1. Listrik Tenaga listrik dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik, pompa
kompresor, mesin bubut, bor las, AC, lampu penerangan, dan keperluan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, perusahaan memperolehnya dari
PLN dan bila aliran listrik dari PLN terputus maka perusahaan telah menyediakan generator sendiri sebanyak 3 unit.
2. Kebutuhan air Air dibutuhkan untuk membantu proses produksi serta kebutuhan para
pegawai. Kebutuhan air tersebut diperoleh langsung dari sungai Deli. 3. Boiler
Fungsi boiler disini adalah untuk menghasilkan energi panas yang diperlukan pada proses produksi untuk mengeringkan lembaran-lembaran kertas dan
memberikan energi uap pada pencampuran chemical.
2.8. Safety and Fire Protection
Safety and Fire Protection di PT Pusaka Prima Mandiri PPM telah didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan antara lain
adalah kegiatan keselamatan kerja yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri APD seperti helm, masker, sarung tangan, dan sepatu boat. Penanggulangan
bahaya kebakaran perusahaan melengkapi unit bagian produksinya dengan menggunakan alat pemadam api protector.
Universitas Sumatera Utara
2.9. Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri adalah limbah padat dan limbah cair. Limbah padat bersumber dari broke bekas pembuangan
proses pembuatan kertas rokok dan limbah padat domestik alat tulis kantor, dan sebagainya.
Limbah padat berupa broke kertas bekas terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan parameter porosity. Broke yang masih bisa digunakan akan disimpan
dan digunakan sebagai vahan baku tambahan untuk proses selanjutnya, sedangkan broke yang tidak memenuhi standarisasi untuk dijadikan bahan baku tambahan,
akan dijual atau diberikan kepada pihak lain yang memerlukannya seperti perusahaan kertas.
Broke Produksi
Endapan CaCO3 Diklasifikasikan
Disimpan
Dijual
Limbah Domestik Diklasifikasikan
Pembuangan terakhir milik PEMDA
Gambar 2.3. Diagram Pengolahan Limbah Padat PT. Pusaka Prima Mandiri
Limbah cair yang dihasilkan PT. Pusaka Prima Mandiri adalah berupa cairan sisa-sisa hasil produksi yang mengandung endapan dan limbah domestik.
Dalam pengolahan limbah cair, PT. Pusaka Prima Mandiri mempunyai lima bak
Universitas Sumatera Utara
penampungan. Bak 1 merupakan tempat penampungan dari sisa-sisa hasil produksi yang mengandung endapan. Air dari bak 1 dialirkan ke bak 2 melalui
overflow, dimana pada bak 2 ini airnya lebih jernih dari bak 1 dan endapannya pun berkurang. Dari bak 2 dilairkan melalui overflow ke bak 3, dimana pada bak ini
airnya akan dialirkan ke sungai setelah memenuhi estándar dari pemerintah, sedangkan endapannya tetap tinggal di bak. Apabila endapan dari bak 1, 2, dan 3
sudah terlalu banyak, maka endapan tersebut akan disedot dan ditampung pada bak 4 dan 5. Endapan 4 dan 5 selanjutnya dikeringkan, setelah itu digonikan atau
diberikan pada orang yang ingin menggunakannya.
Cairan Sisa Produksi
Dialirkan ke bak penampungan 1
Disaring dan dialirkan ke bak penampungan2
Disaring dan dialirkan ke bak penampungan3
Dialirkan ke sungai Limbah Domestik
Badan Air Buangan Endapan CaCO3 disedot ke bak
penampungan 4 dan 5
Dikeringkan dan diberikan ke orang lain
Gambar 2.4. Diagram Pengolahan Limbah Cair PT. Pusaka Prima Mandiri
Universitas Sumatera Utara
Adapun parameter yang digunakan yaitu BOD 5, COD, TSS, dan PH. Untuk BOD 5 dan COD diukur setiap sebulan sekali, sdangkan TSS dan PH diukur
setiap hari. Parameter pengujian limbah disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.5. Parameter dan Kadar Maksimum Limbah Cair Parameter Limbah Cair
Kadar Maksimum mgltr
BOD 5 60
COD 100
TSS 45
PH 6,0 – 9,0
Sumber : PT Pusaka Prima Mandiri
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tata letak pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada
umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik perlengkapan, tanah, bangunan dan sarana lain untuk mengoptimalkan hubungan antara
petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara ekonomis dan aman. Perancangan tata letak meliputi pengaturan
tata letak fasilitas-fasilitas dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan perlengkapan, dan semua peralatan yang digunakan
dalam proses produksi.
Tata letak adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik plant layout dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik
guna menunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan bahan material baik yang bersifat temporer atau permanen, pekerja dan sebagainya. Dalam tata letak pabrik ada dua
hal yang harus diperhatikan yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada di pabrik. Bila menggunakan istilah tata letak pabrik hal ini sering diartikan sebagai
pengaturan peralatan atau fasilitas produksi yang sudah ada ataupun juga bisa diartikan sebagai perancangan tata letak pabrik yang baru.
PT. Pusaka Prima Mandiri PPM merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi kertas rokok jenis bobbin dan ream untuk industri rokok. Sampai saat ini
penjualan produk PT. Pusaka Prima Mandiri PPM sebahagian besar untuk pasar Indonesia dan selebihnya untuk pasar luar negeri. Proses produksi di kertas rokok tersebut
dikerjakan dengan menggunakan mesin pada setiap departemen.
Berdasarkan pengamatan terhadap bagian produksi di PT. Prima Pusaka Mandiri, permasalahan yang terdapat pada bagian tersebut ialah
adanya gerakan bolak-balik back tracking pada aliran bahan
. Kondisi tersebut menyebabkan aliran bahan menjadi tidak
teratur. Back tracking terjadi pada saat perpindahan bahan dari departemen penggulungan kertas hingga
dibawa ke beberapa departemen di bagian produksi untuk diproses sampai akhirnya dibawa ke gudang barang jadi.
Gerakan bolak-balik back tracking tersebut memperpanjang total jarak perpindahan bahan dan memperbesar total momen perpindahan bahan sehingga
mengurangi efisiensi kegiatan pemindahan bahan pada bagian proses produksi. Adapun
Universitas Sumatera Utara