21
3.3.6.3. Larutan NaHCO
3
0,084
Dilarutkan 84 mg NaHCO
3
dalam 100 ml aquadest.
3.3.7 Perhitungan kesetaraan pentiter 2,6-diklorofenol indofenol
Ditimbang seksama 50 mg asam askorbat BPFI, dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian dilarutkan dengan larutan asam metafosfat-asetat
LP, dicukupkan sampai garis tanda. Dipipet 1 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan larutan asam metafosfat-asetat 6 ml. Kemudian
dititrasi segera dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah muda mantap tidak kurang dari 5 detik. Dilakukan titrasi blanko menggunakan 7
ml asam metafosfat-asetat dan dititrasi dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah muda mantap. Kadar larutan baku 2,6-diklorofenol indofenol
dinyatakan dengan kesetaraan dalam mg asam askorbat Ditjen POM, 1995. Perhitungan kesetaraan dilakukan dengan rumus:
Kesetaraan mg= Va×W×Kadar
Vc×Vt-Vb Keterangan:
Va = Volume aliquot ml W = Berat vitamin C mg
Vt = Volume titrasi ml Vb = Volume blanko ml
Vc = Volume labu tentukur ml
3.3.8 Evaluasi granul effervescent 3.3.8.1 Uji sudut diam
Penetapan sudut diam dilakukan dengan menggunakan corong. Seratus gram granul dimasukkan ke dalam corong, permukaannya diratakan, lalu penutup
bawah corong dibuka dan dibiarkan granul mengalir melalui corong, setelah semua granul mengalir penutup bawah ditutup kembali.
22 Sudut diam dapat ditentukan besar nya dengan rumus :
Tg θ = 2hD Keterangan :
θ = sudut diam h = tinggi kerucut cm
D = diameter cm
Syarat : 20
°
θ 40
°
Cartensen, 1977. 3.3.8.2 Uji waktu alir
Penetapan laju alir dilakukan dengan menggunakan corong alir. Seratus gram granul dimasukkan ke dalam corong yang telah dirangkai, permukaannya
diratakan. Penutup bawah corong dibuka dan secara serentak stopwatch dihidupkan. Stopwatch dihentikan jika seluruh granul tepat habis melewati corong
dan penutup bawah ditutup kembali kemudian dicatat waktu alirnya.
Syarat : t
alir
10 detik Cartensen, 1977. 3.3.8.3 Uji indeks tab
Granul dimasukkan ke dalam gelas ukur 50 ml dan diukur volume awalnya V
1
lalu dihentakkan sehingga diperoleh volume akhirnya V
2
yang konstan. Indeks tap dihitung dengan rumus :
Indeks tap = V
1
-V
2
V
1
x 100 Keterangan : V
1
= volume sebelum hentakan V
2
= volume setelah hentakan
Syarat : I
≤ 20 Cartensen, 1977.
3.3.8.4 Uji kadar air
Sejumlah granul ditempatkan dalam piringan lalu dimasukkan ke dalam eksikator yang berisi silica gel selama 4 jam.
23 Kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Kadar air = berat awal - berat akhir
berat awal x 100
3.3.8.5 Uji penetapan kadar vitamin C dari granul effervescent
Ditimbang dan gerus 10 sachet. Ditimbang serbuk setara dengan 665 mg asam askorbat. Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, dicukupkan dengan
asam metafosfat-asetat sampai garis tanda. Dipipet 10 ml larutan lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml kemudian ditambahkan dengan asam metafosfat-
asetat sampai garis tanda. Dipipet 2 ml larutan kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 50 ml kemudian ditambah 5 ml asam metafosfat-asetat. Dititrasi
dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu yang mantap tidak kurang dari 5 detik sebagai titik akhir titrasi. Dilakukan
penetapan blanko. Menurut Horwitz 2002, kadar vitamin C dapat dihitung dengan rumus:
Kadar vitamin C mgg = Vt-Vb×Kesetaraan×Vl
Vp×Bs Keterangan:
Vt : Volume titrasi ml Vb : Volume blanko ml
Vl : Volume labu tentukur ml Vp : Volume pemipetan ml
Bs : Berat sampel g
3.3.9 Pengemasan granul effervescent
Ditimbang 2 gram granul effervescent kemudian dialirkan melalui corong untuk dimasukkan kedalam sachet. Granul effervescent harus dikemas
menggunakan alumunium foil agar granul effervescent tetap stabil.
24
3.3.10 Uji kesukaan Hedonic test
Uji kesukaan Hedonic test adalah metode uji yang digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap produk dengan menggunakan lembar
penilaian. Jumlah minimal panelis standar dalam satu kali pengujian adalah 6 orang, sedangkan untuk panelis non standar adalah 30 orang Badan Standar
Nasional, 2006. Uji kesukaan dilakukan untuk mengetahui formula mana yang paling
diminati oleh konsumen. Panelis diminta untuk mengungkapkan kesan pribadinya tentang tingkat kesukaan sediaan granul effervescent. Skala yang digunakan yaitu
1 Sangat Tidak Suka, 2 Tidak Suka, 3 Netral, 4 Suka, 5 Sangat Suka. Panelis memberikan penilaian dengan mengisi kuesioner yang telah diberikan.
Prosedur Uji Kesukaan dan contoh kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2.
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sari Buah Jeruk Nipis
Hasil penyarian dari 10 kg jeruk nipis dengan cara pemerasan, adalah sari buah jeruk nipis 3,75 L. 2,5 L sari buah jeruk nipis dikeringkan dengan Freeze
Dryer dan menghasilkan sari buah jeruk nipis kental sebanyak 62,7 g.
4.2 Serbuk dari Sari Buah Jeruk Nipis
Hasil serbuk dari sari buah jeruk nipis dari 60,0 g sari buah jeruk nipis kental yang dicampur dengan 300,0 g maltodekstrin adalah 334,8 g serbuk sari
buah jeruk nipis
4.3 Kadar Vitamin C dari Serbuk Sari Buah Jeruk Nipis
Hasil kadar vitamin C dari serbuk sari buah jeruk nipis adalah 0,5582 mg vitamin C dalam 1 gram serbuk sari buah jeruk nipis. Data dan perhitungan kadar
vitamin C dari serbuk sari buah jeruk nipis dapat dilihat pada Lampiran 18.
4.4 Uji Evaluasi Granul Effervescent
Sediaan granul effervescent kemudian dievaluasi uji sudut diam, uji waktu alir, uji indeks tab, uji kadar air, uji waktu dispersi, dan uji penetapan
kadar. Hasil uji evaluasi granul effervescent dari kelima formula dapat dilihat pada Tabel 4.1 sampai Tabel 4.6.