Kecamatan Panyabungan yaitu 608 murid per sekolah dan yang terendah terdapat di Kecamatan Ulu Pungkut yaitu 84 murid untuk setiap sekolah.
Sementara itu rasio murid Sekolah Menengah Umum Negeri dan Swasta terhadap sekolah sebesar 322 murid per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di
Kecamatan Batal Natal yaitu 895 murid per sekolah dan terendah di Kecamatan Muara Batang Gadis yaitu 119 murid untuk setia sekola. Akan tetapi tidak
terdapat Sekolah Menengah Umum di Kecamatan Ranto Baek, Ulu Pungkut, Lembah Sorik Marapi, Puncak Sorik Marapi, Pakantan, Panyabungan Barat,
Panyabungan Timur, Bukit Malintang dan Naga Juang
3.1.11 Kesehatan Dan Kb
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan factor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Ada 4 buah rumah sakit 176
tempat tidur di Mandailing Natal tahun 2008. Samentara sarana kesehatan tingkat Kecamatan dan Pedesaan cukup
banyak di Mandailing Natal. Puskesmas di tahun 2008 berjumlah 26 buah dan puskesmas pembantu sebanyak 60 buah sedangkaan posyandu ada 405 buah.
Jumlah tenaga medis dokter yang tersedia di Mandailing Natal pada tahun 2008 hanya 55 orang yang terdiri dari 38 orang dokter umum dan 13 dokter gigi
dan 4 orang dokter spesialis. Sedangkan tenaga medis bidan tersedia sebanyak 186 orang, perawat dan perawat pembantu sebanyak 172 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.1.12 Agama
Sesuai dengan falsafah Negara, pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan
ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin menghambat kemajuan bangsa.
Jemaah Haji yang diberangkatkan ada tahun 2008. Pengiriman jamaah Haji yang dikoordinasikan pemerintah mencapai 428 dan pulang kembali 427
orang, untuk sarana ibadah umat beragama, pada tahun 2008 jumlah mesjid di Mandailing Natal terdapat sebanyak 461 buah, musolla sebanyak 953 buah, gereja
katolik 4 buah dan gereja protestan 71 buah, sedangkan kuil dan vihara tidak terdapat di Mandailing Natal.
3.1.13 Perindustrian
Di Indonesia, industri pengelohan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: industry besar, industry sedang, industry kecil dan industry kerajinan rumah
tangga. Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya pekerja yang terlibat didalamnya, tanpa memperhatikan penggunaan mesin produksi yang digunakan
ataupun modal yang di tanamkan
3.1.14 Pemanfaatan Lahan
Dari seluruh pemanfaatan lahan di Kabupaten Madina, yang paling banyak memanfaatan lahan adalah pengusaha HPH yaitu seluas kl. 81.278 hektar. Lahan
lainnya adalah 318.586 hektar, hutan rakyat 46.557 hektar, rawa-rawa 48.476 hektar, persawahan 21.126 hektar, perladangan, kebun dan tambak 44.545 hektar,
Universitas Sumatera Utara
permukiman dan perkantoran 15.618 hektar dan lain-lain 85. 884 hektar, jumlah seluruh luas lahan di Kabupaten Madina 662.070 hektar.
Lahan persawahan yang 21.126 hektar itu dibagi berdasarkan jenis irigasinya ialah: tadah hujan 5.766 hektar, beririgasi 14.560 hektar, irigasi teknis
3.105 hektar, irigasi semi teknis 1.460 hektar, irigasi sederhana 3.148 hektar, dan irigasi non-PU 6.847 hektar .
Dari 10 jenis perkebunan rakyat, perkebunan rakyatlah yang paling luas, yaitu 43.024 hektar, seterusnya menyusul kelapa 55.985 hektar, kakao 1.607
hektar, kulit manis 1.282 hektar, aren 518 hektar, kelapa sawir 310 hektar dan nilam 80 hektar.
3.1.15 Sarana Dan Prasarana Ekonomi