d. Label atau Etiket digunakan sebagai pengenal nama perusahaan yang ditempel pada kertas pembungkus produk.
2.6.2. Uraian Proses Produksi
Proses produksi kertas rokok di PT Pusaka Prima Mandiri terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu tahapan persiapan, tahapan proses pembuatan kertas di
paper machine, dan tahapan penyelesaian produk.
2.6.2.1.Tahapan Persiapan Bahan yang digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaC
O3
. a. Pengolahan NBKP
Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hdyra pulper dengan mengunakan konveyor. hdyra pulper ini menggunakan tangki untuk menguraikan serat-serat
pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam hdyra pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehinggan
didapatkan buburan dengan konsistensi 38-40 grltr. Proses berlangsung secara batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk
satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump chest sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator
pengaduk untuk membuat konsistensi bubur tetap terjaga. Lalu buburan NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat yang berfungsi
untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di refiner chest, dan
Universitas Sumatera Utara
dijaga konsistensinya sama dengan sebelum mixing. b. Pengolahan LBKP
LBKP sekitar 1,5 bal dihancurkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan konsistensi 38-40 grltr. Proses juga berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP
dilakukan di hydra pulper bergantian dengan NBKP, setelah itu dipompa ke dalam storage chest, sebagai tempat penampungan sementara. Larutan terus
diaduk agar tidak mengendap sehingga kosistensinya tetap. c. Pengolahn Broke
Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest
terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan kosistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator yang
fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat. Sedangkan untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke
tetapi melalui super vibrator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang sudah halus , maka alirannya langsung menuju broke chest.
d. Pengolahan Kalsium Karbonat Kalsium karbonat dilarutkan di dissolving tank sesuai dengan kebutuhan, tetapi
biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air. Larutan diaduk selama 15 menit agar kosistensinya terjaga. Hasil larutan
kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen dengan ukuran 100 mesh. e. Pencampuran Bahan Baku
Bahan baku seperti NBKP, LBKP, broke dan kalsium karbonat yang sudah
Universitas Sumatera Utara
dihaluskan kemudian dicampur di dalam mixing chest dengan komposisi yang berlainan sesuai dengan grade kerts rokok yang diinginkan oleh pihak
konsumen. Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya oksigen dan ditambahkan deformer untuk menghilangkan buih tersebut.
Setelah dari mixing chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan ditampung pada mchine chest dan siap diolah di paper machine.
2.6.2.2.Tahapan Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah:
a. Pembersihan bubur kertas Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner
agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda padatan lainnya, biji besi, batu kerikitl, dan lain-lain dapat disaring dan
dikeluarkan. Kemudian larutan digiling kembali dan dihaluskan melalui stock master refiner sehingga kosistensinya tinggal 24 – 28 grltr, dan kemudian
buburan dimasukkan melalui high pressure screen ke fourdinier. b. Fourdinier
Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk dibagi rata atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan
diatur sedemikian rupa agar berat dasar basis weight kertas diperoleh. Berat dasar kertas pada pembuatan kertas rokok merupakan elemenparameter yang
terpenting sehingga proses ini sangat diperhatikan. Kemudian buburan digiling lagi dengan dandy roll agar benar-benar homogeny. Dan setelah itu, buburan
Universitas Sumatera Utara
akan dibentuk menjadi lembaran-lembaran. c. Pressing
Lembaran sheet kemudian ditarik oleh pick-up press untuk mengeluarkan air yang masih dikandungnya, walaupun masih basah kertas tersebut sudah cukup
kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi sekitar 60-65.
d. Embrossing Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal verge
marking. Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan.
e. Pengeringan I Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I.
Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll. Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas dari roll
tersebut akan mengeringkan kertas. f. Pemberian Zat Kimia
Kertas yang sudah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam size press, yang kemudian ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan
kertas pada roll yang berputar. g. Pengeringan II
Kertas yang ditambahkan zat kimia kembali basah sehinggan dilakukan pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll
sebanyak lima buah.
Universitas Sumatera Utara
h. Penggulungan Kertas Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on rell sehingga
berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll. i. Pencetakkan Logo
Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan merek dari konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan
bagian pengendalian mutu laboratorium. Apabila pada proses repping ini masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian repping
harus membuangnya sebagai broke setebal 1 cm. j. Pemotongan Kertas
Roll yang lebih kecil dari repping machine kemudian dipotong kembali menjdi roll dengan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen pada roll slitter. Dari
roll slitter selanjutnya dibawa ke mesin ream cutter ataupun bobbin slitter. Pada proses ini juga dilakukan pemeriksaan kembali.
2.6.2.3.Tahapan Penyelesaian Produk Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang
akan diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain: 1. Ream cutter
Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran ream. tahap ini, kertas masih diperiksa untuk terakhir kalinya, pemeriksaan yang
dilakukan adalah: a. Cutting, oleh dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila
Universitas Sumatera Utara
pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke. b. Penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas
kotor akan dibuang dan dijadikan broke. c. Rectangular, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk ream, kertas
dilipat dan diperiksa apakah simetris atau tidak. 2. Bobbin slitter
Rol-rol dari slitter dipotong lagi pada bagian ini menjadi beberapa bobbin. Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk
terakhir kalinya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah: a. Cutting, dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila
pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke. b. Penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas
kotor akan dibuang dan dijadikan broke. c. Hasil penggulungan, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk bobbin.
Bobbin yang sudah dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau tidak. 3. Packaging
Produk jadi dibungkus dengan pembungkus, kemudian dipindahkan ke gudang barang jadi untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok.
Blok
diagram proses pembuatan kertas rokok diperlihatkan pada gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Penghancuran Bahan Baku Pelarutan Bahan Baku
Penghalusan Bahan Baku Pencampuran Bahan Baku
Pembersihan Bubur Kertas Fourdriner
Pressing Embossing
Pengeringan I Pemberian Zat Kimia
Pengeringan II Penggulungan Kertas
Pencetakan Logo Pemotongan Kertas
Bentuk Ream Bentuk Bobbin
Packing Tahap Persiapan
Bahan
Tahap Pembuatan Kertas
Tahap Penyelesaian Produk
Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri
Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Kertas
Universitas Sumatera Utara
2.7. Mesin dan Peralatan 2.7.1. Mesin Produksi