Model Pembelajaran Khas Mata Pelajaran PPKn a. Praktik Belajar Kewarganegaraan

6. Model Pembelajaran Khas Mata Pelajaran PPKn a. Praktik Belajar Kewarganegaraan

Dalam praktik belajar kewarganegaraan, secara klasikal peserta didik difasilitasi untuk merancang dan mengembangkan kegiatan pemecahan masalah terkait kebijakan publik dengan menerapkan langkah-langkah: pemilihan masalah, pemilihan alternatif kebijakan publik, pengumpulan data dan penyusunan portofolio, dan diakhiri dengan simulasi dengar pendapat dengan pejabat terkait. Sintaksprosedur dalam pembelajaran praktik belajar kewarganegaraan sebagai berikut. 1 Peserta didik mengamati tayangan videofilm dan atau membaca dari berbagai sumber tentang kebijakan publik. 2 Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok dan masing-masing kelompok mengidentifikasi dan pemilihan masalah dan pemilihan alternatif kebijakan publik dengan mengajukan pertanyaan 3 Peserta didik mengumpulkan data dari berbagai sumber secara bekerja sama dalam kelompok, menganalisis dan menyimpulkan hasil dengar pendapat dengan pejabat terkait tentang kebijakan publik sesuai alternatif yang dipilih. 4 Peserta didik menyajikan hasil analisis dan menyusun portofolio tentang kebijakan publik.

b. Klarifikasi Nilai

Pembelajaran klarifikasi nilai dilaksanakan dengan cara peserta didik difasilitasi secara dialogis untuk mengkaji suatu isu nilai, mengambil posisi terkait nilai itu, dan menjelaskan mengapa ia memilih posisi nilai itu. Adapun sintaksprosedur dalam pemebelajaran klarifikasi nilai sebagai berikut. 1 Guru membangun dialog dengan peserta didik tentang isu nilai yang sedang berkembang atau yang akan dibelajarkan. 2 Peserta didik dibagi dalam berberapa kelompok dengan mengambil posisi terkait nilai itu. Guru menjelaskan kategori nilai yang akan digunakan untuk melakukan pembahasan terhadap isu nilai yang dibelajarkan. 3 Peserta didik mengumpulkan data tentang isu nilai dipilih dan menjelaskan mengapa ia memilih posisi nilai itu sesuai dengan kategori nilai yang telah dijelaskan oleh guru. 4 Peserta didik menyajikan tentang isu nilai dan menyampaikan alasan memilih nilai tersebut dalam diskusi kelas. 5 Peserta didik bersama guru menyimpulkan dan mengklasifikasikan nilai-nilai yang dibahas. 64

c. Belajar Demonstrasi Damai

Dalam pembelajaran Belajar Demonstrasi Damai, guru menskenariokan adanya kebijakan publik yang merugikan hajat hidup orang banyak. Kemudian peserta didik difasilitasi secara kelompok untuk melakukan demonstrasi damai kepada pihak pemerintah pusat. Pembelajaran dengan model pembelajaran Belajar Demonstrasi Damai dilaksanakan melalui sintaks prosedur sebagai berikut. 1 Peserta didik mengamati paparan guru tentang adanya kebijakan publik yang merugikan hajat hidup orang banyak. 2 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengumpulkan data sebagai bahan narasi tentang kebijakan publik yang merugikan hajat hidup orang banyak. 3 Peserta didik melakukan demontrasi damai kepada penentu kebijakan yang telah merugikan banyak orang melalui simulasi. 4 Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan demontrasi damai dan menampilkan nilai- nilai yang diperoleh kegiatan pembelajaran.

d. Kajian Konstitusi

Model pembelajaran Kajian Konstitusi dilakukan dengan cara peserta didik difasilitasi untuk mencari ketentuan di dalam UUD NRI 1945 dan peraturan perundangan di bawahnya mengenai materi pokok suatu peristiwakasus yang bertentangan dengan ketentuan hukum. Secara berkelompok peserta didik diminta untuk menguji konstitusi kesesuaiannya dengan perundang-undangan yang ada dengan diskusi dan penuh argumentasi. Sintaks prosedur dalam model pembelajaran Kajian Konstitusi sebagai berikut. 1 Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok difasilitasi untuk mencari ketentuan di dalam UUD NRI 1945 dan suatu peristiwakasus yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang ada. 2 Peserta didik mengumpulkan data dan menganaslisis peristiwakasus berdasarkan UUD NRI 1945 dan peraturan perndang-undangan yang berlaku lainnya. 3 Peserta didik menyajikan hasil analisis kerja kelompok, dan memberikan argumentasi untuk memberikan alasan atas kajian hukum kasus yng dibahas. 4 Peserta didik dengan bimbingan guru mengambil kesimpulan hasil pengujian konstitusi yaitu kesesuaian peristiwakasus dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. Refleksi Nilai-Nilai Luhur Pancasila

Guru menyeleksi dan membuat daftar nilai-nilai luhur Pancasila. Secara klasikal guru memfasilitasi curah pendapat tentang pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Selanjutnya setiap kelompok peserta didik 2-3 orang menggali apa kandungan nilaimoral yang perlu diwujudkan dalam perilaku sehari-hari 65 Dalam model pembelajaran Refleksi Nilai-Nilai Luhur Pancasila digunakan sintaksprosedur sebagai berikut. 1 Peserta didik mengamati daftar nilai-nilai luhur Pancasila yang selama ini dilupakandiabaikan dalam kehidupan sehari-hari yang ditampilkan oleh guru. 2 Peserta didik mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan menggunakan higher order thinking skills HOTS tentang hal tersebut. 3 Peserta didik dalam setiap kelompok 2-3 orang menggali dari berbagai sumber pembelajaran apa kandungan nilaimoral yang perlu diwujudkan dalam prilaku sehari- hari. 4 Peserta didik menampilkan hasil analisis yang menjadi kandungan nilaimoral Pancasila yang perlu diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. 5 Peserta didik menyimpulkan nilaimoral Pancasila yang perlu diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Contoh Penggunaan Model Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik Aktivitas Pembelajaran Mengamati  Contoh 1 Membaca Buku Siswa tentang Perumusan Pancasila sebagai dasar negara untuk mengidentifikasi materi yang belum dipahami.  Contoh 2 Membaca berita tentang suatu peristiwa atau permasalahan pelanggaran hukum dari surat kabar yang menjadi bahan pertanyaan peserta didik. Menanya  Contoh 1 Menyusun pertanyaan tentang Perumusan Pancasila sebagai dasar negara untuk mengidentifikasi materi yang belum dipahami. Contoh Pertanyaan: 1 Bagaimana BPUPKI dibentuk dan apa tugasnya? 2 Siapa yang mengusulkan dasar negara dalam sidang BPUPKI dan apa yang diusulkan? 66  Contoh 2 Menyusun pertanyaan tentang suatu peristiwa atau permasalahan pelanggaran hukum dari surat kabar. 1 Apa jenis pelanggaran hukum yang diberitakan dalam surat kabar? 2 Adakah ketentuan hukum yang mengatur pelanggaran hukum tersebut dan bagaimana bunyinya? 3 Bagaimana menyelesaikan kasus hukum tersebut berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku? Mengumpulkan informasi mencobamengeksplorasi  Contoh 1 Membaca dengan cermat Buku Siswa dan mendiskusikan dalam kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk menjawab pertanyaan tentang tentang Perumusan Pancasila sebagai dasar negara.  Contoh 2 Mencermati kasus pelanggaran hukum dengan mencari ketentukan hukum yang mengatur pelanggaran tersebut dalam uraian Buku Siswa melalui diskusi kelompok dengan anggota 3-4 orang. Menalarmengasosiasi  Contoh 1 Mendiskusikan dalam kelompok dengan anggota 3-4 orang tentang perumusan Pancasila sebagai dasar negara antara hasil diskusi kelompok dan penjelasan guru.  Contoh 2 Mendiskusikan dalam kelompok dengan anggota 3-4 orang tentang penjelasan pelanggaran hukum yang terdapat di Buku Siswa dengan Undang-Undang No. ... Tahun ... tentang .... Mengkomunikasikan  Contoh 1 Kelompok menyampaikan hasil diskusi dalam diskusi kelas tentang perumusan Pancasila sebagai dasar negara.  Contoh 2 Kelompok menyampaikan hasil diskusi tentang kajian pelanggaran hukum ... melalui paparan yang dipajang di papan tulis dan dibahas dalam diskusi kelas. 67 C. Tahapan dan Kegiatan Sesi Pelatihan Sesi terdiri atas 3 tiga tahapan yaitu Pendahuluan, Inti, dan Penutup. 1. Pendahuluan 5 menit Instruktur memberi salam, memimpin doa, menyampaikan tujuan sesi, cakupan materi, dan aktivitas pelatihan, produk yang diharapkan, dan teknik penilaian. 2. Inti 70 menit a. Tugas 1 LK 2.1.c 1: Membaca dan mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model Problem-based Learning, Project- based Learning, inkuiri, dan Discovery Learning secara berpasangan yang diikuti dengan penguatan melalui ceramah dan tanya jawab. b. Tugas 2 LK 2.1.c 2: Secara berpasangan pilih KD tertentu dan rancanglah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model Problem-based Learning, Project-based Learning, inkuiri, atau Discovery Learning. Sajikan rancangan tersebut untuk memperoleh umpan balik. Selama sesi berlangsung, instruktur melakukan penilaian proses. 3. Penutup 15 menit a. Peserta menyerahkan produk pelatihan kepada instruktur untuk penilaian. b. Peserta mengerjakan kuis lisan atau tertulis c. Instruktur merekomendasikan kegiatan belajar lanjutan. d. Instruktur memberi salam. D. Penilaian dan Rubrik Selama mengikuti pelatihan, peserta pelatihan Instruktur Nasional, Instruktur Provinsi, Instruktur KabupatenKota, dan sekolah sasaran dinilai kinerjanya. Kinerja yang dimaksud mencakup aspek proses dan produk. Dalam aspek proses, penilaian meliputi kedisiplinan, partisipasi, gagasan, dan kerjasama. Sementara itu, dalam hal produk, penilaian meliputi pengetahuan yang dikuasai oleh peserta pada akhir pelatihan danatau kualitas dokumen- dokumen yang dihasilkan selama pelatihan. Penilaian proses dilakukan dengan teknik observasi dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi lihat Lampiran. Instruktur mengamati dan menilai kinerja setiap peserta selama sesi-sesi pelatihan berlangsung. Penilaian produk dilakukan dengan menggunakan teknik tes, yaitu dengan kuis. Selain itu dokumen-dokumen hasil sesi pelatihan bila ada dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian. 68 Instruktur merata-rata hasil penilaian proses dan produk dan memberi nilai kepada setiap peserta pelatihan dengan ketentuan: a. Nilai 86 – 100 : SANGAT BAIK b. Nilai 71 – 85 : BAIK c. Nilai 56 – 70 : CUKUP d. Nilai 56 : KURANG

E. Sumber-sumber Bahan dan Bahan Bacaan