Stationary Plate Movable Plate Mold

2.1.2.1 Mold Clamp Unit [Unit Pencekam Cetakan]. Clamping unit digunakan untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit, serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit, pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat di buka dan berapa panjang ejektor harus bergerak.Clamping unit ini adalah tempat mold berada. Fungsi dari clampingunit ini adalah untuk menahan mold bersatu ketika material di injeksikan sampai material terbentuk dan mengeluarkan produk setelah benda kerja jadi. Clamping unit ini terdapat stationary plate, movable plate, mold, tie rod, clamping cylinder, dan hydraulic cylinder.

a. Stationary Plate

Stasionary plate adalah plat tempat untuk pemasangan mold bagian cavity .Pada bagian atas stasionari plate ini terdapat tempat dudukan untuk robot. Plate ini mempunyai lubang lingkaran untuk location ring. Fungsi dari locating ring pada mold adalah untuk memudahkan pemasangan mold agar center dengan lubang nozzle.

b. Movable Plate

Moving plate adalah plat tempat untuk pemasangan mold bagian core. Disebut moving plate karena plate tersebut dapat bergerak menutup atau membuka dan kecepatan serta pressurenya dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan.

c. Mold

Mold cetakan adalah rongga tempat material leleh plastik memperoleh bentuk. Di dalam mold terdapat jalur saluran pendingin. Sebagian besar mold dibuat dari baja dan sebagian kecil terbuat dari aluminium untuk produksi styrofoam. Untuk mold yang membutuhkan transfer panas yang tinggi memakai bahan paduan tembaga- berilium. Secara umum mold atau cetakan untuk proses plastik terdiri dari dua tipe, yaitu:  Tipe dua plate  Tipe tiga plate Universitas Sumatera Utara 1. Tipe dua plate Pada 2 Plate Type Mold. Cavity Plate digabung dengan Mold Mounting Plate, dan diantara keduanya terdapat Sprue Bush, dan pada Mold Mounting Plate terdapat Locating Ring. Mold Mounting Plate akan diikat dengan Baut kepada Stationery Plate dari Mesin Injeksi. Locating Ring harus dapat dipasang secara pass dengan locating pada Stationery Platen, sehingga ketika Nozle Mesin bersentuhan dengan Sprue Bush, lubang Nozle dan lubang Sprue Bush berada pada garis tengah yang sama. Masalah akan timbul bila tidak segaris. Terdapat beberapa ketentuan tertentu antara Sprue Bush dan Nozle Mesin yang harus dipenuhi selain lubang Nozle dan lubang Sprue Bush harus segaris.Sprue Bush sendiri berfungsi sebagai lubang awal ketika material plastik pertama kali mengalir ke dalam Mold pada saat Proses Injeksi.Tipe dua plat ini terdiri dari dua bagian besar yaitu bagian sisi core dan bagian sisi cavity. Umumnya 2 Plate Type Mold menghasilkan Produk yang masih menyatu dengan Runner aliran material dari Sprue Bush dan setelahnya, sehingga kita harus memisahkan antara Produk dan Runner dengan Nipper Cutting atau Tang Potong untuk mendapatkan hasil potongan yang halus dan rapi. Gambar 2.3 Mold tipe dua plate Keterangan: 1 Top Plate on fixed 11 Sprue bush 2 Cavity Plate on fixed 12 Guide Pin 3 Core Plate on movable 13 Guide Pin Bush Universitas Sumatera Utara 4 Acepting plate 14 Sprue Lock Pin 5 Spacer Block 15 Ejector Pin 6 Ejector Retainer Plate 16 Return Pin 7 Ejector Plate 17 Stoper Pin 8 Bottom Plate on movable 18 Produk Plastik 9 Insert Core Plate 19 Runner 10 Locating Ring 2. Tipe tiga plate Pada 3 Plate Type Mold.Cavity Plate berdiri sendiri, namun ketika Mold Terbuka Cavity Plate masih bergantung pada Mold Mounting Plate tepatnya pada Support Pin.Sprue Bush terpasang diantara Runner Plate dan Mold Mouting Plate.Mold Mounting Plate pun terdapat Locating Ring, untuk menjamin posisi sprue Bush dan Nozle mesin injeksi.Tipe tiga plat ini terdiri dari tiga bagian besar yaitu bagian sisi core, bagian sisi cavity dan bagian runner plate. Secara umum 3 Plate Type Mold menghasilkan Produk yang sudah terpisah dengan Runner aliran material dari Sprue Bush dan setelahnya.Tentunya dengan aplikasi Gate yang biasa disebut Pin Point Gate.Pada saat Mold Terbuka, posisi Runner harus tetap melekat pada Runner Plate dengan jaminan Runner Lock Pin pada setiap Gate nya. Gambar 2.4 Mold tipe tiga plate Universitas Sumatera Utara Keterangan: 1. Mold Mounting Plate, yang diikat dengan Baut kepada Injection Machine Stationery Plate 2. Runner Stripper Plate 3. Cavity Plate 4. Core Plate 5. Core Back-Up Plate 6. Spacer Block 7. Ejector Plate 8. Ejector Retainer Plate 9. Mold Mounting Plate, yang diikat dengan Baut kepada Injection Machine Moving Platen 10. Core Block, tergantung jumlah produk yang akan dibuat 11. Locating Ring 12. Sprue Bush 13. Support Pin, berjumlah 4 buah pada posisi diagonal simetris 14. Guide Pin Bushing, mengikuti jumlah Support Pin 15. Guide Pin Bushing, mengikuti jumlah Support Pin 16. Ejector, jumlah dan bentuk sesuai kebutuhan dan design produk 17. Support, berjumlah 4 buah pada posisi diagonal simetris 18. Stopper Bolt, mengikuti jumlah Puller Bolt 19. Puller Bolt, berjumlah 4 buah pada posisi diagonal simetris 20. Chain, berjumlah 4 buah pada posisi seimbang 21. Runner Lock Pin, mengikuti jumlah Gate yang digunakan 22. Product 23. Runner

d. Tie Rod

Dokumen yang terkait

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 4

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 2 11

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 2 18

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

1 2 2