Tujuan Total Productive Maintenance Manfat Total Productive Maintenance Tahapan Penerapan TPM

8. Safety, Health and Environment Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan

Para Pekerja harus dapat bekerja dan mampu menjalankan fungsinya dalam lingkungan yang aman dan sehat.Dalam Pilar ini, Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan Lingkungan yang aman dan sehat serta bebas dari kondisi berbahaya. Tujuan Pilar ini adalah mencapai target Tempat kerja yang “Accident Free”. Gambar 3.1 Delapan 8 Pilar TPM Pondasi dasar dari TPM adalah 5S Seiri Ringkas, Seiton Rapi, Seiso Resik, Seiketsu Rawat dan Shitsuke Rajin seperti yang sudah dijelaskan diatas.

3.2.3 Tujuan Total Productive Maintenance

Tujuan daripada TPM Total Productive Maintenance adalah untuk meningkatkan produktivitas pada perlengkapan dan peralatan produksi dengan Investasi perawatan yang seperlunya sehingga mencegah terjadi 6 kerugian besar Six Big Losses. -Total Efektivitas TPM mempertimbangkan berbagai aspek system produksi dalam meningkatkan efektivitas pemakaian alat secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara -Total Sistem Pemeliharaan Termasuk program pemeliharaan pencegahan. -Total Partisipasi Kegiatan TPM mengikutsertakan seluruh jajaran pada setiap level mulai dari manajemen puncak hingga operator. -Productive Tindakan mencapai zero defect, zero losses, zero breakdown, zero injure, dan lain- lain.

3.2.4 Manfat Total Productive Maintenance

Adapun manfaat dilakukan TPM adalah sebagai berikut:  Meningkatkan produktivitas alat  Mengurangi waktu kerusakan alat  Meningkatkan kapasitas pabrik  Menurunkan biaya-biaya perawatan dan produksi  Mendekati zero equipment – caused defects.

3.2.5 Tahapan Penerapan TPM

Tahapan-tahapan yang diperlukan untuk menerapkan TPM dalam sebuah perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Melakukan Evaluasi awal terhadap tingkat TPM saat ini 2. Memperkenal konsep TPM dan mempromosikannya 3. Membentuk Komite TPM 4. Menetapkan Kebijakan, Tujuan dan sasaran TPM 5. Merumuskan Master Plan untuk pengembangan TPM 6. Menyelenggarakan pelatihan training terhadap semua karyawan dan pihak yang berkepentingan. 7. Menerapkan proses-proses persiapan 8. Menjalankan semua program dan kebijakan TPM guna untuk mencapai Tujuan dan Sasaran TPM yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara

3.3 Analisa Produktivitas :Six Big Losses 6 Kerugian Besar

Kegiatan dan tindakan tindakan yang di lakukan dalam TPM tidak hanya berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada mesin peralatan akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan kerugian akibat rendahnya efisiensi mesin peralatan saja. Rendahnya produktifitas mesin peralatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering di akibatkan oleh pengguna mesin peralatan yang tidak efektif dan efesien terdapat pada enam factor yang disebut kerugian besar six big losses. Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber sumber daya yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output, efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur perpormasi aktual dari sumber daya yang relatif terhadap standar yang di gunakan atau ditetapkan. Sedangkan efektifitas merupakan karasteristik lain dari proses mengukur derajat penyampaian output dari sistem produksi,efektifitas di ukur dari aktual output rasio terhadap output direncanakan. Untuk dapat meningkatkan produkifitas mesin peralatan yang digunakan maka perlu dilakukan analisis produktivitas dan efesiensi mesin peralatan pada six big losses, Adapun ke enam kerugian besar six big losses tersebut adalah sebagai berikut : 1. Downtime Losses Downtime adalah waktu yang seharusnya digunakan untukk melakukan proses poduksi akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses produksi sebagaimana mestinya. Downtime losses terbagi menjadi 2 yaitu: breakdown losses dan setup losses. a. Breakdown losses Breakdown losses adalah kegagalan mesin melakukan proses produksi ataupun kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba sehingga menyebabkan kerugian yang terlihat jelas, yaitu karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output. 3.1 ��������� ������ = ����� ��������� ���� ������� ���� � 100 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 4

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 2 11

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 2 18

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

1 2 2