59
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan diatas maka kita dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Karoushi
adalah kematian seseorang akibat kerja yang berlebihan. Fenomena karoushi yang terjadi pada masyarakat Jepang dipengaruhi
oleh sosial budaya Jepang itu sendiri yaitu berlandaskan rasa pengorbanan yang tinggi terhadap pekerjaan dan tempat kerja serta
adanya jiwa kerja keras yang telah membudaya juga menjadi karakteristik bangsa Jepang.
2. Beban kerja yang berlebih serta jam kerja yang sangat tinggi lembur
adalah faktor yang memicu terjadinya fenomena karoushi. Stres yang sangat menumpuk dalam jangka waktu yang cukup lama hingga dapat
mengalami penyakit fisik merupakan dampak yang ditimbulkan dari dari beban kerja yang berlebih dengan jam kerja yang tidak teratur
ditambah dengan sedikitnya hari libur waktu istirahat yang membuat seseorang berada dalam kondisi yang tidak sehat baik secara fisik
maupun mental. Hal inilah yang memicu terjadinya karoushi di Jepang.
3. Karoushi
umumnya terjadi pada kalangan sarariman yaitu pekerja yang hidupnya secara teratur menerima gaji semata walaupun gaji itu
kecil, bekerja setengah mati tanpa uang lembur serta tidak adanya
Universitas Sumatera Utara
60
kepastian peningkatan karier walaupun telah bekerja puluhan tahun lamanya. Rata-rata sarariman ini merujuk kepada laki-laki, karena jam
kerja laki-laki lebih banyak daripada jam kerja perempuan di Jepang. 4.
Karoushi memberikan dampak terhadap keluarga. Berkurang
harmonisnya hubungan keluarga karena sarariman pekerja tidak memiliki waktu untuk sekedar berkumpul dan berkomunikasi dengan
keluarganya. Sarariman ini menghabiskan banyak waktu mereka hanya untuk bekerja dan mengabdi kepada perusahaan atau tempat
bekerja. Bahkan pekerja ini sampai tidak pulang ke rumah dan memginap di tempat bekerja atau hotel kapsul.
5. Karoushi
memberikan dampak terhadap kesehatan diri sendiri. Menyebabkan menurunnya kesehatan si pekerja karena terlalu banyak
bekerja dan lembur yang mengakibatkan stres setiap waktu. Tidak adanya waktu istirahat atau hanya sekedar untuk memanjakan diri
sendiri karena selalu memikirkan pekerjaan. Penyakit yang diderita oleh korban karoushi ini umumnya penyakit pembuluh darah di otak,
pendarahan di otak, gagal jantung hingga stroke karena beban kerja yang banyak.
6. Dalam mengatasi karoushi ini, pemerintah Jepang telah melakukan
berbagai cara. Salah satunya yaitu dengan mengeluarkan undang- undang yang mewajibkan pekerja di Jepang untuk mengambil cuti di
sela-sela pekerjaannya, menyediakan telepon untuk mrndengarkan keluh kesah sarariman atau pekerja serta mengeluarkan buku petunjuk
untuk mengurangi stres dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
61
4.2 Saran