Metode Graph-Based Construction Metode Grafik

3. Analisis hubungan aktivitas merupakan analisis pengukuran kualitatif dengan menggunakan Activity Relationship Chart ARC. 4. Diagram hubungan ruangan yang merupakan kombinasi dari analisis aliran material secara kuantitatif dengan ARC secara kualitatif. b. Tahap penelitian, yang meliputi : 1. Pembuatan diagram hubungan ruangan untuk mengevaluasi luas area yang dibutuhkan untuk semua aktivitas perusahaan dan area yang tersedia. 2. Pembuatan rancangan alternatif tata letak dalam bentuk block layout dengan dasar dari diagram hubungan ruangan. Perhitungan yang dilakukan adalah menghitung total momen perpindahan bahan dari setiap alternatif tataletak dengan menggunakan rumus : Mo = F x d c. Tahap seleksi, dengan cara mengevaluasi alternatif tata letak yang telah dirancang. Alternatif tata letak yang memiliki total momen perpindahan bahan minimum dipilih sebagai layout usulan. Systematic Layout Planning SLP termasuk dalam teknik analisis konvensional. Metode SLP sering digunakan dalam melakukan perancangan tataletak karena dilakukan dengan mengikuti urutan tahapan-tahapan yang saling berkaitan sistematis. Metode SLP juga menggunakan input kuantitatif seperti jarak dan frekuensi perpindahan bahan serta input kualitatif seperti derajat hubungan aktivitas dalam tahapan analisisnya, sehingga analisis yang dilakukan lebih baik.

3.6. Metode Graph-Based Construction Metode Grafik

Konsep dasar dalam metode pembobotan berbasis graph adalah membangun grafik kedekatan yang diwakili simpul sebagai departemen yang dihubungkan busur antara kedua simpul. Busur menunjukan bahwa departemen Universitas Sumatera Utara berbagi busur yang sama. Ada dua pendekatan yang dapat dikembangkan, yaitu maximally weighted planar dan adjacency graph. Pendekatan pertama diawali dengan diagram ketertarikan. Kemudian, pemilihan dilakukan dengan memotong busur penghubung antar simpul yang meyakinkan bahwa grafik terakhir adalah planar. Pendekatan kedua adalah konstruksi iterasi dari grafik kedekatan melalui algoritma pemasukan sebuah simpul. 5 Dalam metode grafik ini ada beberapa lambang atau simbol yang digunakan antara lain, untuk departemen atau aktivitas dilambangkan oleh sebuah node, untuk menghubungkan antara departemen yang satu dengan departemen lainnya digunakan suatu busur, sedangkan untuk tingkat kedekatan closeness digunakan angka-angka. Prosedur metode grafik yang sering digunakan dalam membangun metode grafik adalah dengan membuat grafik kedekatan yang dilakukan secara tahap demi tahap dengan mendahulukan pasangan departemen yang mempunyai bobot kedekatan terbesar. Kelebihan dari metode ini adalah pengalokasian dari departemen yang memiliki frekuensi perpindahan yang lebih besar lebih diutamakan berdekatan. 1. Pembuatan peta from-to chart From to Chart digunakan untuk memperlihatkan data momen perpindahan dari masing-masing produk untuk setiap perpindahan antar stasiun produksi. Gambar 3.11. From To Chart 5 Rika Hadiguna, “Tata Letak Pabrik”, hal 119 Universitas Sumatera Utara 2. Pasangkan dua departemen dengan memilih nilai momen perpindahan yang terbesar. Bobot terbesar adalah departemen 3 dan 4, yaitu sebesar 20. Buat garis penghubung antara node 3 dan node 4. Gambar 3.12. Grafik Kedekatan Departemen 3 dan 4 3. Selanjutnya, pilihlah fasilitas ketiga, dengan cara menjumlahkan bobot masing-masing departemen yang belum terpilih dengan departemen 3 dan 4, kemudian pilih pasangan departemen yang mempunyai bobot terbesar. Tabel 3.1. Pembobotan untuk Memilih Departemen ke-3 Nilai terbesar adalah pasangan departemen 2 dengan 3 dan 4 yaitu sebesar 26, maka departemen 2 dipilih untuk masuk kedalam grafik. Dari Gambar 2.12. tarik garis untuk dihubungkan dengan node 2 sehingga berbentuk grafik berupa bidang segitiga. Gambar 3.13. Departemen 2 Masuk dalam Grafik Universitas Sumatera Utara 4. Dari langkah kedua diatas terbentuk suatu bidang segitiga yang dibatasi oleh busur- busur pembatas 2-3, 3-4, 2-4. Bidang segitiga tersebut dinamakan bidang 2-3-4. Langkah selanjutnya adalah memilih departemen yang akan dimasukkan dalam bidang grafik tersebut dengan menambahkan bobot departemen yang belum terpilih, yaitu departemen 1 dan 5. Tabel 3.2. Pembobotan untuk Memilih Departemen ke-4 Departemen 1 terpilih untuk masuk kedalam bidang 2-3-4 karena mempunyai nilai lebih besar yaitu 31. Penempatan departemen 1 pada bidang segitiga ditempatkan di tengah bidang segitiga untuk menghindari perpotongan busur. Gambar 3.14. Departemen 1 Masuk dalam Grafik 5. Karena tinggal 1 departemen yang tersisa departemen 5 yang belum masuk dalam grafik, maka tugas selanjutnya adalah menentukan bidang yang akan dijadikan tempat untuk memasukkan departemen 5 tersebut. Terdapat 4 bidang segitiga yang terbentuk Universitas Sumatera Utara yaitu bidang 1-2-3, 1-2-4, 1-3-4, 2-3-4. Alternatif-alternatif yang dapat dipertimbangkan sebagai tempat bagi departemen 5 adalah : Tabel 3.3. Pembobotan untuk Memilih Departemen ke-5 Terdapat dua bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang 1-2-4 dan bidang 2-3-4. Bidang 1-2-4 dipilih karena memiliki derajat hubungan yang lebih dekat. Maka gambar grafik terakhir adalah sebagai berikut: Gambar 3.15. Grafik Kedekatan Terakhir 6. Langkah terakhir adalah menyusun ulang block layout yang sesuai. Suatu rancangan block layout yang didasarkan pada grafik kedekatan dapat ditunjukkan pada Gambar 3.16. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.16. Block Layout dengan Grafik Kedekatan

3.7. Travel Chart