41
1. Keizo Obuchi
Keizo Obuchi merupakan perdana menteri Jepang, ia tiba-tiba masuk rumah sakit karena serangan stroke hingga akhirnya meninggal dunia, sehingga
masalah karoushi menjadi fokus pembicaraaan dunia. Penyebab kematiannya diakibatkan karena Obuchi terlalu memaksakan diri untuk kerja terlalu keras. Di
laporkan bahwa sebelum terkena serangan stroke, ia mengalami hari-hari yang sangat sibuk berkenaan dengan meletusnya gunung berapi di Hokkaido, Jepang
bagian utara. Kematiannya mengingatkan dunia tentang dampak buruk yang terjadi karena terlalu banyak bekerja, suatu kebiasaan yang seolah-olah telah
mendarah daging pada orang Jepang sebagai etos kerja. Yoshihiro Mori, penerusnya pun diberitakan mewarisi pekerjaannya
selama 18 jam sehari, yang dijadwalkan berdasarkan menit, bukan jam. Tomi Murayama, perdana menteri Jepang pada pertengahan tahun 90-an juga mengakui
bahwa ia tidak pernah dibiarkan sendiri kecuali pada saat di kamar mandi dan hanya tidur 4 atau 5 jam sehari.
2. Ichiro Oshima
Ada juga fenomena yang berhubungan dengan karoushi yaitu karojisatsu bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang akibat tekanan mental yang disebabkan
oleh pekerjaan yang harus dilakukan yang berlebihan.Kasus ini terjadi pada pegawai Dentsu Corporation, perusahaan iklan raksasa yang menguasai
25pangsa pasar di Jepang.Pegawainya Ichiro Oshima 24 tahun, memutuskan untuk bunuh diri dalam kamar mandi setelah menyelesaikan program promosi
radio yang dibebankan kepadanya. Dilaporkan, sejak bergabung dengan
Universitas Sumatera Utara
42
perusahaan ini, ia harus menyelesaikan jadwal promosi radio untuk 40 klien dan untuk menyelesaikannya ia terpaksa pulang jam 2 pagi. Ini terjadi 4 kali dalam
sebulan.Setahun berikutnya, frekuensi jam kerja yang dilakukannya terus meningkat.Seringkali ia masih berada di kantor sampai jam 6 pagi dan hanya tidur
antara 0 menit sampai 2 jam saja. Begitu lelahnya, ia juga sampai harus memasang 3 buah alarm agar bisa terbangun dan mulai bekerja lagi.
3. Kenichi Uchino