Komposisi Granul Effervescent TINJAUAN PUSTAKA

10 menjadi granul. Perbandingan asam sitrat, asam tatrat, dan natrium bikarbonat yang biasanya digunakan adalah 1:2:3 Juita, 2008. Reaksi antara asam sitrat dan natrium bikarbonat dapat dilihat sebagai berikut : H 3 C 6 H 5 O 7 . H 2 O + 3NaHCO 3 Na 3 C 6 H 5 O 7 + 4H 2 O + 3CO 2

2.3 Komposisi Granul Effervescent

Bahan-bahan yang dipakai harus tahan panas, mudah dikempa, dan larut dalam air. Pada umumnya bahan baku yang dipakai pada proses pembuatan granul effervescent terdiri dari zat aktif dan bahan tambahan yang terdiri dari : 1. Zat aktif : vitamin C Asam Askorbat Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0 dan tidak lebih dari 100,5 C 6 H 8 O 6 . Pemerian : hablur atau serbuk; putih atau agak kuning, oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan kering, stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 190°. Kelarutan : mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen Departemen Kesehatan, RI., 2014. 2. Sumber asam : sari buah jeruk nipis Sumber asam, meliputi food acid yaitu bahan yang mengandung asam atau yang dapat membuat suasana asam pada effervescent mix seperti asam sitrat, asam tatrat, asam malat, asam fumarat, dan asam suksinat. 11 Garam asam merupakan sumber asam tetapi hanya sebagai pengganti bahan asam bila ternyata sediaan tidak dapat dibuat dengan asam saja, seperti natrium dihidrogen fosfat dan dinatrium dihidrogen fosfat. Sedangkan asam anhidrat merupakan sumber asam lain yaitu sebagai asam yang tidak mengandung air seperti suksinat anhidrat dan sitrat anhidrat Juita, 2008. 3. Natrium metabisulfit Natrium metabisulfit mengandung sejumlah Na 2 S 2 O 5 setara dengan tidak kurang dari 65,0 dan tidak lebih dari 67,4 SO 3 . Pemerian : hablur putih atau hablur putih kekuningan, berbau belerang dioksida. Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam gliserin; sukar larut dalam etanol Departemen Kesehatan, RI., 2014. 4. Senyawa karbonat : natrium bikarbonat Senyawa karbonat dibutuhkan dalam pembuatan sediaan effervescent untuk menimbulkan gas CO 2 bila direaksikan dengan asam. Bentuk karbonat maupun bikarbonat keduanya diperlukan untuk menimbulkan reaksi yang menghasilkan CO 2 Juita, 2008. Natrium bikarbonat merupakan serbuk hablur, putih. Stabil di udara kering, tetapi dalam keadaan lembab secara perlahan-lahan terurai. Natrium bikarbonat larut dalam air, tidak larut dalam etanol Departemen Kesehatan, RI., 1995. Senyawa karbonat yang banyak digunakan dalam formulasi effervescent adalah garam karbonat kering karena kemampuannya menghasilkan 12 karbondioksida. Garam karbonat tersebut antara lain Nabikarbonat, Na- karbonat, K-bikarbonat, Na-seskuikarbonat dan lain-lain. Nabikarbonat NaHCO 3 dipilih sebagai senyawa karbondioksida dalam sistem effervescent karena harganya murah dan bersifat larut sempurna dalam air. Ansel 1989, menambahkan bahwa Na-bikarbonat bersifat non higroskopis dan tersedia secara komersial mulai dari bentuk bubuk sampai bentuk granular dan mampu menghasilkan 52 karbondioksida. Na-Bikarbonat NaHCO 3 merupakan serbuk kristal berwarna putih yang mampu menghasilkan karbondioksida. Na-bikarbonat memiliki berat molekul 84,01 tiap gramnya mengandung 11,9 mmol natrium, Na- bikarbonat anhidrat terkonversi pada suhu 250-300°C, pada Relative Humidity RH di atas 85 akan cepat menyerap air dari lingkungannya dan menyebabkan dekomposisi dengan hilangnya karbondioksida dapat mengalami dekomposisi karena adanya panas yaitu pada suhu diatas 120°C Wiyono, 2012. Na-Bikarbonat sering disebut sebagai soda kue, terdapat dua macam soda kue yaitu soda kue dengan aktifitas cepat aktifitas tinggi dan soda kue dengan aktifitas lambat aktifitas ganda. Perbedaan antara keduanya adalah pada mudah tidaknya komponen asam larut dalam air dingin. Untuk produk-produk effervescent digunakan soda kue dengan aktifitas cepat karena memiliki kelarutan yang tinggi dalam air dingin, sehingga pelepasan karbondioksidanya juga cepat Winarno, 1997. Sedangkan soda kue dengan aktifitas lambat banyak digunakan sebagai bahan pengembang dalam adonan roti atau biskuit. 13 5. Maltodextrin Maltodextrin sangat kompresibel, larut sempurna, dan mempunyai karakteristik higroskopik yang sangat rendah Siregar dan Wikarsa, 2010. 6. Pemanis : sakarin Pemerian serbuk hablur; putih; tidak berbau atau agak aromatik; sangat manis. Kelarutan larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 50 bagian etanol Depkes, RI., 1995. 7. Pelicin : polietilen glikol 6000 PEG 6000 PEG 6000 berbentuk serbuk putih serta memiliki tingkat higroskopisitas yang sangat rendah dibandingkan PEG jenis lain dengan nomor yang lebih rendah Siregar dan Wikarsa, 2010. 8. Bahan pengisi : Laktosa Bahan pengisi biasanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit karena sediaan effervescent telah mengandung effervescent mix dalam jumlah besar. Syarat yang harus dipenuhi bahan pengisi dalam sediaan effervescent adalah mudah larut dalam air sehingga dapat membentuk larutan yang jernih Juita, 2008. Laktosa hidrat merupakan pengisi yang paling luas digunakan dalam formulasi sediaan tablet. Zat ini menunjukkan stabilitas yang baik dalam gabungan dengan kebanyakan zat aktif hidrat ataupun anhidrat. Laktosa hidrat mengandung kira-kira 5 air kristal. Laktosa merupakan eksipien yang baik sekali digunakan dalam tablet yang mengandung zat aktif 14 berkonsentrasi kecil karena mudah melakukan pencampuran yang homogen Siregar dan Wikarsa, 2010. 9. Pewarna : Orange Pasta Bahan pewarna biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan warna yang kurang menyenangkan sehingga membuat produk menjadi lebih menarik. Bahan pewarna tersebut harus dapat larut dalam air Juita, 2008.

2.4 Metode Pembuatan Granul Effervescent