DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
35
4.2.9. Limnonectes kuhlii Tschudi, 1833 Bangkong Tuli Deskripsi
: Katak ini memiliki ukuran besar dan gemuk, antara 50-70 mm
Gambar 19.. Tekstur tubuh bagian dorsal kasar karena adanya kulit berkerut- kerut dengan corak seperti bintang-bintang. Mata besar dan menonjol dengan
pupil berbentuk belah ketupat dengan garis pada setiap sudutnya. Timpani tidak jelas. Warna tubuh cokelat lumpur atau tanah liat, dan beberapa individu lain
berwarna hitam maupun cokelat. Jari ekstremitas depan pendek dengan ujung jari yang membulat. Dagu kodok ini umumnya berwarna kehitam-hitaman. Kaki
belakang sangat panjang dan kuat. Jari ekstremitas belakang penuh hingga
piringan sendi. Jari-jari ekstremitas belakang umumnya kurus. Habitat
: Hidup di genangan air di hutan primer maupun sekunder, di
sungai berarus deras dan hidup di daerah hutan perbukitan. Sering pula dijumpai
di perairan dangkal dari bawah kayu lapuk maupun batu. Penyebaran :
Indonesia Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Semenenjung Malaya.
Gambar 19. A Limnonectes kuhlii Bangkong Tuli; B Lipatan kulit yang menyamarkan keberadaan timpani; C Jari ekstremitas depan; D
Jari ekstremitas belakang
D C
B A
20 mm
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
36
4.2.10. Occydozyga sumatrana Peters, 1877 Bancet
Deskripsi :
Katak ini memiliki ukuran besar dan gemuk, antara 30-40 mm Gambar 20.. Tekstur tubuh halus tanpa bintil-bintil. Mata besar dan menonjol ke
arah dorsal. Dibandingkan dengan spesies lainnya, jika dilihat dari arah dorsal, mata kelihatan jelas. Timpani tidak jelas. Warna tubuh cokelat tua, dengan
bercak-bercak hitam tidak merata di bagian tubuh. Jari ekstremitas depan pendek dengan ujung jari yang membulat. Dagu kodok ini umumnya berwarna putih
pucat. Kaki belakang sangat pendek, namun gemuk. Jari ekstremitas belakang penuh hingga piringan sendi. Ujung Jari-jari ekstremitas belakang umumnya
kurus dan pangkal kakinya gemuk dan pendek. Habitat
: Hidup di genangan air di hutan, di areal kolam, di kolam-kolam.
Biasanya spesies ini tidak ditemukan dalam jumlah yang banyak soliter. Umumnya ditemukan dalam keadaan tergenang di dalam air, jarang ditemukan
langsung di daratan.
Penyebaran : Indonesia Sumatera
Gambar 20. A Occydozyga sumatrana Bancet; B Jari ekstremitas depan; C Bagian dorsal kepala dengan mata mencolok ke arah dorsal; D Jari
ekstremitas belakang
D C
B A
20 mm
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
37
Famili Megophrydae 4.2.11. Leptobrachium hendricksoni Taylor, 1962 Katak Serasah
Deskripsi :
Katak ini memiliki ukuran besar dan gemuk, antara 30-50 mm Gambar 21.. Tekstur tubuh halus tanpa bintil-bintil. Mata besar dan sangat
menonjol, berwarna merah dengan pupil berbentuk vertikal. Sebuah garis supratimpanik yang menggarisi bagian belakang mata hingga ke pangkal manus.
Timpani jelas, berbentuk bulat lonjong yang ukurannya lebih kecil dari mata. Bagian dorsal mencekung ke arah vertebral. Warna tubuh biru keungu-unguan
hingga hitam. Terdapat bercak-bercak ungu atau hitam di area lateral yang berwarna putih. Bagian ventral putih pucat. Jari ekstremitas depan pendek dengan
ujung jari yang menumpul. Jari ekstremitas belakang tidak penuh memiliki
selaput. Ujung Jari-jari ekstremitas belakang umumnya kurus. Habitat
: Hidup di hutan primer maupun sekunder, di area perkebunan di
sekitar sungai. Ditemukan pula di lantai hutan. Penyebaran :
Indonesia Sumatera dan Kalimantan
Gambar 21. A Leptobrachium hendricksoni Katak Serasah; B Bagian dorsal
kepala; C Jari ekstremitas depan; D Jari ekstremitas belakang
D C
B A
20 mm
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
38
4.2.12. Megophrys nasuta Schlegel, 1858 Katak Bertanduk Deskripsi