Perumusan dan Penentapan Kebijakan Penanggulangan Bencana dan

52

A. Perumusan dan Penentapan Kebijakan Penanggulangan Bencana dan

Penanganan Pengungsi Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang berpotensi sebagai daerah Pertanian dan Pariwisata. Terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada di ketinggian 400-1600 m diatas permukaan laut. Lokasinya berjarak 75 km dari Kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara. Berkenaan dengan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo yang memiliki tugas dan peran sentral dalam manajemen penanggulangan bencana di Kabupaten Karo yang salah satu fungsinya ialah merumuskan dan menetapkan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Dari hasil penelitian yang mewawancarai salah Sub Bagian Program Bapak Benny Lamhot Sitanggang, beliau mengatakan : BPBD Kab. Karodibentukberdasarkanperaturandaerahkabupatenkaronomor 01 tahun 2014 tentangperubahanatasperaturandaerahkabupatenkaronomor 19 tahun 2008Tentangorganisasidantatakerjalembagateknisdaerahkabupatenkaro, PeraturanBupatiNomor 04 Tahun 2014TentangperubahanatasperaturanBupatiKaro dan, Nomor 177 Tahun 2008 tentangtugaspokok, fungsidanuraiantugasLembagaTeknis Daerah KabupatenKarodanAkademiKebidananKabanjahe. Universitas Sumatera Utara 53 Penjelasan atas Peraturan Daerah Kabupaten Karo no 01 tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan daerah Kabupaten Karo no 19 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Karo. Wilayah kabupaten karo memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan potensi gunung berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan serta factor alam lainnya maka sangat diperlukan suatu lembaga perangkat daerah yang menangani urusan dibidang penanggulangan bencana. Dalam pasal 18 ayat satu undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana ditegaskan bahwa pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan penanggulangan bencana. Selama ini dalam Peraturan Daerah Kabupaten karo nomor 19 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Karo, ditetapkan bahwa fungsi penanganan bencana dan pengungsi diwadahi dalam fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. Hal ini sesuai dengan pasal 36 peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 46 tahun 2008 tentang pedoman organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Agar penanganan bencana dapat terlaksana secara sistematis, terpadu dan terkoordinasi maka sesuai pasal 25 undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan pasal 2 peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 46 tahun 2008 tentang pedoman organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah maka fungsi penanganan bencana dan pengungsi perlu dipisahkan dari badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat dengan membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara tersendiri. Universitas Sumatera Utara 54 Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, dipandang perlu melakukan penyesuaian dan penyerasian dengan melakukan perubahan atas peraturan daerah Kabupaten Karo tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Karo dengan membentuk lembaga badan penanggulangan bencana daerah dan melakukan penyerasian urusan pemerintahan yang penetapannya dengan peraturan daerah. Dalam peraturan daerah ini diatur mengenai kedudukan, organisasi dan tata kerja. Sedangkan uraian tugas unsur pelaksana badan penanggulangan bencana daerah akan diatur dan ditetapkan dengan peraturan bupati. adapun pembentukan organisasi dan uraian tugas unsur pengarah badan penanggulangan bencana daerah akan diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan bupati sesuai peraturan perundang-undangan. Peraturan Bupati nomor 04 tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan bupati Karo nomor 177 tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas lembaga teknis daerah Kabupaten Karo dan akademi kebidanan Kabanjahe mengatur tentang kedudukan organisasi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah, namun, terdapat keprihatinan dari masyarakat terkait pembentukan BPBD yang dilakukan pada tahun 2014 sedangkan erupsi gunung sinabung sudah mulai terjadi sejak tahun 2010. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan kepada beberapa Informan, Rani Aurora Barus sebagai operator Kantor BPBD Karo yang mengatakan : Pembentukan BPBD di Kabupaten Karo sangat terlambat sehingga membuat penanganan bencana tidak maksimal, Universitas Sumatera Utara 55 Dan Meily Nita SM P.Si sebagai staff bidang rehab rekon BPBD Karo mengatakan: Sejauh ini sudah cukup tanggap dalam menangani bencana di Karo. Hanya saja pelatihan untuk kegiatan di lapangan perlu ditingkatkan khusunya untuk Tim Reaksi Cepat TRC. Universitas Sumatera Utara 56

B. Program-Program BPBD Kabupaten Karo dalam Upaya