Analisa Produktivitas :Six Big Losses 6 Kerugian Besar

3.3 Analisa Produktivitas :Six Big Losses 6 Kerugian Besar

Kegiatan dan tindakan tindakan yang di lakukan dalam TPM tidak hanya berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada mesin peralatan akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan kerugian akibat rendahnya efisiensi mesin peralatan saja. Rendahnya produktifitas mesin peralatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering di akibatkan oleh pengguna mesin peralatan yang tidak efektif dan efesien terdapat pada enam factor yang disebut kerugian besar six big losses. Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber sumber daya yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output, efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur perpormasi aktual dari sumber daya yang relatif terhadap standar yang di gunakan atau ditetapkan. Sedangkan efektifitas merupakan karasteristik lain dari proses mengukur derajat penyampaian output dari sistem produksi,efektifitas di ukur dari aktual output rasio terhadap output direncanakan. Untuk dapat meningkatkan produkifitas mesin peralatan yang digunakan maka perlu dilakukan analisis produktivitas dan efesiensi mesin peralatan pada six big losses, Adapun ke enam kerugian besar six big losses tersebut adalah sebagai berikut : 1. Downtime Losses Downtime adalah waktu yang seharusnya digunakan untukk melakukan proses poduksi akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses produksi sebagaimana mestinya. Downtime losses terbagi menjadi 2 yaitu: breakdown losses dan setup losses. a. Breakdown losses Breakdown losses adalah kegagalan mesin melakukan proses produksi ataupun kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba sehingga menyebabkan kerugian yang terlihat jelas, yaitu karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output. 3.1 ��������� ������ = ����� ��������� ���� ������� ���� � 100 Universitas Sumatera Utara b. Set-up and Ajusstment losses Adalah kerugian waktu karena kerusakan pada mesin dan akan mengakibatkan mesin tersebut harus diberhentikan terlebih dahulu. 3.2 2. Speed Losses Speed loss terjadi oleh karena mesin tidak beropersi sesuai dengan kecepatan maksimum yang telah ditentukan saat perancangan mesin. Speed losses dibagi menjadi 2, yaitu: Idling and minor stoppages dan reduced speed. a. Idling and minor stoppages losses Idling and Minor Stoppages terjadi jika mesin berhenti secara berulang- ulang atau mesin beroperasi tanpa menghasilkan produk. 3.3 b. Reduced speed losses Reduce Speed adalah selisih antar waktu kecepatan produksi aktual dengankecepatan produksi mesin yang ideal. 3.4 3. Defects Losses Defect losses artinya mesin tidak menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas produk yang telah ditentukan. Faktor yang dikategorikan ke dalam defect losses adalah rework losses dan yield scrap losses. a. Rework losses Rework loss adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi standar yang telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang. 3.5 �������������� ������ = ����� ����� ���� ������� ���� � 100 ������ ����� ��������� = ������������� ������� ���� � 100 ������� ����� = ��������� ���� − ����� ����� � ������� ������� ���� � 100 ������ ������ = ����� ����� ���� � ����� ������ ������� ���� � 100 Universitas Sumatera Utara b. Yieldscrap losses Yield scrap loss merupakan kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan. 3.6 3.4 Overall Equipment Effectiveness OEE 3.4.1 Pengertian OEE

Dokumen yang terkait

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 4

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 2 11

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 2 18

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

1 2 2