Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Uji Prasyarat Analisis

3.8 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan tertulis yang disusun secara sistematis kepada responden. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab Sugiyono, 2008: 62. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data responden mengenai green marketing, keputusan pembelian dan minat beli. 2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara meninjua, membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono 2008: 62, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati dan secara spesifik. Semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini berupa angket yang berisi butir-butir pertanyaan untuk diberi tanggapan oleh para subyek penelitian. Penyusunan angket tersebut didasarkan pada kosntruksi teoritik yang telah disusun sebelumnya. Kemudian atas dasar teoritik tersebut dikembangkan dalam indikator-indikator dan selanjutnya dikembangkan dalam butir-butir pertanyaan. Instrumen ini disusun dengan menggunakan skala Likert. Universitas Sumatera Utara Dari setiap jawaban responden terhadap daftar pertanyaan yang diajukan kemudian diberi skor tertentu. Skor tersebut bergerak antara 1 sampai 5, dengan ketentuan seperti tabel 3.2 berikut Sugiyono, 2008: 93 : Tabel 3.2 Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Kurang Setuju KS 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2008: 93

3.10 Uji Instrumen Penelitian

Instrumen angket yang telah dirancang perlu diuji validitas dan reliabilitasnya agar data yang akan dianalisis memiliki derajat ketepatan dan keyakinan yang tinggi Juliandi dan Irfan, 2013: 79.

3.10.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengkaji apakah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrumen dalam mengukur variabel penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan mengajukan butir-butir pertanyaan kuesioner yang nantinya akan diberikan kepada responden. Perhitungan ini akan dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan bantuan program SPSS Statistical Package for Social Science. Adapun kriteria penilaian uji validitas adalah : a. Apabila r hitung r tabel pada taraf signifikansi 5, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid b. Apabila r hitung r tabel pada taraf signifikansi 5, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner diuji coba terlebih dahulu kepada 30 tiga puluh responden agar diperoleh butir pertanyaan kuesioner yang valid dan reliabel. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu pertanyaan yang terdapat pada kuesioner, dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel . Dengan ketentuan apabila r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Nilai r tabel dapat dilihat pada tabel r dengan menggunakan df = n-2 pada taraf kesalahan 5 dapat diketahui r tabel = 0,361. Nilai rhitung dapat dilihat pada tabel Item- Total Statistic I di kolom Corrcted Item – total Correction. Hasil pengolahan uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pernyataan Corrected item-total correlation r hitung rt abel Validitas 1 .717 0,361 Valid 2 .667 0,361 Valid 3 .622 0,361 Valid 4 .668 0,361 Valid 5 .529 0,361 Valid Universitas Sumatera Utara 6 .732 0,361 Valid 7 .547 0,361 Valid 8 .690 0,361 Valid 9 .567 0,361 Valid 10 .639 0,361 Valid 11 .565 0,361 Valid 12 .379 0,361 Valid 13 .467 0,361 Valid 14 .661 0,361 Valid Sumber : Data Pengolahan SPSS 2016

3.10.2 Uji Reliabilitas

Menurut Azwar 2009: 48 reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang artinya keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya. Hasil pengukuran dapat dipercaya bila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur tidak berubah. Kriteria penentuan reliabilitas adalah Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha 0,60 Nunnaly, dalam Ghozali, 2006: 34. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r alpha r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha r tabel maka pernyataan tidak reliabel. Hasil pengujian untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach Alpha Reliabilitas Green Product .849 Reliabel Green Price .721 Reliabel Green Promotion .778 Reliabel Keputusan Pembelian .786 Reliabel Sumber : Data Pengolahan SPSS 2016

3.11. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan uji heterokedastisitas. Apabila uji asumsi klasik terpenuhi, maka analisis jalur bisa dilakukan. a. Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov. Pengujian yang dapat menunjukkan data normal apabila nilai signifikansinya adalah 0,05 Ghozali, 2011: 27. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier. Perhitungan uji linieritas ini menggunakan bantuan SPSS. Dengan menggunakan SPSS dapat dilihat apakah Universitas Sumatera Utara hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tersebut bersifat linier atau tidak, juga dapat dilihat melalui harga signifikansi. Jika harga signifikasi kurang dari taraf signifikansi yang ditentukan misalnya 5 maka hubungannya bersifat tidak linier, sebaliknya jika nilai signifikansi tersebut lebih dari atau sama dengan 5 maka hubungannya bersifat linear Muhson, 2005: 60-61. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan-pengamatan yang lain. Agar data yang diperoleh bersifat homogen, maka perlu dilakukan suatu uji agat data tersebut homogen dengan menggunakan rumus rank spearman dari Sugiyono 2008: 284 sebagai berikut : Dimana : = koefisien korelasi jenjang Spearman perbedaan antar pasangan jenjang jumlah pasangan Setelah ditemukan ρ nya, maka selanjutnya digunakan rumus sebagai berikut : Kriteria yang digunakan untuk mengetahui heterokedastisitas atau homokedas tisitas adalah apabila ρ hitung lebih kecil dari ρ tabel, atau signifikansinya lebih besar dari 0,005, maka terjadi heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara

3.12. Model Regresi Berganda