rendah diinjeksikan kedalam nozzle selama tahap awal molding, setelah bersentuhan dengan cetakan, material ini menjadi sangat kental dan terdorong terus
kedalam cetakan yang akhirnya meninggalkan bekas aliran. Penyebabnya bisa karena ukuran gateyang terlalu kecil sehingga speedmaterial yang diinjeksikan
menjadi cukup cepat atau temperatur material yang terlalu rendah dan viskositas material menjadi tinggi yang mengakibatkan resistensi terhadap material menjadi
besar.
i. Weld - line
Weld-lineterjadi ketika dua atau lebih aliran lelehan material yang bertemu dan membeku dengan tidak sempurna. Fenomena ini terjadi pada saat
menggunakan sisipan atau multi-point gate. Secara teori, cacat ini tidak dapat dihilangkan tetapi hanya dapat diminimalisir atau dipindahkan. Weld-line kadang
terlihat seperti crackdan kehadiran weld-linepada daerah konsentrasi tegangan dapat menyebabkan masalah kekuatan.
j. Black Spot
Black spotatau bintik hitam atau goresan pada permukaan produk terjadi karena kerusakan thermal. Adanya material sisa yang terjebak dalam heater atau
kontaminasiproduk oleh zat yang tidak diperlukan yang menyebabkan black spot. Kecepatan screw yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan degradasi
material juga mempengaruhi cacat ini.
k. Stringing
Stringing adalah fenomena dimana bagian string-line pada plastik terbentuk pada saat mold open, kemudian sisa material yang tertarik tersebut terjebak didalam
mold dan pada saat shot selanjutnya menyebabkan ketidakrataan hasil produk. Biasanya disebabkan oleh temperatur nozzleyang terlalu tinggi.
l. Warpage
Warpage atau twisting digunakan untuk menjelaskan bagian dari produk yang bengkok atau melengkung karena ketidakrataan distribusi tekanan pada produk.
Faktor yang menyebabkan warpage adalah perbedaan antara shrinkage dan cooling time yang tergantung pada kontraksi kedua permukaan dan ketebalan
Universitas Sumatera Utara
komponen dari hasi distribusi temperatur mold. Bisa jadi karena injection pressure yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dan cooling terlalu pendek dan
kurangnya clamping forcedapat menyebabkan warpage.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia Industri manufaktur sekarang berkembang sangat pesat. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara berkelanjutan continous
improvement di setiap departemen agar mampu bersaing dalam era globalisasi, khususnya di lini produksi. Lini yang sangat vital di dalam sebuah perusahaan. Lini
produksi terdapat berbagai hal yang harus selalu ditingkatkan produktivitasnya, termasuk Perawatan pabrik serta peralatan untuk mencapai kualitas dan
keandalan tertentu serta kerja efektif dan efisien. Sistem yang baik tidak akan bekerja secara memuaskan kecuali dipelihara dengan baik pula. Sistem perawatan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memulihkan kembali kondisi sistem ke dalam kondisi siap pakai atau menjamin peralatan dan permesinan yang
berfungsi meningkatkan utilisasi peralatan yang ada seoptimal mungkin, agar sistem selalu dalam keadaan siap pakai. Utilisasi dari peralatan yang ada pada
rata-rata industri manufaktur adalah setengah dari kemampuan mesin yang sesungguhnya Nakajima, 1998.
Seringkali peningkatan yang dilakukan tidak tertuju pada akar masalah yang sedang terjadi dan terjadi pemborosan, pada akhirnya banyak kerugian yang
terjadi: waktu, biaya, dan masalah bertambah. Maka, diperlukan suatu metode yang mampu melakukan peningkatan sesuai dengan masalah kurangnya
produktivitas peralatan. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE merupakan metode yang dapat mengetahui nilai dari produktivitas mesin dan
mencover semua sisi pada lini produksi terutama pada mesin produksi. OEE sendiri sangat erat hubungannya dengan availability ratio, performance ratio, dan
quality ratio dari proses produksi.
Universitas Sumatera Utara