20
4 Untuk memasukkan seorang kedalam masyarakat hukum.
34
Sholeh Soeaidy dan Zulkhair menyebutkan alasan pengangkatan anak yaitu: 1
Tidak memiliki keturunan sama sekali atau pun belum memiliki anak laki-laki. 2
Kesetiakawanan sosial. 3
Pancingan untuk memperoleh keturunan dalam perkawinan. 4
Mengurus masa hari tua karena tidak memiliki.
35
Pada penulisan tesis ini akan dibahas dan diteliti mengenai pengangkatan anak antar Warga Negara Indonesia domestic adoption, khususnya golongan WNI
keturunan Tionghoa.
2. Kerangka Konseptual
1. Anak angkat adalah anak orang lain yang diambil dipelihara serta disahkan
secara hukum sebagai anak sendiri.
36
2. Adopsi adalah suatu cara untuk mengadakan hubungan antara orang tua dan anak
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. 3.
Pengangkatan anak adalah suatu perbuatan pengambilan anak orang lain kedalam keluarga sendiri sedemikian rupa, sehingga antara orang tua yang memungut
anak dan anak yang dipungut itu timbul suatu hubungan kekeluargaan yang sama seperti yang ada antara orang tua dengan anak kandungnya sendiri.
37
34
Andi Hamzah, Kedudukan Anak Angkat Sebagai Ahli Waris Menurut Hukum Adat, Fakultas Hukum USU.Deli Serdang, 1995, hal. 10
35
Sholeh Soeaidy dan Zulkhair, Dasar Hukum Perlindungan Anak, CV. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta, 2001, hal. 25
36
WJS.Poerwadarminta.Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN.Balai Pustaka, Jakarta, 1986, hal. 31
37
Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1990, hal. 117
Universitas Sumatera Utara
21
4. Hukum waris adat adalah keseluruhan pertaturan hukum dan peraturan-peraturan
adat yang mengatur tentang peralihan maupun penerusan harta warisan dengan segala akibatnya baik dilakukan semasa pewaris masih hidup maupun sesudah
meninggal dunia.
38
5. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh
suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
39
6. Tionghoa adalah masyarakat yang berasal dari timur asing Tionghoa yang
bermukim di wilayah Indonesia baik telah menjadi WNI ataupun belum.
40
7. Masyarakat Tionghoa adalah suatu perkumpulan komunitas yang berasal dari
timur asing Tionghoa yang masuk dan bermukim diwilayah Indonesia kemudian secara langsung disamakan sebagai WNI ataupun kemudian hari atas
inisiatif sendiri bermaksud menjadi WNI.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah upaya untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah.
41
1. Spesifikasi Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penulisan ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif.
38
Febbe Joesiaga, SH, Pelaksanaan Pembagian Warisan Secara Adat Pada Masyarakat Tionghoa di Kota Surakarta, www.eprints.undip.ac.id173571FEBBE_JOESIAGA.pdf, diakses pada
tanggal 3 Mei 2013.
39
WJS. Poerwadarminta,Op.Cit, hal. 281
40
Tan Pen Wei, Op.Cit.
41
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset, Andi Offset, Yogyakarta, 1989, hal. 3
Universitas Sumatera Utara
22
Penelitian hukum yuridis normatif adalah penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yaitu meneliti terhadap bahan pustaka atau bahan
sekunder. Penelitian hukum normatif atau yuridis normatif merupakan penelitian yang terdiri dari:
1 Penelitian terhadap asas-asas hukum
2 Penelitian terhadap sistematika hukum
3 Penelitian sejarah hukum
4 Penelitian perbandingan hukum.
42
b. Sifat Penelitian
Penelitian ini adalah deskriptif analitis karena hanya akan memaparkan obyek yang diteliti, diselidiki dengan menggambarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dikaitkan dengan teori–teori hukum dan praktek pelaksanaan perundang– undangan yang menyangkut permasalahan di atas.
2. Metode Pendekatan