Pola Aliran Bahan Jenis-jenis Layout Empat jenis tataletak pabrik yang utama, yaitu:

8. Memberikan kemudahan, keselamatan dan kenyamanan pada pegawai. Keselamatan juga dapat dijamin dengan perencanaan tataletak yang tepat. Mesin- mesin dan peralatan lain harus ditimpakan sedemikian sehingga dapat mencegah kecelakaan pada pegawai dan kerusakan barang serta peralatan lainnya.

3.2. Pola Aliran Bahan

2 1. Garis Lurus Straight Line : Dapat digunakan jika proses produksi pendek, relatif sederhana, dan hanya mengandung sedikit komponen atau beberapa peralatan produksi. Pola aliran bahan merupakan pola aliran produksi dari awal proses produksi yaitu penerimaan bahan baku sampai dengan proses akhir produk jadi. Pola aliran bahan dapat dibagi atas: 1 6 5 4 3 2 Gambar 3.1. Pola Garis Lurus 2. Seperti ular atau zig-zag : Dapat diterapkan jika lintasan lebih panjang dari ruangan yang dapat digunakan untuk ditempatinya, dan karenanya berbelok- belok dengan sendirinya untuk memberikan lintasan aliran yang lebih panjang dalam bangunan dengan luas, bentuk, ukuran yang lebih ekonomis. 2 Sritomo Wignjosoebroto. op.cit. h. 148-159 Universitas Sumatera Utara 1 6 5 4 3 2 Gambar 3.2. Pola Zig-zag 3. Bentuk U U-Shaped : Dapat diterapkan jika diharapkan produk jadinya mengakhiri proses pada tempat yang relatif sama dengan proses awal. 1 4 3 2 5 6 Gambar 3.3. Pola U 4. Melingkar Circulair: Dapat diterapkan jika diharapkan produk kembali ke tempat awal waktu memulai. 2 6 4 3 5 1 Gambar 3.4. Pola Melingkar Universitas Sumatera Utara 5. Pola Tak TentuTak beraturan Odd-Angle : Tujuan memperpendek lintasan aliran antar kelompok, pemindahan mekanis, dll. 3 2 6 4 3 5 1 Gambar 3.5. Pola Tak Beraturan

3.3. Jenis-jenis Layout Empat jenis tataletak pabrik yang utama, yaitu:

1. Layout by Product Tataletak produk Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line layout adalah metode pengaturan dan penempatan segala fasilitas untuk proses produksi diletakkan berdasarkan garis aliran dari proses produksi tersebut. Contohnya adalah pabrik sepatu, pabrik bahan kimia dan pencucian mobil otomatis. Keuntungan tata letak menurut produk yaitu: a. Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan ongkos material handling rendah. b. Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat. c. Work in process jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan. 3 James M. Apple. op.cit. h.121-122 Universitas Sumatera Utara d. Adanya insentif bagi kelompok karyawan akan memberikan motivasi kerja guna meningkatkan produktivitas kerjanya. e. Tiap unit produksi atau stasiun kerja memerlukan luas area yang minimal. f. Pengendalian proses produksi mudah dilaksanakan. Keterbatasan dari tata letak menurut produk yaitu: a. Adanya kerusakan salah satu mesin machine break down dapat menghentikan aliran proses produksi secara total. b. Tidak adanya fleksibilitas untuk membuat produk yang berbeda. c. Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan bagi aliran produksi. d. Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya. Berikut adalah gambar yang mengilustrasikan sebuah tata letak produk: Gambar 3.6. Product Layout 2. Tata Letak Proses Process Layout Tata letak berdasarkan proses, sering dikenal dengan process atau functional layout, adalah metode pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe sama ke dalam satu departemen. Layout jenis ini dapat dilihat pada rumah sakit, di mana masing-masing area diperuntukan untuk perawatan medis Universitas Sumatera Utara tertentu, seperti ruang persalinan dan ICU. Keuntungan penggunaan tata letak menurut proses yaitu: a. Total investasi yang rendah untuk pembelian mesin dan atau peralatan produksi lainnya. b. Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan sanggup mengerjakan berbagai macam jenis dan model produk. c. Kemungkinan adanya aktivitas supervisi yang lebih baik dan efisien melalui spesialisasi pekerjaan. d. Pengendalian dan pengawasan lebih mudah dan baik terutama untuk pekerjaan yang sulit dan membutuhkan ketelitian tinggi. e. Mudah untuk mengatasi breakdown dari mesin, yaitu dengan cara memindahkannya ke mesin lain tanpa banyak menimbukan hambatan- hambatan signifikan. Keterbatasan dari tata letak menurut proses antara lain: a. Menyebabkan adanya aktivitas pemindahan material. b. Adanya kesulitan dalam menyeimbangkan kerja dari setiap fasilitas produksi yang ada, maka akan memerlukan penambahan space area untuk work in process storage. c. Banyaknya macam produk yang harus dibuat menyebabkan proses dan pengendalian produksi menjadi kompleks. d. Diperlukan skill operator yang tinggi guna menangani berbagai aktivitas produksi yang memiliki variasi besar. Berikut adalah gambar yang mengilustrasikan sebuah tata letak proses: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7. Process Layout 3. Tata Letak Posisi Tetap Fixed Position Layout Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja dimana material atau komponen utama tetap pada posisi atau lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut. Contohny adalah pembuatan pesawat terbang, kapal laut dan pembangunan konstruksi. Keuntungan dari tata letak posisi tetap yaitu: a. Karena yang banyak bergerak adalah fasilitas produksi, maka perpindahan material bisa dikurangi. b. Bilamana pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinuitas operasi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya. c. Kesempatan untuk melakukan pengayaan kerja job enrichment dengan mudah bisa diberikan, demikian pula untuk meningkatkan kualitas kerja bisa dilaksanakan karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh d. Fleksibilitas kerja san gat tinggi. Universitas Sumatera Utara Keterbatasan tata letak posisi tetap yaitu: a. Adanya peningkatan frekuensi perpindahan fasilitas produksi atau operator pada saat operasi kerja berlangsung. b. Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang lebih umum dan intensif. c. Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan space area dan tempat untuk barang setengah jadi work in process. d. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi. Berikut adalah gambar yang mengilustrasikan sebuah tata letak posisi tetap: Gambar 3.8. Fixed Position Layout 4. Tata Letak Teknologi Kelompok Group Technology Layout Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat. Produk-produk yang tidak identik dikelompokkan berdasarkan langkah- langkah pemrosesan, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai. Pada tipe tata letak ini nantinya seluruh fasilitas produksi juga akan dikelompokkan dalam sebuah “manufacturing cell”. Efisiensi yang tinggi akan dicapai sebagai hasil dari pengaturan fasilitas produksi secara kelompok karena menjamin kelancaran aliran kerja. Universitas Sumatera Utara Keuntungan dari tata letak teknologi kelompok yaitu: a. Akan diperoleh pendayagunaan mesin yang optimal. b. Lintasan aliran kerja lebih lancar dan jarak perpindahan material lebih pendek bila dibandingkan dengan process layout. c. Suasana kerja kelompok dapat diwujudkan sehingga keuntungan dari aplikasi job enlargement juga akan diperoleh. d. Memiliki keuntungan-keuntungan yang ada pada tipe product layout maupun process layout karena tipe tata letak ini pada dasarnya merupakan kombinasi dari kedua tipe layout tersebut. Keterbatasan tata letak teknologi kelompok yaitu: a. Diperlukan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi untuk mengoperasikan semua fasilitas produksi sehingga aktivitas supervisi juga harus ketat. b. Sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi. c. Diperlukan buffers dan work in process storage. d. Sulit mengaplikasikan fasilitas produksi tipe special purpose. Berikut adalah gambar yang mengilustrasikan sebuah tata letak teknologi kelompok: Gambar 3.9. Group Technology Layout Universitas Sumatera Utara

3.4. Activity Relationship Chart ARC