DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
38
4.2.12. Megophrys nasuta Schlegel, 1858 Katak Bertanduk Deskripsi
: Kodok ini memiliki ukuran besar dan gemuk, berkisar antara 70-
130 mm gambar 22.. Tekstur tubuh halus seperti perkamen. Kulit tanpa bintil namun beberapa bagian kulit membentuk duri. Kelopak mata memiliki tonjolan
kerucut yang meruapakan perpanjangan dermal kulit, merupakan ciri khas spesies ini. Warna cokelat mirip sekali dengan daun serasah, sehingga sangat sulit
mendeteksi keberadaannya. Ekstremitas depan pendek dengan digiti yang memiliki buntalan kecil pada ujung jari. Kaki bagian belakang panjang dan kuat.
Kaki belakang memiliki jari dengan sedikit selaput renang. Tidak memiliki lempengan pada ujung setiap ekstremitas. Timpani tidak begitu jelas.
Habitat :
Hidup di hutan primer dengan vegetasi padat serta serasah yang padat. Juga aktif pada sore hari jika hutan telah mereda. Kadang ditemukan di area
pancuran atau di serasah-serasah sekitar sungai. Penyebaran :
Indonesia Sumatera dan Kalimantan, Singapura, dan Semenanjung Malaya
Gambar 22. A Megophrys nasuta Katak Bertanduk; B Bagian dorsal kepala dengan modiikasi ujung mata seperti tanduk; C Jari ekstremitas
depan; D Jari ekstremitas belakang
D C
B A
20 mm
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
39
Famili Microhylidae 4.2.13. Kaloula pulchra Gray, 1831 Belentuk
Deskripsi :
Katak ini memiliki ukuran besar dan gemuk, antara 50-70 mm Gambar 23.. Tekstur tubuh halus tanpa bintil-bintil. Kepala pendek seperti
tertanam di tubuhnya. Mata kecil, berwarna hitam dengan pupil berbentuk bulat. Timpani tidak jelas. Sebuah warna khas di sekitar lateral berwarna orang maupun
kuning yang mencolok. Warna tubuh biru keungu-unguan hingga hitam. Biasanya mengembung di saat kondisi terganggu. Bagian ventral putih pucat. Jari
ekstremitas depan pendek dengan ujung jari seperti cakram yang khusus untuk menggali. Jari ekstremitas belakang tidak memiliki selaput. Ujung Jari-jari
ekstremitas belakang umumnya kurus. Habitat
: Hidup di area yang rusak, sering berada di lubang-lubang sisa
pembangunan. Spesies yang menetap pada lubang yang sama. Merupakan spesies
dari India yang diintroduksi di Indonesia. Penyebaran :
Indonesia Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, India, Cina selatan dan Semenenjung Malaya.
Gambar 23. A Kaloula pulchra Belentuk; B Bagian dorsal kepala; C Jari
ekstremitas depan; D Jari ekstremitas belakang
C B
D 20 mm
A
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
40
4.2.14. Microhyla berdmorei Blyth, 1855 Percil Deskripsi