Etika Kerja di Perusahaan Jepang

28 pekerja 1997 Memulai produksi FLEX ROLL dalam pembuatan film PP transparan 1999 Menggunakan mesin Multi In One dengan kecepatan tinggi casting, molding laminasi untuk kebutuhan tes internal 2000 Mengganti nama perusahaan menjadi SHI Modern Machinery, Ltd. 2002 Meluncurkan DMA automatic pengaturan ketebalan film dengan air ring 2003 RMengganti nama perusahaan menjadi Sumitomo Heavy Industries Modern, Ltd. Penggabungan dan integrasi kerja dari Film Processing Group dan Plastics Machinery Division of Sumitomo Heavy Industries, Ltd. Membuka kantor perwakilan di Shanghai 2008 Membuka pabrik di Futtsu, Chiba 2011 Membuka kantor Cina Shanghai and kantor Indonesia Jakarta 2014 Membuka kantor Thailand Bangkok

2.1.2 Etika Kerja di Perusahaan Jepang

Mayoritas perusahaan di Jepang menerapkan jam kerja mulai dari jam 08.00-17.00. Namun belakangan ini makin marak perusahaan yang menerapkan jam kerjafleksibel. Ini adalah sistem dimana karyawan punya kebebasan pada batas tertentu untuk menetapkan waktu kerja mereka sendiri.Sistem waktu fleksibel ini menjadi populer karena karyawan dapat menghindari jam-jam pulang pergi yang paling sibuk dan dapat bekerja sesuai dengan pola kehidupan mereka. Dari sisi lain, memang benar banyak orang yang merasa tidak enak untuk pulang Universitas Sumatera Utara 29 kantor lebih dulu dibandingkan rekan-rekan atau para bos, meskipun pekerjaan mereka hari itu sudah selesai. Perusahaan-perusahaan di Jepang sering menggelar pesta untuk para karyawannya. Yang paling umum antara lain adalah pesta untuk karyawan baru, pesta perpisahan saat ada pergantian karyawan, dan pesta akhir tahun sebagai bentuk terima kasih atas hasil kerja dan dukungan selama setahun terakhir. Diantara rekan sekerja juga merupakan hal biasa untuk makan malam bersama seusai kerja, sambil minum minuman beralkohol atau teh. Suatu pekerjaan bagi pekerja di Jepang tidak hanya merupakan persetujuan dalam kontrak untuk mendapat bayaran, mereka terkadang melakukan lembur yang tidak mendapat bayaran dari perusahaan. Keadaan ini terjadi karena pekerja seringkali melaporkan jam lembur mereka lebih sedikit daripada yang sebenarnya, mereka seolah-olah menganggap jika menyebutkan jam lembur yang sebenarnya, karena dengan begitu kredibilitas kerjanya akan dipertanyakan. Bentuk loyalitas ini terwujud dalam etika kerja bangsa Jepang yaitu pekerja keras yang lebih mengutamakan kepentingan perusahaannya di atas kepentingan pribadinya. Frekuensi jam kerja yang sangat tinggi merupakan dampak dari rasa loyalitas terhadap perusahaan guna kemajuan perusahaannya, para pekerja bisa bekerja mencapai 16 jam dalam sehari yang terus berlangsung secara berkesinambungan, hal ini menimbulkan dampak negatif yaitu stres karena kelelahan atas kerja yang berlebihan sehingga menimbulkan penyakit yang berujung kepada kematian pekerja itu sendiri karoushi. Universitas Sumatera Utara 30

2.2 Karoushi di Jepang

2.2.1 Pengertian Karoushi

Negara Jepang sejak berabad-abad yang lalu telah memiliki budaya kerja keras yang sangat tinggi.Maka dari itu, bangsa Jepang selalu memberikan yang terbaik untuk pekerjaannya tanpa memperdulikan diri sendiri, terlebih pada kondisi dirinya.Budaya ini makin diperkuat setelah kekalahan dalam perang dunia kedua.Setelah perang dunia kedua, Jepang menjadi negara dengan tenaga kerja murah melimpah.Untuk mempertahankan eksitensinya, para pekerja harus bekerja lebih keras dan lebih panjang.Untuk menghindarkan konflik perburuhan, para pekerja di Jepang menerima sistem gaji berdasarkan senioritas. Prestasi kerja dan loyalitas diukur dari panjangnya jam kerja. Faktor-faktor inilah yang mendorong pekerja bekerja lebih keras dan panjang, yang menyebabkan terjadinyaKaroushi. Karoushi ditulis dengan kanji 過労死 berasal dari tiga kata yaitu Ka過 yang artinyalebih, Rou 労 yang artinya bekerja dan Shi 死 yangartinya mati. Jadi dapat disimpulkanKaroushi過労死 adalah mati akibat bekerja berlebihan. Karoushi merupakan bekerja dengan tekananpekerjaan yang besar dengan jam kerjayang berlebih dari jam kerja yangsudah ditetapkan serta jam lembur dan shiftkerja yang panjang dansedikitnya hari libur atau istirahat sehinggamengakibatkan kematian, disertaijuga dengan beban mental dan penyakit fisik. Secara harafiah karoushi mempunyai arti kematian yang disebabkan karena terlalu banyak bekerja.Karoushi adalah istilah sosio-medis yang digunakan terutama pada aplikasi untukkompensasi pekerja, terutama dalam kasus-kasus penyakit cardio- Universitas Sumatera Utara