Ekologi Anura Mekanisme Pertahanan Anura

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 6 Anura mudah dikenali karena memiliki karakteristik yang jelas Gambar 4., misalnya posisi tubuhnya yang tampak berjongkok dengan kedua kakinya sebagai penumpu, memiliki badan yang kokoh, tidak memiliki ekor, dua pasang alat gerak dengan ekstremitas belakang yang lebih panjang dan kuat, memiliki lima jari, mata besar dan memiliki mulut besar pada sebagian besar spesies Malkmus, et al., 2002; Iskandar, 1998. Gambar 4. Morfologi Anura Turner, 2004

2.4. Ekologi Anura

Berdasarkan kebiasaan hidupnya Amfibi dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yakni : 1 Teresterial, spesies-spesies yang sepanjang hidupnya berada di lantai hutan, jarang sekali berada pada tepian sungai, memanfaatkan genangan air atau di kolam di lantai hutan serta di antara serasah daun yang tidak berair tetapi mempunyai kelembaban tinggi dan stabil untuk meletakkan telur. Contohnya Megophrys aceras, M. nasuta dan Leptobracium sp. 2 Arboreal, spesies-spesies Amfibi yang hidup di pohon dan berkembang biak di genangan air pada lubang-lubang pohon di cekungan lubang pohon, kolam, Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 7 danau, sungai yang sering dikunjungi pada saat berbiak. Beberapa spesies arboreal mengembangkan telur dengan membungkusnya dengan busa untuk menjaga kelembaban, menempel pada daun atau ranting yang di bawahnya terdapat air. Contohnya seperti Rhacophorus sp., Philautus sp., dan Pedostibes hosii . 3 Aquatik, spesies-spesies yang sepanjang hidupnya selalu berada pada badan air, sejak telur sampai dewasa, seluruh hidupnya berada pada perairan mulai dari makan sampai berbiak. Contohnya, antara lain Occidozyga sumatrana dan Rana siberut. 4 Fossorial, spesies yang hidup pada lubang-lubang tanah, spesies ini jarang dijumpai. Amfibi yang termasuk dalam kelompok ini adalah suku Microhylidae yaitu Kaloula baleata dan semua jenis Sesilia Mistar, 2003.

2.5. Mekanisme Pertahanan Anura

Anura tidak mempunyai alat fisik yang mempertahankan diri. Hampir semua anggota marga Limnonectes mempunyai geligi seperti taring di bagian depan rahang atas, yang mungkin berfungsi sebagai alat pertahanan. Hanya ada empat spesies katak yang benar- benar menggigit bila dipegang, yaitu Asterophrys turpicola dari Papua Nugini, Ceratobatrachus guantheri dari Salomon dan anggota marga Ceratophrys dan Hemiphractus dari Amerika Selatan. Sebagian besar katak mengandalkan kaki belakangnya untuk melompat dan menghindar dari bahaya. Jenis-jenis dari suku Microhylidae dan Bufonidae mempunyai kaki yang menghindari bahaya. Untuk menghindari pemangsanya, jenis-jenis Megophrydae dan Rhachoporidae umumnya menyarukan dirinya sesuai habitatnya. Ada beberapa laporan yang menyebutkan bahwa jenis katak jantan tertentu saling bergulat dalam musim kawin unrtuk mendapatkan betina siap bertelur Iskandar, 1998. Alat lain yang terbukti sangat efektif adalah kulit yang beracun. Banyak jenis Bufonidae dan beberapa jenis Ranidae yang dikenal karena kelenjar racun kulitnya. Pada Bufonidae, kelenjar-kelenjar tersebut terletak pada Kelenjar Parotoid. Ada semacam kepercayaan bahwa katak itu beracun. Hal ini jelas tidak selalu benar. Walaupun semua jenis Bufonidae dan beberapa jenis lain memang beracun, terutama terhadap binatang kecil lain, racun ini tidak cukup kuat untuk mematikan manusia Iskandar, 1998. Mekanisme pertahanan lain Anura di luar Indonesia, yaitu kemampuan unkenrefleks yang sering dilakukan oleh genus Bombina dalam keadaan terancam Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 8 Gambar 5.. Spesies ini akan membalikkan tubuhnya, mengangkat bagian ventral dan mencondongkan ventralnya yang memiliki warna mencolok. Ini merupakan sebagai peringatan bahwa spesies ini beracun. Gambar 5. A Spesies Bombina variegata sedang ampleksus, B Unkenrefleks yang dilakukan oleh Bombina variegata untuk memperingati predator www.amphibiaweb.org Selain itu, famili Dendrobatidae memiliki pertahanan yang cukup ekstrem, yaitu memiliki kelenjar racun di seluruh tubuhnya Gambar 6., misalnya Oophaga pumilio, Dendrobates azureus , Phyllobates terribilis, dan sebagainya. Semua spesies dalam famili ini memili warna yang cukup mencolok dibandingkan dengan kelompok Anura yang pernah ada, seperti warna merah, kuning, biru dan putih. Penyebaran famili ini hanya terbatas pada Amerika Selatan. Gambar 6. Katak Panah beracun A Katak Emas, Phyllobates terribilis, B Katak Biru, Dendrobates azureus www.amphibianweb.org A B A B Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU 9

2.6. Peran, Ekonomi Dan Konservasi Anura