12
penting dalam kehidupan masyarakat baik sebagai suatu cara untuk meneruskan keturunan, maupun sebagai perwujudan dari perasaan kasihan.
25
Pengangkatan anak akan menimbulkan akibat hukum baik terhadap anak yang diangkat maupun bagi
orang yang mengangkat. Salah satu akibat hukum itu adalah terhadap harta waris orangtua yang mengangkat anak tersebut jika meninggal dunia.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul:
“Analisis Hukum Terhadap Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Waris Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaturan hukum pengangkatan anak pada warga Tionghoa di Kota
Medan ? 2.
Bagaimana akibat hukum dari pengangkat anak dalam hukum adat masyarakat Tionghoa di Kota Medan ?
3. Apa motivasi masyarakat warga keturunan Tionghoa mengangkat anak di Kota
Medan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
25
Irma Setyowati Soemitro, Aspek Hukum Perlindungan Anak, Bumi Aksara, Jakarta, 1999 hal. 36.
Universitas Sumatera Utara
13
1. Untuk mengkaji pengaturan hukum pengangkatan anak terhadap warga Tionghoa
di Kota Medan 2.
Untuk mengkaji akibat hukum
dari pengangkat anak dalam hukum adat masyarakat Tionghoa di Kota Medan.
3. Untuk mengkaji motivasi masyarakat warga keturunan Tionghoa mengangkat
anak di Kota Medan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat secara teoritis, dapat memperkaya kasanah pengetahuan di bidang
hukum perdata khususnya mengenai pelaksanaan pengangkatan anak dan pewarisan pada keluarga Tionghoa di Kota Medan, sehingga diharapkan dapat
bermanfaat bagi pengembangan hukum perdata Indonesia. 2. Manfaat praktis,
hasil dari penulisan tesis ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang jelas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan masalah
pelaksanaan pengangkatan anak serta pola kewarisan pada keluarga Tionghoa di Kota Medan, serta dapat berguna bagi para pembaca yang tertarik terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan pengangkatan anak atau adopsi.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara, khususnya di lingkungan Magister Kenotariatan Universitas
Sumatera Utara menunjukkan bahwa penelitian dengan judul “Analisis Hukum
Universitas Sumatera Utara
14
Terhadap Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Waris Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan“ belum ada yang membahasnya.
Namun ada beberapa judul penelitian sebelumnya yang membahas masalah harta bersama, seperti penelitian yang dilakukan oleh :
1. M. Rizal 992105055, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara,
dengan judul “Kedudukan Anak Angkat Menurut Hukum Adat, KUH Perdata Dan Hukum Islam”.
2. Laila Rohani 002105013, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara,
dengan judul “Kedudukan Anak Angkat Dalam Waris Bagi Masyarakat Melayu Tanjung Pura Menurut Kompilasi Hukum Islam Dan KUH Perdata”.
3. Desmiyarni 002111005, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara,
dengan judul “Hak Dan Kedudukan Anak Angkat Atas Harta Peninggalan Orang Tua Angkatnya Pada Masyarakat Minangkabau Kajian di Jorong Seberang
Piruko Kecamatan Koto Baru Kabupaten SawahluntoSijunjung”. 4.
Rahmat Jhowanda 087011012, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Waris Adat Pada
Masyarakat Aceh Studi Kabupaten Aceh Barat”. 5.
Johan Agustian 117011090, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Kedudukan Anak Angkat Dalam Hukum Adat Minangkabau di
Negeri Ampang Kuranji Kabupaten Dharmasraya”. 6.
Denilah Shofa Nasution 017011010, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Hak Dan Kedudukan Anak Luar Kawin Yang
Universitas Sumatera Utara
15
Diakui Atas Harta Peninggalan Orang Tuanya Kajian Pada Etnis Tionghoa Di Kota Tebing Tinggi”.
7. Rehbana 017011052, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara,
dengan judul “Kedudukan Anak Terhadap Harta Warisan Orangtuanya Yang Perkawinannya Tidak Dicatatkan Di Kantor Catatan Sipil Pada Masyarakat
Tionghoa Di Kota Medan”. Dengan demikian dapat dikatakan penelitian ini dijamin keasliannya dan
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah karena belum ada yang melakukan penelitian yang sama dengan judul penelitian ini.
F. Kerangka Teori dan Konsep