik daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI dengan percaya diri dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Mensimulasikan menghormati adat, kebiasaan masyarakat yang berbeda.


(34)

5. Keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian

Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi ini merupakan landasan pengembangan kompetensi dasar. Dalam setiap rumusan kompetensi dasar terdapat unsur kemampuan berpikir atau bertindak dan materi. Kompetensi dasar diuraikan ke dalam beberapa indikator pencapaian kompetensi (IPK). Selanjutnya berdasarkan IPK ditentukan butir-butir materi, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian yang sesuai. Diagram berikut menunjukkan keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian.

Alur pencapaian standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian adalah sebagai berikut.

a. Kompetensi inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

b. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.

c. Dari proses belajar dan pengalaman belajar yang dikembangkan KD dari KI-3 dan KI-4, peserta didik mengembangkan sikap sosial dan sikap spiritual tertentu berpedoman pada KD dari KI-2 dan KI-1. Dengan demikian dalam proses analisis ini akan diperoleh rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) untuk KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.

d. Perumusan IPK memberikan gambaran rincian materi pembelajaran dalam cakupan KD dari KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 sehingga dapat ditentukan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.


(35)

Alur pencapaian standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian dapat digambarkan dalam diagram alur di bawah ini.

Di atas disebutkan bahwa KD dijabarkan ke dalam beberapa IPK. Jumlah IPK KD satu dan lainnya berbeda-beda tergantung pada tuntutan (isi) KD. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini.

a. Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pencapaian domain pengetahuan dan keterampilan. Untuk Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti IPK juga mencakup domain sikap.

b. Rumusan IPK sekurang-kurangnya memuat kata kerja operasional (dapat diamati dan diukur) dan materi pembelajaran.

KI-1 KD 1.1*) KI-2 KD 2.1*) KI-3 KD 3.1 KI-4 KD 4.1

S

K

L

Mate -ri Pem- bela-jaran

Kegiatan

Pembela-jaran

S

K

L

KETERKAITAN SKL, KI, KD DALAM PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

IPK*) IPK*) IPK IPK

*) UNTUK MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN.

Penilaian Sikap*) Pengeta-huan Keteram-pilan


(36)

Tabel berikut memuat contoh-contoh kata kerja operasional untuk kemampuan berfikir tingkat rendah hingga tinggi.

Kemampuan

Berpikir Contoh Kata Kerja

mengenali, menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi, mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan kembali

Memahami menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan, mengkelompok-kelompokkan, mengi-dentifikasi berdasarkan kategori tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan, mengambil kesimpulan, membandingkan, membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan

Menerapkan pengetahuan (aplikasi)

menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, mempe-ragakan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer Menganalisis membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,

membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan, menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menun-jukkan sudut pandang

Mengevaluasi memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan, membandingkan, menilai, mengkritik

Mencipta merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi, membuat, menulis ulasan


(37)

Contoh hubungan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian disajikan dalam tabel di bawah ini.

Standar Kompetensi

Lulusan (SKL)

Kompetensi

Inti (KI) KompetensiDasar (KD) PencapaianIndikatpr Kompetensi

(IPK)

Materi

Pembelajaran PembelajaranKegiatan PenilaianTeknik Sikap: Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Mensyukuri proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 1.1.1 Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa dalam pembelajaran proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. 1.1.2 Menunjukkan sikap bersyukur dalam pembelajaran proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai dasar negara: Sejarah perumusan Pancasila Pembentukan BPUPKI dan Usulan Dasar Negara oleh tokoh perumus Pancasila Penetapan Pancasila sebagai dasar negara Komitmen kebangsaan para pendiri negara dalam Mengamati Video/film/gambar tentang sidang BPUPKI dengan penuh rasa syukur pada Tuhan YME dan mencatat hal-hal yang penting dari isi video tersebut termasuk tokoh pengusul dasar negara dan Panitia Sembilan BPUPKI Mengidentifikasi pertanyaan berkaitan dengan perumusan dan penetapan Pancasila serta Sidang BPUPKI dengan penuh rasa tanggungjawab Mencari informasi dari berbagai sumber (buku, Koran, internet dsb) tentang proses perumusan dan


(38)

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikatpr Pencapaian Kompetensi (IPK) Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Teknik Penilaian perumusan dan penetapan Pancasila Nilai semangat dan komitmen para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. penetapan Pancasila sebagai dasar Negara dan Sidang BPUPKI dengan rasa ingin tahu dan penuh percaya diri Mendiskusikan dalam kelompok tentang hubungan atas berbagai informasi berkaitan dengan perumusan dan penetapan Pancasila yang diperolehnya dengan kerjasama dan penuh tanggungjawab. Menyimpulkan hasil diskusi dan

mempresentasikannya baik secara tertulis maupun lisan di depan kelas dengan rasa percaya diri. Mensimulasikankegiatan kepentingan bersama atau kepentingan masyarakat KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 2.1 Menghargai proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara 2.1.1 Menunjukkan sikap jujur dalam pembelajaran proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.. 2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam pembelajaran proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. 2.1.3 Menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Observasi Pengetahuan: Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 3.1 Menganalisis proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar Negara 3.1.1 Menganalisis proses perumusan Pancasila sebagai dasar. 3.1.2 Menganalisis penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Penugasan


(39)

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikatpr Pencapaian Kompetensi (IPK) Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Teknik Penilaian Keterampilan: Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Melaksanakan tanggung jawab atas keputusan bersama dengan semangat konsensus tokoh nasional dalam perumusan Pancasila 4.1.1 Menyusun laporan dan menyajikan hasil telaah tentang proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. 4.1.2 Mensimulasikan peran tokoh nasional dalam perwujudan Pancasila sebagai dasar negara. Penilaian Kinerja

C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan 1. Pendahuluan (5 menit)

a. Instruktur memberi salam dan memimpin doa.

b. Instruktur menyampaikan kompetensi yang hendak dicapai, cakupan materi, aktivitas pelatihan, produk yang diharapkan, dan teknik penilaian dengan menayangkan Power Point (Kode: PPt 2.1.a).

c. Instruktur melakukan ice breaker (bila diperlukan). 2. Inti (160 menit)

a. Instruktur memberikan pengantar berupa pembahasan hasil pretest terkait materi Analisis Dokumen: SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.

b. Diskusi dan tanya jawab tentang Analisis Dokumen: SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.

c. Peserta pelatihan menganalisis SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran menggunakan Lembar Kerja (Kode: LK 2.1.a).

d. Peserta pelatihan mengomunikasikan hasil analisis dokumen SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.

e. Instruktur memberikan penguatan melalui ceramah dan tanya jawab dengan menayangkan Power Point tentang Analisis Dokumen: SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran (Kode: PPt 2.1.a).


(40)

3. Penutup (15 menit)

a. Peserta menyerahkan produk pelatihan kepada instruktur untuk penilaian. b. Peserta mengerjakan kuis (lisan atau tertulis – exit ticket).

c. Instruktur merekomendasikan kegiatan belajar lanjutan. d. Instruktur memberi salam.

D. Penilaian dan Rubrik

Selama mengikuti pelatihan, peserta pelatihan Instruktur Nasional, Instruktur Provinsi, Instruktur Kabupaten/Kota, dan sekolah sasaran dinilai kinerjanya. Kinerja yang dimaksud mencakup aspek proses dan produk. Dalam aspek proses, penilaian meliputi kedisiplinan, partisipasi, gagasan, dan kerjasama. Sementara itu, dalam hal produk, penilaian meliputi pengetahuan yang dikuasai oleh peserta pada akhir pelatihan dan/atau kualitas dokumen-dokumen yang dihasilkan selama pelatihan.

Penilaian proses dilakukan dengan teknik observasi dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi (lihat Lampiran). Instruktur mengamati dan menilai kinerja setiap peserta selama sesi-sesi pelatihan berlangsung.

Penilaian produk dilakukan dengan menggunakan teknik tes, yaitu dengan kuis. Selain itu dokumen-dokumen hasil sesi pelatihan (bila ada) dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian.

Instruktur merata-rata hasil penilaian proses dan produk dan memberi nilai kepada setiap peserta pelatihan dengan ketentuan:

1. Nilai 86 – 100 : SANGAT BAIK 2. Nilai 71 – 85 : BAIK

3. Nilai 56 – 70 : CUKUP 4. Nilai < 56 : KURANG

E. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan

1. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

2. Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Lampiran I: Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs; Lampiran II: Silabus Mata Pelajaran SMP/MTs; Lampiran III: Pedoman Mata Pelajaran SMP/MTs).

3. Permendikbud No. … Tahun 2016 tentang KI dan KD untuk jenjang SMP/MTs. 4. Permendikbud No. … Tahun 2016 tentang Silabus Mata Pelajaran SMP/MTs. F. LAMPIRAN


(41)

1. Lembar Kerja (Kode: LK 2.1.a) 2. Lembar Observasi Penilaian Proses.


(42)

Lampiran 1

Lembar Kerja 2.1.a

ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI, KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN

(Alokasi Waktu: 90 Menit) A. Tujuan

Peserta pelatihan dapat:

1. Menjelaskan butir-butir SKL (sikap, pengetahuan, keterampilan) jenjang SMP/MTs. 2. Menjelaskan isi KI jenjang SMP/MTs.

3. Menjelaskan isi KD jenjang SMP/MTs.

4. Menjelaskan hubungan antara KD, KI, dan SKL jenjang SMP/MTs.

5. Menjelaskan komponen dan isi silabus mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang SMP/MTs.

6. Menjelaskan karakteristik mata pelajaran dan kaitannya dengan SKL jenjang SMP/MTs.

B. Petunjuk

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4 – 5 orang untuk mendiskusikan dan menganalisis dokumen SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.

2. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

3. Bacalah substansi Kompetensi Inti (KI) Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah pada setiap jenjang kelas.

4. Bacalah substansi Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah pada setiap jenjang kelas sesuai mata pelajaran yang diampu.

5. Bacalah substansi Silabus Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah pada setiap jenjang kelas sesuai mata pelajaran yang diampu.

6. Lakukan identifikasi dalam setiap komponen Silabus Kurikulum 2013 dan berikan catatan kritis yang dapat digunakan untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

7. Gunakan Tabel 2.1.a sebagai panduan untuk bekerja.

8. Presentasikan hasil analisis kelompok Anda dan kelompok yang lain dapat memberikan masukan, agar dapat menghasilkan kesepakatan bersama dalam memahami Analisis Dokumen: SKL, KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.


(43)

Tabel 2.1.a

Contoh Format Analisis Dokumen: SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Tematik/Mata Pelajaran Standar Kompetensi

Lulusan (SKL)

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)

Indikatpr Pencapaian Kompetensi (IPK)

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Teknik Penilaian

Sikap: (Tuliskan) KI-1: (Tuliskan) KD-KI-1: (Tuliskan bila ada)

(Rumuskan khusus untuk Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn)

(Rumuskan/Cek Silabus Mata Pelajaran/Perbaiki bila perlu)

(Rumuskan/Cek Silabus Mata Pelajaran)

(Rumuskan)

KI-2: (Tuliskan) KD-KI-2: (Tuliskan bila ada)

(Rumuskan khusus untuk Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn)

(Rumuskan/Cek Silabus Mata Pelajaran/Perbaiki bila perlu)

(Rumuskan/Cek Silabus Mata Pelajaran)

(Rumuskan)

Pengetahuan: ((Tuliskan) KI-3: (Tuliskan) KD-KI-3: (Tuliskan) (Rumuskan) (Rumuskan/Cek Silabus Mata

Pelajaran/Perbaiki bila perlu) (Rumuskan/Cek Silabus Mata Pelajaran) (Rumuskan)

Keterampilan: (Tuliskan) KI-4: (Tuliskan) KD-KI-4: (Tuliskan) (Rumuskan) (Rumuskan/Cek Silabus Mata Pelajaran/Perbaiki bila perlu)

(Rumuskan/Cek Silabus Mata Pelajaran)


(44)

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI KINERJA PESERTA PELATIHAN A. Petunjuk

1. Amati kinerja peserta pelatihan selama sesi berlangsung.

2. Beri tanda centang (√) pada kolom yang bersesuaian dengan kinerja setiap peserta untuk aspek-aspek berikut dengan ketentuan: 4 = AMAT BAIK

3 = BAIK 2 = CUKUP 1 = KURANG A. Lembar Observasi

Nama sesi : ... Hari, tanggal : ...

Pukul : ...

Instruktur : ...

No. Nama

Peserta

Aspek Penilaian Rerata

Nilai

Kedisiplinan Partisipasi Kerja sama Gagasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. 2. 3.


(45)

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Keterangan:

1. Kedisiplinan : ketaatan terhadap kontrak (tata-tertib) pelatihan 2. Partisipasi : keaktifan dan kesungguhan dalam mengikuti sesi

3. Kerja sama : kemampuan menyelesaikan tugas bersama-sama dengan peserta lain 4. Gagasan : keberterimaan, kekayaan, dan kebaruan gagasan

Instruktur,


(1)

Petunjuk

Bentuk kelompok dengan anggota ... orang (dapat dalam kelompok yang sudah dibentuk) untuk mencermati LK 2.4.1.c dengan baik.

 Kerjakan LK 2.4.1.c secara berkelompok dengan penuh tanggung jawab.

 Selama mengerjakan LK 2.4.1.c , silahkan untuk berdiskusi dengan sesama anggota kelompok.

Setelah selesai mengerjakan LK 2.4.1.c , paparkan hasil pekerjaan kelompok di depan kelompok lain.

 Lakukan konfirmasi terhadap hasil kerja kelompok Bahan

Hitunglah Nilai rata rata Penilaian Harian

Didapat data Nilai Pengetahuan sebagai berikut:

Hitunglah hasil penilaian akhir (HPA) nilai pengetahuan dan tentukan predikatnya !

Nama HPH HPTS HPAS HPA HPA

Pembulatan

Predikat

Ani 73,89 90 80

Budi 75,56 75 80

...

Berdasarkan hasil pengolahan akhir (HPA) nilai pengetahuan , buatlah contoh deskripnya ! No. Nama

PH-1 PH-2 PH-3

PH-4

PH-5

PH-6 Rata-Rata KD

3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.6 3.7 3.8

1 Ani 75 60 80 68 66 80 79 67 90


(2)

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

Lembar Kerja 2.4.1.d

PENGOLAHAN NILAI KETRAMPILAN ( 15 MENIT )

Tujuan

 Peserta dapat mengolah nilai ketrampilan.  Peserta dapat mendiskripsikan nilai ketrampilan Petunjuk

 Bentuk kelompok dengan anggota ... orang (dapat dalam kelompok yang sudah dibentuk) untuk mencermati LK 2.4.1.d dengan baik.

 Kerjakan LK 2.4.1.d secara berkelompok dengan penuh tanggung jawab.

 Selama mengerjakan LK 2.4.1.d , silahkan untuk berdiskusi dengan sesama anggota kelompok.

 Setelah selesai mengerjakan LK 2.4.1.d , paparkan hasil pekerjaan kelompok di depan kelompok lain.

 Lakukan konfirmasi terhadap hasil kerja kelompok Bahan

Hitunglah Nilai Akhir keterampilan dan berikan Predikatnya

KD (Proses)Kinerja (Produk)Kinerja Proyek Portofolio Skor AkhirKD* Predikat 4.1 95

4.2 76 75

4.3 87

4.4 75 87

4.5 80

4.6 85

Nilai Akhir Semester : ...……. Pembulatan : ……….. Deskripsikan Nilai Keterampilan tersebut di atas


(3)

( 15 MENIT ) Tujuan

 Peserta dapat membuat laporan penilaian hasil belajar. Petunjuk

Bentuk kelompok dengan anggota ... orang (dapat dalam kelompok yang sudah dibentuk) untuk mencermati LK 2.4.2 dengan baik.

 Kerjakan LK 2.4.2 secara berkelompok dengan penuh tanggung jawab.

 Selama mengerjakan LK 2.4.2 , silahkan untuk berdiskusi dengan sesama anggota kelompok.

Setelah selesai mengerjakan LK 2.4.2 , paparkan hasil pekerjaan kelompok di depan kelompok lain.

 Lakukan konfirmasi terhadap hasil kerja kelompok Bahan

Masukandeskripsisikap spiritual dan social yang sudah dikerjakan pada LK 2.4.1.a dan 2.4.1.b. padalembarrapor di bawahini!

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

Nama Sekolah : ________________ Kelas : ________ Alamat : ________________ Semester : 1 (Satu) Nama : ________________ Tahun Pelajaran : ________ Nomor Induk : ________________

A. Sikap

1. Sikap Spiritual

2. Sikap Sosial Deskripsi: Deskripsi:


(4)

PPKn SMP Kelas VII Tahun 2016

Masukan nilai akhir pengetahuan dan keterampilan serta deskripsinya yang sudah dikerjakan pada LK 2.4.1.c dan 2.4.1.d. pada lembar rapor di bawah ini!

No Mata Pelajaran Pengetahuan Keterampilan

Angka Predikat Deskripsi Angka Predikat Deskripsi Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraa n

3 Bahasa Indonesia

4 Matematika

5

Ilmu

Pengetahuan Alam

6

Ilmu

Pengetahuan Sosial

7 Bahasa Inggris Kelompok B


(5)

1. Amati kinerja peserta pelatihan selama sesi berlangsung.

2. Beri tanda centang (√) pada kolom yang bersesuaian dengan kinerja setiap peserta untuk aspek-aspek berikut dengan ketentuan:

4 = AMAT BAIK 3 = BAIK

2 = CUKUP

1 = KURANG

B. Lembar Observasi

Nama sesi : 2.3.a Praktik Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian Hari, tanggal : ...

Pukul : ...

Instruktur : ...

No. PesertaNama

Aspek Penilaian Rera

ta Nilai Kedisiplinan Partisipasi Kerja sama Gagasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Keterangan:

1. Kedisiplinan : ketaatan terhadap kontrak (tata-tertib) pelatihan 2. Partisipasi : keaktifan dan kesungguhan dalam mengikuti sesi

3. Kerja sama : kemampuan menyelesaikan tugas bersama-sama dengan peserta lain 4. Gagasan : keberterimaan, kekayaan, dan kebaruan gagasan

C. Pedoman Penskoran

x 100 = nilai akhir

Instruktur,


(6)