Pembinaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, dan

5.1 Pembinaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, dan

Pasar Kabupaten Mandailing Natal terhadap UMKM Kerupuk Kipang di Mandailing Natal Industri kecil dalam perekonomian suatu negara memiliki peran dan perkembangan yang sangat penting karena memiliki nilai strategi dalam memperkokoh perekonomian nasional ekonomi rakyat, maka selayaknya pemerintah memberikan perhatian yang layak untuk memberdayakannya, yaitu dipandang sebagai suatu kelompok unit usaha yang seharusnya terintegrasi dalam dunia usaha secara nasional yang nantinya dapat meningkatkan taraf hidup dan daya saing. Tambunan dalam Ahimsa-Putra,2003:254 mengemukakan, bahwa kontribusi langsung industri kecil kepada pembangunan ekonomi antara lain penciptaan lapangan kerja untuk memproduksi barang-barang. Di Indonesia hasil survei yang dilakukan oleh Ahimsa dalam Ahimsa- Putra, 2003:254 tentang usaha-usaha kecil menunjukkan bahwa setengah dari usaha-usaha kecil ini bermula dari usaha industri rumah tangga. Selanjutnya dikatakan pula bahwa produk-produk industri kecil tersebut berasal dari kerajinan yang berkembang terbatas pada keterampilan dan keahlian lokal, serta menggunakan bahan lokal. Menurut Prasetyo, 2008 tujuan adanya usaha pembinaan dan pengembangan UMKM antara lain : 1. Meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar, 2. Meningkatkan akses terhadap sumber-sumber modal dan memperkuat struktur modal, 3. Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen, Universitas Sumatera Utara 4. Meningkatkan akses dan penguasaan teknologi. Untuk meningkatkan produktivitas UMKM, usaha yang dilakukan tidak hanya dari UMKM tesebut. Perlu adanya partisipasi dari pemerintah daerah yang terkait. Sejak lama Pemerintah sudah melakukan pembinaan terhadap UMKM. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah di atas untuk membina dan mengembangkan UMKM ternyata tidak membawa dampak yang signifikan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan UMKM yang masih jauh dari harapan arena masih selalu terjebak pada masalah klasik dan kompleks yang dihadapi. Dari sisi internal, antara lain kualitas sumber daya manusia, modal kerja, penyediaan bahan baku, kewirausahaan, organisasi, dan manajemen usaha. Dari sisi eksternal, meliputi pengadaan bahan baku, akses ke lembaga pembiayaankredit, pemasaran, persaingan, birokrasi, dan dukungan kebijakan ekonomi yang belum sepenuhnya berpihak pada UMKM. Namun hambatan-hambatan tersebut haruslah menjadi acuan agar produktivitas UMKM yang ada semakin meningkat. Pembinaan yang diberikan oleh Pemerintah haruslah lebih mendorong para pengusaha industri untuk dapat lebih berkembang dari sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Pembinaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Mandailing Natal terhadap UMKM Kerupuk Kipang di Mandailing Natal sudah cukup baik. Hal ini dilihat dari keterlibatan masyarakat yang terlibat dalam UMKM pada saat ada penyuluhan yang berlangsung di Desa tersebut. Pemerintah bertanggung jawab terhadap UMKM yang ada. Pembinaan yang berlangsung berdasarkan motto yang sudah ada. Hal ini sesuai dengan ketentuan peranan pemerintah Universitas Sumatera Utara Indonesia terhadap UMKM dibahas dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia yang menyebutkan. 1. Bahwa dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi perlu dukungan permodalan dan investasi dari program Penyediaan Modal Awal dan Padanan melalui Lembaga Modal Ventura ; 2. Bahwa penyelenggaraan program sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan yang semakin dinamis; 3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu mengganti Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tentang Petunjuk Teknis Perkuatan Permodalan Usaha Kecil, Menengah, Koperasi dan Lembaga Keuangannya dengan Penyediaan Modal Awal dan Padanan melalui Lembaga Modal Ventura dengan Peraturan Menteri. Selain Bidang Koperasi UKM yang memang bertanggung jawab terhadap kemajuan produktivitas industri bidang lainnya, seperti perdagangan, perindustrian dan pasar juga turut serta untuk memajukan UMKM yang ada. Seperti bidang perindustrian yang berperan untuk melakukan pembinaan agar hasil industri yang mereka dapat lebih baik. Akan tetapi tidak hanya itu, bidang perindustrian juga berperan untuk menumbuhkan industri-industri baru yang belum ada dibeberapa daerah di Mandailing Natal dengan mengusulkan kepada masyarakat dengan membuat home industri home industri baru agar industri didaerah tersebut semakin berkembang. Universitas Sumatera Utara Kemudian Bidang Perdagangan yang berperan sebagai yang memperkenalkan hasil industri keluar daerah. Tapi hal tersebut kurang maksimal dikarenakan keterbatasan dana anggaran yang mereka miliki. Dan bidang pasar yang berperan sebagai berhubungan dengan kondisi pasar secara langsung. Baik dari segi tata kelola pasar yang baik, manajemen pasar, penjualan produk ke pasaran, hingga pelayanan terhadap konsumen yang baik. Sehingga pembeli merasa aman dan nyaman Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Perda No. 8 dan No. 9 Tahun 2014. Kerjasama antar bidang ini membuat pembinaan yang dilakukan tidak sia- sia karena bisa mempengaruhi semangat pengusaha industri untuk terus maju dan berkembang. Hal ini terlihat dari antusias pengusaha industri dalam mengikuti kegiatan-kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh dinas terkait. Karena muncul pemikiran bahwa mereka harus bisa mengikuti kebutuhan pasar yang semakin berkembang.

5.2 Cara untuk meningkatkan produktivitas UMKM Kerupuk Kipang

Dokumen yang terkait

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Pembinaan Pemerintah Terhadap Produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mandailing Natal(Studi Kasus Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kerupuk Kipang)

0 0 13

Pembinaan Pemerintah Terhadap Produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mandailing Natal(Studi Kasus Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kerupuk Kipang)

0 0 1

Pembinaan Pemerintah Terhadap Produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mandailing Natal(Studi Kasus Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kerupuk Kipang)

0 0 49

Pembinaan Pemerintah Terhadap Produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mandailing Natal(Studi Kasus Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kerupuk Kipang)

0 0 4

Pembinaan Pemerintah Terhadap Produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mandailing Natal(Studi Kasus Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kerupuk Kipang)

0 0 2

Pembinaan Pemerintah Terhadap Produktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Mandailing Natal(Studi Kasus Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kerupuk Kipang)

0 0 15