30
2.2 Karoushi di Jepang
2.2.1 Pengertian Karoushi
Negara Jepang sejak berabad-abad yang lalu telah memiliki budaya kerja keras yang sangat tinggi.Maka dari itu, bangsa Jepang selalu memberikan yang
terbaik untuk pekerjaannya tanpa memperdulikan diri sendiri, terlebih pada kondisi dirinya.Budaya ini makin diperkuat setelah kekalahan dalam perang dunia
kedua.Setelah perang dunia kedua, Jepang menjadi negara dengan tenaga kerja murah melimpah.Untuk mempertahankan eksitensinya, para pekerja harus bekerja
lebih keras dan lebih panjang.Untuk menghindarkan konflik perburuhan, para pekerja di Jepang menerima sistem gaji berdasarkan senioritas. Prestasi kerja dan
loyalitas diukur dari panjangnya jam kerja. Faktor-faktor inilah yang mendorong pekerja bekerja lebih keras dan panjang, yang menyebabkan terjadinyaKaroushi.
Karoushi ditulis dengan kanji 過労死 berasal dari tiga kata yaitu Ka過
yang artinyalebih, Rou 労 yang artinya bekerja dan Shi 死 yangartinya mati. Jadi dapat disimpulkanKaroushi過労死 adalah mati akibat bekerja berlebihan.
Karoushi merupakan bekerja dengan tekananpekerjaan yang besar dengan jam
kerjayang berlebih dari jam kerja yangsudah ditetapkan serta jam lembur dan shiftkerja yang panjang dansedikitnya hari libur atau istirahat
sehinggamengakibatkan kematian, disertaijuga dengan beban mental dan penyakit fisik.
Secara harafiah karoushi mempunyai arti kematian yang disebabkan karena terlalu banyak bekerja.Karoushi adalah istilah sosio-medis yang digunakan terutama
pada aplikasi untukkompensasi pekerja, terutama dalam kasus-kasus penyakit cardio-
Universitas Sumatera Utara
31
vascular disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan dan stres kerja. Dr Tetsunojo
Uehata, yang menciptakan kata karoushi, telah mendefinisikan sebagai sebuah cacat tetap atau kematian yang disebabkan oleh memburuknya tekanan darah tinggi atau
arteriosklerosis menyebabkan penyakit pembuluh darah di otak, seperti
pendarahanotak, perdarahan dan otak subarachnoidal miokard, dan gagal jantung akut dan mycardial miokard yang disebabkan oleh kondisi seperti penyakit jantung
iskemik” Uehata, 1990:98.
Jadi Karoushi merupakan budaya dalam masyarakat Jepang yang berarti kematian seseorang karena kelelahan yang disebabkan oleh penyakit fisik
maupunmental yang dipicu oleh kerja berlebihan yang ditandai dengan frekuensi jam kerja yang terlalu tinggi. Dari pengertian di atas, muculnya permasalahan
karoushi disebabkan oleh frekuensi jam kerja yang tinggi. Seperti dikatakan oleh
Murphy, 2001:37, “Kematian yang dikategorikan ke dalam karoushi selalu berhubungan dengan frekuensi jam kerja yang tinggi, shift kerja, dan jadwal yang
tidak teratur”.
2.2.2 Sejarah karoushi