DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
10
Anura yang diketahui melakukan pembuahan internal, karena saat melahirkan, spesies ini tidak mengeluarkan telur, melainkan larva Larviparity. Setelah terjadi fertilisasi,
biasanya perkembangan berlangsung di area perairan, kecuali pada beberapa spesies seperti genus Pipa dan Flectonotus, yang menyimpan telur di punggungnya Gambar 8..
Perkembangan embrio menjadi berudu juga umumnya terjadi pada Anura, kecuali pada genus Philautus dan Oreophryne yang langsung menjadi miniatur dewasa Iskandar,
2003.
Gambar 8. A Katak Marsupial, Flectonotus pygmaeus, yang menyimpan telurnya di
kulit B Katak pipih Pipa pipa ww.amphibiaweb.org
2.8. Malformasi Anura
Kecacatan pada Anura sudah lama terjadi, tetapi jarang sekali dijelaskan dan sedikit sekali dokumentasi. Amerika Utara merupakan salah satu tempat yang ada
laporan tentang kecacatan terbesar pada amfibi Johnson et al. 2003. Sebanyak 38 jenis katak dan 19 jenis kodok ditemukan cacat di 44 negara bagian Amerika
Serikat, salah satunya adalah jenis Katak Leopard Rana pipiens yang mengalami polydactyl
Gambar 9.. Diperkirakan 60 dari populasi yang bermetamorfosis di kolam mengalami kecacatan NARCAM 1999 dalam Meteyer 2000.
Rana pipiens merupakan salah satu contoh yang mengalami kecacatan,
kecacatan meningkat dari 0,4 pada tahun 1958-1963 menjadi 2,5 pada tahun 1996-1997 Hoppe 2000 dalam Johnson et al. 2003. Beberapa hipotesis yang
menjadi penyebab kecacatan amfibi antara lain hilang dan berubahnya fungsi habitat, pencemaran lingkungan, radiasi UV-B, kontaminasi kimia, terinfeksi
penyakit dan perubahan iklim global Cohen 2001, Beebee Griffiths 2005. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penurunan populasi amfibi.
A B
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
11
Gambar 9. Katak Leopard, Rana pipiens yang mengalami kecacatan polydactyl en.wikipedia.com
Radiansyah 2004 menemukan delapan klasifikasi kecacatan pada 6 jenis amfibi di Sungai Cilember, yang meliputi brachydactyly, ectrodactyly,
polydactyly, ectromelia, ujung jari bengkak, daging tambahan, benjolan perut, dan
kaki patah. Sedangkan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terdapat 34 individu 4.89 ketidaknormalan morfologis pada Anura. Ketidaknormalan
digolongkan sebagai parasit 52.94, trauma 29.41, ketidaknormalan perkembangan 11.76 dan lainnya 5.88. Ketidaknormalan tersebut mungkin
disebabkan oleh parasit, predator, ketidaknormalan regenerasi, ketidaknormalan genetik atau polusi.
2.9. Keragaman Fenotipik dan Morfologi
Keragaman fenotipik menunjukkkan perbedaan penampilan dan ukuran di antara individu dalam suatu populasi untuk sifat tertentu. Keragaman fenotipik yang dimiliki
setiap individu dikontrol oleh banyak pasangan gen yang aksinya bersifat aditif dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan Lasley, 1978; Noor, 2000. Menurut Sarbani 2004
penanda fenotipik merupakan penciri yang ditentukan atas dasar ciri-ciri fenotipe yang dapat diamati atau dilihat secara langsung, seperti ukuran-ukuran permukaan tubuh, bobot
badan, warna dan pola warna bulu tubuh, bentuk dan sebagainya. Penanda fenotipik ini telah banyak digunakan baik dalam program genetika dasar maupun dalam program
praktis pemuliaan, karena penanda ini paling mudah untuk diamati dan dibedakan.
Karena adanya proses mutasi akibat seleksi, perkawinan silang atau bencana alam yang dapat berakibat hilang atau hanyutnya gen dari suatu populasi
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
12 Falconer Mackay, 1996. Mutasi mempunyai peran penting untuk kemajuan
seleksi, tergantung dari jumlah gen, ukuran populasi, dan banyaknya generasi. Peningkatan genetik dalam populasi yang kecil lebih rendah daripada dalam
populasi yang lebih besar. Populasi yang sedikit dengan hubungan yang dekat lebih kuat untuk menghambat kemajuan seleksi, hubungan yang dekat juga
disebut dapat memperlambat fiksasi gen. Proporsi yang berbeda dari ragam lingkungan terhadap ragam fenotipik penting dalam peningkatan genetik untuk
pembentukan ragam gen aditif. Peningkatan genetik per generasi berkurang lebih banyak ketika heritabilitas rendah. Umumnya pembentukan ragam genetik
terutama ditentukan oleh ragam gen aditif Thompson Thoday, 1979. Hewan dan tanaman akan menyebar secara luas sesuai kemampuannya dan
kondisi lingkungan yang mengizinkan Wiley, 1981. Variasi dan respon sifat- sifat kuantitatif terhadap seleksi dan tekanan lingkungan dapat memberi informasi
tentang cara interaksi proses pembentukan fenotip. Perubahan kecil yang berhubungan dengan poligen dan interaksinya mungkin merupakan suatu cara
untuk merubah secara halus suatu organisme dapat beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Migrasi gen biasanya terjadi antar populasi pada awal
diferensiasi populasi. Migrasi sangat memperlambat diferensiasi gen, dan bahkan sejumlah kecil migrasi cukup untuk mencegah diferensisai gen yang cukup besar,
kecuali terdapat diferensisi seleksi yang kuat Nei, 1987.
2.10. Jarak Genetik dan Morfometrika